Selasa, 25 November 2008

AL BAQOROH

Berikut ini keistimewaan Al Baqoroh:

  1. Kalau dibaca di rumah, rumahnya tidak dimasuki setan

Hadis Imam Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i (dishohihkan oleh Tirmidzi): dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh: Laa taj’aluu buyuutakum qubuuron (jangan kaujadikan rumahmu sebagai kuburan) fa innal baital ladzii tuqro-u fiihi suurotul baqoroh laa yadkhuluhusy syaithoon (karena sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan Al Baqoroh maka takkan dimasuki setan)

Hadis Nasa-i (Imam Al Hakim menshohihkan): dari Ibnu Mas’ud: dari Rasulullah: Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yg di dalamnya dibacakan Al Baqoroh

Hadits Ad-Darimi: dari Ibnu Mas’ud: Setan akan pergi dari rumah yg di dalamnya dibacakan Al Baqoroh, dan saat dia pergi, dia meninggalkan gas"

Apa yg dibaca?

Hadis Ad Darimi: dari Ibnu Mas’ud: Barangsiapa membaca 10 ayat dari Al Baqoroh pada malam hari, maka setan takkan masuk rumahnya pada malam hari. (Yaitu) 4 ayat pertama, Ayat Kursi (255), 2 ayat setelahnya (256-257), dan tiga ayat terakhir (di riwayat lain ditambahkan: lalu setan takkan mendekati dia atau keluarganya dan tidak ada sesuatu yang dibencinya. Jika dibacakan ke orang gila, orang itu akan sadar)

Hadits Abul Qosim Ath Thobroni, Ibnu Hibban, dan Ibnu Marduwyah: dari Sahl bin Sa'd: dari Rosululloh:

Inna likulli syai-in sanaaman (sesungguhnya segala sesuatu pasti punya puncak) wa inna sanaamal qur-aanil baqoroh (dan sesungguhnya puncak dari Alqur-an adalah Al Baqoroh) wa inna man qoro-ahaa fii baitihi lailatan lam yadkhulhusy syaithoonu tsalaatsa layaalin (dan sesungguhnya barangsiapa membacakannya di rumahnya malam hari, setan tidak akan masuk rumahnya selama 3 malam) wa man qoro-ahaa fii baitihi nahaaron lam yadkhulhusy syaithoonu tsalaatsata ayyaam (dan barangsiapa membacakannya di rumahnya siang hari, setan tidak akan masuk rumahnya selama 3 siang)

  1. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan

    Dalam hadis Tirmidzi, Nasa-i, dan Ibnu Majah (dishohihkan Tirmidzi): dari Abu Huroiroh: Ba’a-tsa rosuululloohi ba’tsan wa hum dzuu’adadin, fastaqro-ahum fastaqro-a kulla waahidin minhum, maa ma’ahum minal qur-aan? (Rosululloh pernah mengirim satu ekspedisi terdiri dari banyak orang dan dia menanyakan masing2 tentang apa yang mereka hafal dari Qur-an) Fa ataa 'alaa rojulin min ahda-tsihim sinnan fa qoola maa ma’aka yaa fulaan?" (Lalu dia mendatangi salah satu lelaki yg termuda di antara mereka dan dia berkata: (surat) apa yg sudah kamu hafal?) Fa qoola ma’ii kadzaa wa kadzaa wa suurotul baqoroh (Lalu dia berkata: saya hafal surat ini dan ini dan surat Al Baqoroh) Fa qoola a ma’aka suurotul baqoroh? Qoola na’am. Qoola idzhab fa anta amiiruhum (Lalu dia berkata: Kamu hafal Surat Al Baqoroh? Dia berkata: Ya. Dia berkata Maka kamulah pemimpin mereka) Fa qoola rojulun min asyroofihim: Walloohi, maa mana’anii an ata’allamal baqorota illaa annii khosyiitu allaa aquuma bihaa. (Lalu salah seorang terpandang (pemimpin di antara mereka) berkata: Demi Alloh, aku nggak mempelajari Al Baqoroh karena aku takut tidak bisa melaksanakannya) Fa qoola rosuulullooh ta’allamuul qur-aana waqro-uuhu, fa inna ma-tsalal qur-aani liman ta’allamahu faqoro-a wa qooma bihi kama-tsali jiroobin mahsyuwa miskan yafuuhu riihuhu fii kulli makaanin (Lalu Rosululloh berkata Pelajari Alqur-an dan bacalah. Karena sesungguhnya perumpamaan orang yg mempelajari Alqur-an, lalu membaca dan mendirikannya (mengamalkannya) adalah bagai kantong kulit penuh (berisi) misk (minyak kesturi) yg aromanya menyebar kemana-mana) wa ma-tsalu man ta’allamahu fa yarqudu wa huwa fii jau fihi kama-tsali jiroobin uukiya ‘alaa misk (dan perumpamaan barangsiapa yg mempelajarinya lalu tidur (malas, tidak mengamalkan, tidak istiqomah) padahal dia (Alqur-an) ada dalam ingatannya (hafal)) bagai kantong kulit berisi minyak kesturi tapi tertutup rapat)

  2. Didengarkan malaikat

    Hadis Bukhori: dari dari Usaid bin Hudhoir: saat aku membacakan Surat Al Baqoroh di malam hari dan kudaku ditambatkan di sebelahku, kudaku tiba-tiba kaget dan bikin masalah. Saat aku berhenti membacakan, kudanya jadi diam. dan saat aku memulainya lagi, kudanya kaget lagi. Lalu dia berhenti membacakan dan kudanya jadi diam juga. Dia mulai membacakan lagi dan kudanya kaget dan bikin masalah lagi. Lalu dia berhenti membacakan dan anak lelakinya, Yahya, di sebelah kuda. Dia takut kudanya menginjaknya. Saat dia memindahkan anaknya dan melihat ke langit dan melihat awan bercahaya nampak seperti lampu. Pagi harinya dia memberitahu Rosululloh yang lalu berkata "Bacakan, wahai Ibn Hudhoir! Bacakan, wahai Ibn Hudhoir!" Aku berkata "Wahai Rosululloh, anak lelakiku Yahya dekat dengan kuda dan aku takut dia menginjaknya. Waktu aku mendatanginya dan menengadah ke langit aku melihat awan bercahaya seperti lampu. Lalu aku pergi agar tidak melihatnya." Rosululloh berkata "Kamu tahu apa itu?" Aku berkata "Tidak". Rosululloh berkata: Tilkal malaa-ikatu danat li-shoutika wa lau qorokta la ashbahta yandhurun naasu ilaiha, laa tataaroo minhum (itu adalah para malaikat yang mendekatimu karena suaramu dan kalau kamu tetap membaca sampai fajar, itu akan tetap disana sampai pagi, waktu orang-orang melihatnya seolah tidak hilang-hilang)
  3. Mendapat barokah, syafaat, dan bersama Ali 'Imron akan menaungi kita di hari kebangkitan.

    Hadits Imam Ahmad dan Ibnu Majah (dihasankan oleh Muslim): dari Abu Nu-aim: dari Buroidah: Aku duduk dengan Rasulullah dan aku dengan beliau berkata: Ta’allamuu suurotal baqoroti fa inna akhdzahaa barokah, wa tarkahaa hasroh, wa laa tasta-thii’uhal ba-tholah (Pelajari Surat Al Baqoroh, karena sesungguhnya mempelajarinya akan mendapat barokah, dan mengabaikannya akan mendapat kesedihan, dan para penyihir wanita takkan bisa menghafalnya). Beliau diam sejenak, lalu melanjutkan: Ta’allamuu suurotal baqoroti wa aala ‘imroona fa innahumaz zahroowaani (pelajari Surat Al Baqoroh dan Ali 'Imron karena sesungguhnya mereka itu dua cahaya) Yudhillaani shoohibahumaa yaumal qiyaamati ka annahumaa ghomaamataani au ghoyaayataani au firqooni min thoirin showaaff (mereka (2 surat itu) menaungi mereka (orang2 yg mempelajari 2 surat itu) di hari kiamat bagaikan dua awan, dua bentuk bayangan, atau dua barisan burung (beterbangan)). Wa innal qur-aana yalqii shoohibahu yaumal qiyaamati hiina yansyaqqu ‘anhu qobruhu kaarrojulisy syaahibi (Dan sesungguhnya Alqur-an akan bertemu dengan sahabatnya di hari kiamat dalam wujud lelaki bermuka pucat saat kuburannya dibuka) Fa yaquulu lahu “Hal ta’rifunii?” Fa yaquulu “Maa a’rifuka.” (lalu dia (Alqur-an) akan berkata kepadanya "Apa kamu tahu saya?" Lalu dia berkata "Aku nggak tahu kamu") Fa yaquulu “Anaa shoohibukal qur-aanul ladzii adhmaktuka fil hawaajiri wa as-hartu lailaka.wa inna kulla taajirin min waroo-i tijaarotihi, wa innakal yauma min waroo-i kulli tijaarotin. (Lalu dia (Alqur-an) akan berkata: Aku adalah sahabatmu, Alqur-an, yg membawamu haus saat panas dan membuatmu terjaga di malam hari, setiap pedagang punya perdagangannya masing2, tapi hari ini (kiamat) kamu di belakang semua jenis perdagangan) Fa yu’thol mulka bi yamiinihi wal khulda bi syimaalihi wa yuu-dlo’u ‘alaa roksihi taajul waqoori (Lalu pangkat raja akan diberikan kepadanya di tangan kanannya, kehidupan abadi di tangan kirinya, dan mahkota kehormatan akan diletakkan di kepalanya) Wa yuksaa waalidaahu hullataani laa yaquumu lahumaa ahlud dun-yaa (Orang tuanya juga akan diberikan dua pakaian yg orang hidup nggak akan mampu membelinya) Fa yaquulaani bimaa kusiinaa haadzaa? Fa yuqoolu bi akhdzi wa ladikumal qur-aana. Tsumma yuqoolu iqrok wash’ad fii darojil jannati wa ghurofihaa, fa huwa fii shu’uudin maa daama yaqro-u haadzaa kaana au tartiilan. (Mereka akan berkata, "Mengapa kita diberi pakaian ini?" Dia (Alqur-an) berkata, "karena anakmu membaca Alqur-an. Lalu dia berkata "Bacakan dan mendakilah ke tingkat surga". Dia akan mendaki sepanjang dia membaca, baik pelan maupun cepat)

    Hadits Imam Ahmad dan Muslim: dari Abu Umamah Al Bahili: dari Rosululloh: Iqro-ul qur-aana fa innahu syaafi’un li ahlihi yaumal qiyaamah (Bacalah Alqur-an, karena sesungguhnya dia memberi syafa-at bagi pembacanya di hari kiamat) iqro-uz zahroowaini, al-baqorota wa aala ‘imroon, fa innahumaa yaktiyaani yaumal qiyaamati ka annahumaa ghomaamataani au ka annahumaa ghoyaayataani au ka annahumaa firqooni min thoirin showaaff (bacalah Az Zahrowain (2 cahaya, yaitu) Al Baqoroh dan Aali 'Imron, karena sesungguhnya keduanya akan datang di hari kiamat seperti 2 awan, atau seperti 2 bayangan, atau seperti 2 kelompok burung berbaris) yuhaajjaani ‘an ahlihimaa yaumal qiyaamah (membela atas nama orang2nya (pembacanya) di hari kiamat). Iqro-ul baqorota fa inna akhdzahaa barokatun wa tarkahaa hasrotun wa laa tasta-thii’uhal ba-tholah (bacalah Al Baqoroh, karena sesungguhnya membacanya (mendapat) barokah, dan mengabaikannya (mendapat) kesedihan, dan para penyihir tidak bisa melawannya).

    Hadis Ahmad: dari An Nawwas bin Sam'an: dari Rosululloh: Yuktaa bil qur-aani yaumal qiyaamati wa ahlihil ladziina kaanuu ya’maluuna bihi taqdamuhum suurotul baqoroti wa aalu ‘imroon (di hari kiamat, Alqur-an dan orang2nya yg berbuat berdasarkan dia akan dibawa kedepan, dikawal oleh Al Baqoroh dan Aali 'Imron)

Tidak ada komentar: