Jumat, 11 Juli 2008

Surat Al Fatihah

Arti dan Nama Lain Al Fatihah

Al Fatihaah artinya sang pembuka (the opener), dari kata fataha artinya dia telah membuka (he opened).
Sebutan lain dari Al Fatihah:




  1. ASH SHOLAH [1][2]: Al Fatihah disebut Ash Sholah karena sholat yang tidak membacakan Al Fatihah adalah sholat yang tidak dianggap oleh Allah. Kita TIDAK APA-APA tidak membacakan ayat pendek, tapi Al Fatihah HARUS dibacakan. Bahkan makmum pun HARUS membacakan Al Fatihah dalam hati.
  2. AR RUQYAH [3]: Al Fatihah disebut Ar Ruqyah (the remedy) karena Al Fatihah pernah dipakai Sahabat untuk menyembuhkan sengatan ular berbisa, dan disetujui oleh Rosululloh.
  3. ASY SYIFA [4]: Al Fatihah disebut Asy Syifa (the cure) karena bisa menyembuhkan racun.
  4. AS-SAB'UL MA-TSANII [5][6][7][8]: Alqur-an disebut Assab'ul Ma-tsanii (7 yang diulang-ulang)
  5. UMMUL QUR-AN dan UMMUL KITAB [1][6][7][10][13]: yaitu ibu dari Alqur-an dan Alkitab
Tahukah kamu, bahwa Al Fatihah dan penutup Al Baqoroh tidak disampaikan ke nabi-nabi sebelum Rosululloh. [9]

Apa yang Allah lakukan saat kita membacakan Al Fatihah?

Setiap ayat yang kita bacakan, akan dibalas oleh Allah satu per satu [1]:




  • Saat kita membacakan "Sang pujian adalah untuk Allah, pemilik dari semua jenis alam", Allah berkata: "hambaKu telah memujiKu"
  • Saat kita membacakan "yang Ar-Rohmaan Ar-Rohiim", Allah berkata "hambaKu telah menyanjungKu"
  • Saat kita membacakan "pemilik hari pembalasan", Allah berkata "hambaKu telah memuliakanKu, hambaKu telah menyerahkan semua urusan kepadaKu"
  • Saat kita membacakan "Kami hanya beribadah kepadaMu dan kami hanya minta pertolongan kepadaMu", Allah berkata "Ini adalah antara Aku dan hambaKu, dan untuk hambaKu adalah apa yang dia minta"
  • Saat kita membacakan "Kautunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan yang engkau beri nikmat, bukan jalan yang Engkau murkai, dan bukan jalannya orang yang tersesat", Allah berkata "Ini adalah untuk hambaKu, dan untuk hambaKu adalah apa yang dia minta"
Apakah makmum tidak perlu baca Al Fatihah?

Makmum HARUS membacakan Al Fatihah dalam hati [1] dan menyimak (arti dari) setiap apa yang dibacakan imam [14].

Apakah imam harus memperdengarkan bacaan Al Fatihah?

Ya. Rosululloh selalu memperdengarkan Al Fatihah di roka'at pertama dan kedua dari sholat fardlu selain Dhuhur dan 'Ashr. Lalu bagaimana kita tahu Rosululloh membacakan Al Fatihah? Kadang Rosululloh memperdengarkan bacaan dalam sholat Dhuhur dan 'Ashr [10][11][12][13].

Haruskah membacakan A'uudzubillahi minasy syaithoonir rojiimi sebelum membacakan Al Fatihah?
Kalau setan mendatangi kita, hanya kepada Allah kita bisa berlindung, dan kita tidak tahu kapan setan datang. Maka dari itu, KAPANPUN (tidak harus sebelum membacakan Al Fatihah) kita HARUS meminta perlindungan kepada Allah kalau-kalau setan itu datang [15][16], khususnya kalau akan membacakan Alqur-an (agar tidak malas untuk menerjemahkan per kata, agar tidak salah tafsir, dll) [17], karena setan memang selalu menghancurkan semua keturunan Adam [18][19][20][21]. Dan TENTUNYA kita harus mengerti arti dari apa yang sedang kita bacakan (yaitu a'udzubillah), kalau tidak, sama saja bohong, sama saja dengan membacakan mantra sulap.

Bahkan, doa sebelum sholat malam sudah otomatis mengandung doa memohon perlindungan dari godaan setan [22].

Obat marah BUKAN istighfar seperti yang dilakukan orang-orang, tapi A'uudzubillaah adalah obat marah [23].

Syaithoon

A'uudzu billaahi minasy syaithooni. Lalu apa itu syaithon? Dalam bahasa Arab, syaithoon berasal dari kata syathona artinya "melakukan dengan cara yg salah" atau dari kata syaatho artinya "terbakar", dan setan terbuat dari api/neraka. Mayoritas ulama setuju dengan arti pertama. Setan bisa berupa manusia dan jin.

Al An’aam 112: Wa kadzalika ja’alnaa likulli nabiyyin ‘aduwwan (Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi) syayathiinal insi wal jinniyuuhii ba’dluhum ilaa ba’dlin zukhrufal qouli ghuruuron ((yaitu) setan2, (dari golongan) manusia dan jin, membisikkan sebagian mereka kepada sebagian yg lain (dengan) perkataan zukhruf (palsu tapi indah2) (sebagai) tipuan).

Hadits Imam Ahmad: Abu Dhorr melihat Rosululloh berkata Yaa abaa dzar, ta’awwadz billaahi min syayaathiinil insi wal jinni (Ya Abu Dzar! Berlindunglah kepada Allah dari setan manusia dan (setan) jin). Abu Dhorr lalu tanya "Apa ada setan manusia?" Dia berkata "Ya".

Hadits shohih Imam Muslim: dari Abu Dhorr: dari Rosululloh: Yaqtho’ush sholaatal mar-atu wal himaaru wal kalbul aswadu (Wanita, keledai, dan anjing hitam mengganggu sholat (kalau mereka lewat di depan orang yg sholat tidak di belakang Sutroh (barrier)) Lalu Abu Dhorr bertanya, "Apa bedanya anjing hitam dan anjing merah atau kuning?" Dia berkata "Anjing hitam adalah setan".

Hadits shohih Imam Muslim: dari Jabir bin Abdulloh: Amaronaa rosuululloohi SAW bi qotlil kilaabi (Rosululloh SAW menyuruh kami untuk membunuh anjing) Hattaa innal mar-ata taqdamu minal baadiyati bi kalbihaa fa naqtuluhu (Sampai sesungguhnya anjing milik seorang wanita badui yang selalu mengiringinya lalu kami bunuh (juga)) Tsumma nahan nabiyyu SAW 'an qotlihaa wa qoola 'alaikum bil aswadil bahiimi dzin nuqthotaini fa innahu syaithoonun (Lalu Nabi SAW melarang untuk membunuhnya dan dia berkata kepada kalian untuk membunuh hewan hitam yang punya dua noktah di keningnya, maka sesungguhnya dia adalah setan).

SETAN ITU TERKUTUK

Dalam bahasa Arab, Ar Rojiim artinya "keluar dari segala macam kebaikan".




Al Mulk 5: Wa laqod zayyannas samaa-ad dun-yaa bi ma-shobiiha wa ja’alnahaa rujuuman lisy syayaathiini (Dan sungguh Kami telah menghiasi langit dunia dengan lampu2 (bintang2), dan Kami telah menjadikannya Rujuman (misil) terhadap setan2).

Ash Shoffat 6-10: Innaa zayyannas samaa-ad dun-yaa bi ziinatil kawaakib (Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit2 dunia dengan hiasan bintang2) Wa hifdhon min kulli syaithoonin maaridin (Dan Kami (memberi) penjagaan dari setiap setan yg durhaka). Laa yassamma’uuna ilal malaa-il a’laa wa yuqdzafuuna min kulli jaanibin (Mereka tidak dapat mendengarkan kepada kelas tinggi (pembicaraan para malaikat) dan mereka dilempari dari segala penjuru). Duhuuron wa lahum ‘adzaabun waa-shibun (Untuk mengusir mereka dan bagi mereka adzab (siksaan) yg kekal). Illaa man khothifal khothfata fa atba’ahu syihaabun tsaaqibun (Kecuali
barangsiapa yg menyambar (mencuri dengar percakapan ilahi), maka mereka dikejar nyala apa yg cemerlang)

Al Hijr 16-18: Wa laqod ja’alnaa fis samaa-i buruujan wa zayyannahaa linnadhiriin (Dan sungguh Kami telah menjadikan Al Buruuj (gugusan bintang) di langit dan Kami menghiasinya (menjadikannya indah) bagi orang2 yg memandang). Wa hafidhnahaa min kulli syaithoonin rojiim (Dan Kami menjaganya dari setiap setan yg terkutuk). Illaa manistaroqos sam’a fa atba’ahu syihaabun mubiin (Kecuali barangsiapa (setan) yg mencuri pendengaran (berita ilahi dari para malaikat) lalu dikejar nyala api yg terang)
REFERENCES:




  1. Hadits shohih Muslim dan An-Nasa-i: dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh:
    • Man sholaa sholaatan lam yaqrok fiihaa ummal qur-aani, fa hiya khidaajun tsalaatsan ghoiru tamaamin. (Barangsiapa sholat tidak membacakan Ummul Qur-an, maka itu, diucapkannya 3x, (sholatnya) tidak sempurna!!).
    • Fa qiila li abii huroiroh innaa nakuunu waroo-al imaami (lalu dikatakan kepada Abu Huroiroh, "Sesungguhnya kami adalah di belakang imam")
    • Fa qoolaqrok bihaa fii nafsika fa inna sami'tu rosuulallohi SAW yaquulu (lalu dia berkata: "Bacakanlah dia dalam dirimu (dalam hati) dan sesungguhnya aku mendengar Rosululloh SAW berkata:)
    • Qoolalloohu 'azza wa jalla, qosamtush sholaata bainii wa baina aabdii nishfaini wa li 'abdii maa sa-ala(Allah 'Azza wa Jalla berkata: Aku telah membagi sholat (Al Fatihah) menjadi 2 bagian, antara Aku dan hambaKu, dan untuk hambaKu adalah apa yg dia minta.)
    • Fa idzaa qoola alhamdulillaahi robbil ‘aalamiina, qoolalloohu hamidanii ‘abdii (Lalu saat dia berkata "Sang pujian adalah untuk Allah, pemilik semua jenis alam", Allah berkata "HambaKu telah memujiKu")
    • Fa idzaa qoola arrohmaanir rohiimi qoolalloohu atsnii 'alayya 'abdii (Dan saat dia berkata "yang Ar-Rohmaan Ar-Rohiim", Allah berkata "HambaKu telah menyanjungKu")
    • Wa idzaa qoola maliki yaumid diini, qoolalloohu majjadanii 'abdii wa qoola marrotan fawwadlo ilayya 'abdii (Dan saat dia berkata "pemilik hari pembalasan", Allah berkata "HambaKu telah memuliakanKu" dan Dia berkata "HambaKu telah menyerahkan semua urusan kepadaKu")
    • Fa idzaa qoola iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iinu, qoola haadzaa bainii wa baina 'abdii wa li 'abdii maa sa-ala (Dan saat dia berkata "kami hanya beribadah kepadaMu dan kami hanya minta pertolongan kepadaMu", Allah berkata "Ini adalah antara Aku dan hambaKu, dan untuk hambaKu adalah apa yang dia minta")
    • Fa idzaa qoola ihdinash shiroothol mustaqiima shirootholladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdluubi 'alaihim wa ladl dloolliina, qoolalloohu haadzaa li 'abdii wa li 'abdii maa sa-ala. (Dan saat dia berkata "Kautunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan yang engkau beri nikmat, bukan jalan yang Engkau murkai, dan bukan jalannya orang yang tersesat", Allah berkata "Ini adalah untuk hambaKu, dan untuk hambaKu adalah apa yg dia minta")
  2. Hadits shohih Muslim: dari 'Ubaadah bin Shoomit: dari Rosululloh:
    • Laa sholaata liman lam yaqrok bi faatihatil kitaabi (Tidak dianggap sholat bagi siapapun yang tidak membaca pembuka Alkitab (Al Fatihah)).
  3. Hadits Shohih Bukhori dan Muslim: dari Abu Sa'id Al Khudri:
    • Anna rohthon min ash-haabi rosuulillaahi sholalloohu 'alaihi wa sallaman tholaquu fii safrotin saafaruuhaa (Bahwa beberapa dari sahabat Rosululloh SAW pergi dalam suatu perjalanan)
    • Hattaa nazaluu bi hayyin min ahyaa-il 'arobi (hingga mereka singgah di sebuah perkampungan dari perkampungan Arab)
    • Fasta-dloofuu hum fa abau an yu-dloyyifuu hum (lalu mereka meminta dijamu lalu mereka menolak menjamu mereka)
    • Fa ludi-gho sayyidu dzaalikal hayyin, fa-sa'au lahu bi kulli syai-in laa yanfa'uhu syai-un (Lalu seorang petinggi di perkampungan mereka tersengat bisa, lalu mereka berjuang dengan segala cara, tidak memberi manfaat sedikitpun)
    • Fa qoola ba'dluhum lau ataitum haa-ulaa-ir rohthol ladziina qod nazaluu bi kum la'allahu an yakuuna 'inda ba'dlihim syai-un (Lalu setelah itu dia berkata: maukah kalian mendatangi sebagian mereka yang sesungguhnya sedang singgah di tempat kalian, semoga di antara mereka ada sesuatu).
    • Fa atauhum fa qooluu yaa ayyuhar rohthu inna sayyidanaa ludi-gho fa sa'ainaa lahu bi kulli syai-in laa yanfa'uhu syai-un, fa hal 'inda ahadin minkum syai-un? (Lalu mereka mendatangi mereka dan mereka berkata "Wahai sekelompok orang, sesungguhnya petinggi kami tersengat bisa lalu kami sudah berjuang dengan segala cara, tidak memberi manfaat sedikitpun, lalu adakah seorang disisi kalian (yang bisa mengobati)?"
    • Fa qoola ba'dluhum: na'am, wallohi innii larooqin, walaakin walloohi laqod ista-dlofnaa kum fa lam tu-dloyyifuunaa fa maa anaa bi rooqin lakum hattaa taj'aluu lanaa ju'lan (Lalu dia berkata setelahnya, "Ya, Demi Allah sesungguhnya aku bisa meruqyah, tapi Demi Allah sesungguhnya kami meminta dijamu kalian lalu kalian tidak menjamu kami, maka aku tidak akan meruqyah kalian hingga kalian memberi imbalan pada kami)
    • Fa shoolahu hum 'alaa qo-thii'in minal ghonami fa antholaqo fa ja'ala yatfulu wa yaqro-ul hamdulillaahi robbil 'aalamiina hattaa la ka-annamaa nu-syi-tho min 'iqoolin fan tholaqo yamsyii maa bihi qolabatun (Lalu mereka menjamunya lamb chop, lalu dia pergi lalu memercikkan ludah dan membacakan "the praise is for Allah, the Lord of the universes", hingga seolah dia terlepas dari tali yang membelenggunya, lalu dia bisa jalan seperti tidak pernah sakit)
    • Fa aufauhum ju'lahumulladzii shoolahuuhum 'alaihi fa qoola ba'dluhumuqshimuu (Lalu mereka memberi imbalan atas kebaikan mereka, lalu setelahnya mereka (sahabat Nabi) berkata "Bagilah kami"
    • Fa qoolal ladzii roqoo laa taf'aluu hattaa naktiya rosuulalloohi SAW fa nadzkuro lahulladzii kaana fa nandhuro maa yakmurunaa (Lalu dia yang meruqyah berkata "kita jangan melakukan (apapun) hingga menemui Rosululloh SAW lalu memberitahukan kepadanya apa yang terjadi dan dia perintahkan).
    • Fa qodimuu 'alaa rosuulillaahi SAW fa dzakaruu lahu fa qoola wa maa yudriika annahaa ruqyatun a-shobtum iqshomuu wadlribuu lii ma'akum bi sahmin (Lalu mereka mendatangi Rosululloh lalu mereka menceritakannya kepadanya lalu dia berkata "Dan bagaimana kamu tahu bahwa itu adalah Ruqyah? Kalian melakukan hal yang benar. Dan bagikan (kambingnya) di antara kalian dan aku.")
    • Fa dlohika rosuululloohi SAW (lalu Rasulullah SAW tertawa)
  4. Hadis marfu' Ad-Darimi: dari Abu Sa’id: Fatihatul kitab adalah syifa’ (penyembuh) dari segala racun.
  5. Surat Al Hijr 87:
    • Wa laqod aatainaka sab'an minal ma-tsaaniy (Dan sesungguhnya Kami telah memberimu tujuh dari yang dibaca berulang-ulang).
  6. Hadits shohih Bukhori: dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh: Ummul qur-aani hiyas sab'ul ma-tsaanii wal qur-aanu 'adhiimu (Ummul Qur-an adalah 7 yang dibaca berkali-kali dan (dia adalah) bacaan yang agung)
  7. Hadits shohih Ahmad, Tirmidzi, : dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh: Alhamdulillaahi ummul qur-aani wa ummul kitaabi was sab'ul ma-tsaani (Alhamdulillah adalah Ummul Qur-an, Ummul Kitab dan 7 yang berulang)
  8. Hadits shohih Bukhori, Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa-i, Ibnu Majah: dari Abu Sa'id bin Al Mu'alla:
    • Marrobiyan nabiyyu SAW wa anaa a-shollii fa da'aanii fa lam aatihi hatta sholaitu (Nabi SAW lewat dan aku sholat, lalu dia memanggilku, lalu aku tidak menjawabnya hingga aku selesai sholat)
    • Tsumma ataitu fa qoola maa mana'aka an taktiyanii (Lalu aku mendatangi dia, lalu dia berkata "Apa yang menghalangimu untuk mendatangiku?")
    • Fa qultu ushollii (Lalu aku berkata, "Aku sholat")
    • Fa qoola a lam yaqulloohu: Yaa ayyuhal ladziina aamanus tajiibuu lillaahi wa lirrosuuli idzaa da'aakum lima yuhyiikum (Lalu dia berkata, "Bukankah Allah berkata: Wahai orang-orang yang percaya (beriman), responlah Allah (dengan menaati-Nya) dan rosul saat dia memanggil kalian kepada yang apa yang menghidupkan kalian (Al Anfaal 24)").
    • Tsumma qoola a lam u-'allimuka a'dhoma suurotin fil qur-aani qobla an takhruja minal masjidi (Lalu dia berkata, "Maukah kamu aku ajari surat teragung dalam Alqur-an sebelum kamu keluar dari masjid?")
    • Fa dzahaban nabiyyu SAW li yakhruja minal masjidi (Lalu Nabi SAW pergi keluar dari masjid)
    • Fa dzakkartuhu fa qoolal hamdulillaahi robbil 'aalamiina, hiyas sab'u ma-tsaanii wal qur-aanul 'adhiimul ladzii uutituhu (Lalu aku mengingatkannya, lalu dia berkata "Sang pujian adalah kepada Allah penguasa semua jenis alam, itulah 7 yang berulang dan bacaan agung yang diberikan kepadaku)
  9. Hadits Muslim: dari Ibn Abbas:
    • Bainamaa jibriilu qoo'idun 'indan nabiyyi SAW sami'a naqii-dlon min fauqihi fa rofa'a roksahu (Saat Jibril duduk di sisi Nabi SAW dia mendengar sesuatu dari atas kepalanya)
    • Fa qoola haadzaa baabun minas samaa-i futihal yauma lam yuftah qo-thun illal yauma (lalu dia (Jibril) berkata ini adalah suatu pintu dari langit yang dibuka, dia tidak pernah dibuka sebelumnya, kecuali hari ini)
    • Fa nazala minhu malakun fa qoola haadzaa malakun nazala ilal ardli lam yanzil qo-thun illal yauma (lalu malaikat turun darinya, lalu dia berkata "Ini adalah malaikat yang turun ke bumi, dia tidak pernah turun sebelumnya, kecuali hari ini)
    • Fa sallama wa qoola absyir bi nuurooni uutiitahumaa lam yuktahumaa nabiyyun qoblaka faatihatul kitaabi wa khowaatiimu suurotil baqoroti (Lalu dia mendoakan keselamatan (=memberikan greeting) dan dia berkata "Bergembiralah atas dua cahaya yang diberikan kepadamu, keduanya tidak pernah diberikan ke nabi-nabi sebelummu: pembukaan Alkitab (Al Fatihah) dan penutup Surat Al Baqoroh)
    • Lan taqro-a bi harfin minhumaa illaa u'thiitahu (Kamu takkan membacakan satu huruf dari keduanya kecuali akan diberikan (pahala) kepadamu)
  10. Hadits shohih Bukhori dan Muslim: dari Abu Qotadah:
    • Annan nabiyya SAW kaana yaqro-u fidh dhuhri fil uulayaini bi ummil kitaabi wa suurotaini (Bahwa Nabi SAW membacakan Ummul Kitab dan dua surat di Dhuhur (roka'at) awal)
    • Wa fir rok'atainil ukhroyaini bi ummil kitaabi wa yusmi'unal aayaata (dan Ummul Kitab di dua roka'at terakhir dan dia memperdengarkan ayat)
    • Wa yu-thowwilu fir rok'atil uulaa maa laa yu-thowwilu fir rok'atits tsaaniyati wa hakadzaa fil 'ashri wa hakadzaa fish shubhi (dan dia memanjangkan di rokaat pertama tapi dia tidak memanjangkan di rokaat kedua, dan ini adalah (dilakukannya) pada sholat 'Ashr dan begitu pula pada Shubuh)
  11. Hadits shohih Bukhori dan Muslim: dari Abu Qotadah:
    • Kaanan nabiyyu SAW yaqro-u fir rok'ataini minadh dhuhri wal 'ashri bi faatihatil kitaabi wa suurotin suurotin (Nabi SAW membacakan pembukaan Alkitab (Al Fatihah) dan surat masing-masing di dua rokaat pertama dari Dhuhur dan 'Ashr)
    • Wa yusmi'unal aayaata ahyaanan (dan kadang memperdengarkan ayat-ayat)
  12. Hadits shohih Bukhori: dari Tholhah bin 'Abdillah bin 'Auf:
    • Shollaitu kholfabni 'abbaasin RA 'alaa janaazatin fa qoro-a bi faatihatil kitaabi (Aku sholat di belakang Ibn 'Abbas RA pada sholat jenazah lalu dia membacakan pembuka Alkitab)
    • Qoola li ya'lamuu annahaa sunnatun (dia berkata agar mereka tahu bahwa itu adalah tuntunan)
  13. Hadits shohih Bukhori: dari Abu Huroiroh:
    • Fii kulli sholaatin yuqro-u fa maa asma'anaa rosuululloohi SAW asma'naakum (Pada setiap sholat kita membacakan, dan apa yang Rosululloh SAW perdengarkan ke kami, kami memperdengarkan ke kalian)
    • Wa maa akhfaa 'annaa akhfainaa 'ankum (dan apa yang dia sembunyikan (tidak mengeraskan) ke kami, kami menyembunyikan ke kalian)
    • Wa in lam tazid 'alaa ummil qur-aani ajza-at wa in zidta fa huwa khoirun (dan jika kalian tidak menambah (selain) Ummul Qur-an itu tidak apa-apa, dan jika kalian menambahnya maka itu lebih baik)
  14. Hadits shohih Muslim: dari Qotadah:
    • Wa idzaa qoro-a fa anshotuu (Dan saat dia (imam) membacakan (ayat dalam sholat), maka kalian dengarkanlah)
  15. Al A'roof 200 & Al Fushshilat 36:
    • Wa immaa yanzaghonnaka minasy syaithooni nazghun fasta'idz billaah. Innahu samii’un ‘aliim (Dan jika setan menggodamu/menipumu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar, Mahatahu)
  16. Al Mukminuun 96-98:
    • Idfa' billatii hiya ahsanus sayyi-ah (Tolaklah kejahatan dengan (cara) yang lebih baik)
    • Nahnu a'lamu bimaa ya-shifuun (Kami Lebih Tahu dengan apa yang mereka sifatkan)
    • Wa qul robbi a'uudzu bika min hamazaatisy syayaathiin (Dan katakanlah, "Robb! Aku berlindung kepadaMu dari bisikan2 setan)
    • Wa a’uudzu bika robbi an yahdluruun (Dan aku berlindung kepadaMu, Robbku, kalau-kalau mereka hadir kepadaku")
  17. An Nahl 98-100:
    • Fa idzaa qoroktal qur-aana fasta’idz billaahi minasy syaithoonir rojiim (Maka saat kamu membacakan Alqur-an, maka berlindunglah kepada Allah dari setan yg terkutuk).
    • Innahu laisa lahu sulthoonun 'alal ladziina aamanuu wa ‘alaa robbihim yatawakkaluun (Sesungguhnya, tidak ada kekuasaan baginya atas mereka yg percaya (beriman) dan mereka yg bertawakal (mewakilkan semua urusan) kepada Robb mereka)
    • Innamaa sulthoonuhu ‘alal ladziina yatawallaunahu walladziina hum bihi musyrikuun (Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanya atas mereka yg menjadikannya wali (kawan setia yang diikuti nasihatnya) dan mereka yang syirik (mempartnerkan Allah)).
  18. Al A'roof 27:
    • Ya banii aadama laa yaftinanna kumusy syaithonu kamaa akhroja abawaikum minal jannah (Wahai keturunan Adam! Jangan (biarkan) setan menipu kalian seperti dia mengeluarkan kedua orang tua kalian (Adam & Hawa) dari surga)
  19. Faathir 6:
    • Innasy syaithoona lakum ‘aduwwun fattakhidzuuhu 'aduwwan (Sesungguhnya, setan adalah satu musuh bagi kalian, maka kalian jadikanlah dia sebagai musuh)
    • Innamaa yad'uu hizbahuu li yakuunuu min ashhaabis sa'iir (Sesungguhnya, mereka hanya mengajak hizbnya (pengikutnya) agar mereka menjadi penghuni neraka yg menyala-nyala)
  20. Al Kahfi 50:
    • A fatattakhidzuunahu wa dzurriyyatahu auliyaa-a min duunii (Apakah kalian mengambilnya (iblis) dan keturunan2nya sebagai wali (kawan setia) dari selainku)
    • Wa hum lakum 'aduwwu (padahal mereka adalah musuh bagi kalian)
    • Biksa lidh dhoolimiina badalan (Betapa sangat buruk pengganti bagi orang2 yg dholim)
  21. Shood 82-83:
    • Qoola fa bi 'izzatika la ughwiyannahum ajma'iin (Dia (iblis) berkata, "Maka demi kemuliaanMu, sungguh aku (akan) menyesatkan mereka semuanya) Illaa 'ibaadaka minhumul mukhlashiin (kecuali hambaMu yang ikhlas (dalam berserah kepada semua aturan Allah)")
  22. Hadits shohih Imam Ahmad (dan juga dari 4 kitab yang namanya "Sunan", yaitu oleh Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmidzi, Sunan Ash Shughro (dari Imam Nasa-i), dan Sunan Ibnu Majah): dari Abu Sa'id Al Khudri:
    • Kaana rosuululloohi SAW idzaa qooma minal laili wastaftah sholaatahu (Rosululloh SAW saat bangun malam hari, lalu dia membuka sholatnya, dan dia takbir (mengakbarkan nama Allah), dia mengatakan)
    • Wa kabbaro, qoola: Subhaanakalloohumma wa bihamdika tabaarokasmuka wa ta'aalaa jadduka wa laa ilaha ghoiruka (Dan dia bertakbir (mengakbarkan nama Allah), dia mengatakan: Ya Allah Kamu adalah Mahasuci dan dengan segala puji kepadaMu, dan keberkahan atasMu, dan kedaulatanmu adalah satu-satunya, dan tidak ada sesembahan lain (yg benar) selain Engkau)
    • Tsumma yaquulu: Laa ilaaha illallooh tsalaa-tsan (Lalu dia berkata "Tidak ada sesembahan lain (yg benar) selain Allah" tiga kali)
    • Tsumma yaquulu: A'uudzu billaahis samii'il 'aliimi minasy syaithoonir rojiimi min hamzihi wa nafkhihi wa naftsihi (Lalu dia berkata: "Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar, Mahatahu, dari setan yang terkutuk, dari hamz (umpatan) nya, dan nafkh (bisikan kesombongan) nya dan nafts (semburan puisi) nya.
  23. Hadits Bukhori, Muslim, Abu Dawud: dari Sulaimaan bin Shurod:
    • Istabba rojulaani 'indan nabiyyi SAW (Dua lelaki saling berseteru di sisi nabi SAW)
    • Fa ja'ala ahadu humaa yaghdlobu wa yahmarru wajhuhu (lalu salah seorang dari keduanya menjadi marah dan merah wajahnya)
    • Fa na-dhoro ilaihin nabiyyu SAW (lalu Nabi SAW melihatnya)
    • Fa qoola: Innii la a'lamu kalimatan lau qoolahaa la dzahaba 'anhul ladzii yajidu: A'uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiimi (Lalu dia berkata "Sesungguhnya aku tahu beberapa kata kalau dia mengatakannya, pasti pergilah apa yang dia rasakan: 'Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk')
    • Fa qoolar rojulu wa hal taroo bii min junuunin? (Lalu lelaki itu berkata "Apa kamu menganggap saya sudah gila?")

Tidak ada komentar: