I'rob
- Bi (بِ) = by/dengan
- Ismun = a name → bi adalah preposisi, maka ismun majrur jadi ismin. Bi + ismin = Bismin.
- Ismillaahi (اِسْمِ اللَّهِ) mengikuti 2 aturan dasar idlofah, maka allah adalah mudlof ilaih, ismi adalah mudlof → sehingga diterjemahkan "THE name of Allah", ismun bukan indefinite noun lagi.
- Ar-rohmaani (الرَّحْمَـنِ) & Ar-rohiimi (الرَّحِيمِ) berasal dari kata dasar yg sama, yaitu rohima (رَحِمَ) = merahmati → jadi, dua-duanya artinya sama, Maha Merahmati → berhubung penerjemah Qur-an ke bahasa Indonesia bingung (Depag?), maka mereka karanglah kata "Maha Pengasih dan Maha Penyayang", padahal harusnya dua kata itu sama saja, hanya berbeda di tafsir. Harusnya Depag menerjemahkannya "Maha Merahmati I, Maha Merahmati II".
- Ar-rohmaani dan Ar-rohiimi adalah [mu-dzakkar, mufrod, majrur, ma'rifah]. Berarti dua-duanya berposisi sebagai na'at dari Allah, sehingga di terjemahannya ditambahkan kata "yang".
Inggris: By the name of Allah that is Ar-Rohmaan Ar-Rohiim
Indonesia: Dengan namanya Allah yang maha merahmati I, maha merahmati II
AYAT PERTAMA AL FATIHAH?
Apakah Bismillaahir rohmaanir rohiimi adalah ayat ini ayat pertama dari Al Fatihah? Berikut ini pro-kontra nya.
- Hadits Ad-Daruquthni (dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh) dan Ibn Khuzaimah, juga dari 'Ali dan Ibn Abbas: Bismillah adalah satu ayat dlm Surat An Naml, tapi bukan ayat di surat lainnya.
- Hadis shohih Abu Dawud: dari Ibn Abbas: Rosululloh tidak tahu pemisah surat Qur-an, sehingga turunlah basmalah. Menurut Abu Dawud (disepakati Imam Ahmad dalam suatu riwayat), basmalah itu awal surat tapi bukan bagian darinya.
- Atsar Ibn 'Abbas, Ibn 'Umar, Ibn Az-Zubair, Abu Huroiroh, 'Ali, 'Atho', Thowus, Sa'id bin Jubair, Makhul, dan az-Zuhri: Basmalah adalah ayat setiap surat kecuali At Taubah.
Apakah Bismillah dibacakan keras ataukah pelan? Berikut ini pro dan kontranya.
DALIL YANG MENUNJUKKAN BISMILLAH HARUS DIBACA KERAS:
- Hadits shohih An-Nasa'i, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim: Abu Huroiroh pernah sholat dan membacakan Bismillah keras. Setelah sholat, dia berkata, "Di antara kalian, aku menjalankan sholat yg paling dekat dengan sholatnya Rosululloh''.
- Hadits shohih Bukhari: Anas bin Malik pernah bertanya tentang membacanya Rosululloh. Dia berkata, "Membacanya dia tidak terburu-buru.'' Dia lalu mencontohkannya dan membacakannya, dengan memanjangkan bacaan bismillahir rohmaanir rohiim.
- Hadits shohih Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan al Hakim: dari Ummu Salamah: Rosululloh memutus-mutus tiap ayat saat membacakannya, pelan dan jelas, kata per kata.
- Hadits Imam Abu 'Abdullah Asy-Syafi'ii & Al-Hakim: Mu'awiyah pernah mengimami sholat di Al-Madinah dan tidak membacakan Bismillah. Kaum Muhajirin (emigran dari Makkah) yang hadir dlm sholatnya mengkritiknya. Saat Mu'awiyah mengimami sholat berikutnya, dia membacakan Bismillah dengan keras.
- Hadits shohih Bukhori: dari Anas bin Malik: Rosululloh, Abu Bakr, dan 'Umar biasanya mengawali sholat dengan Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin.
- Hadits shohih Bukhori dan Muslim: dari Anas bin Malik: Aku sholat di belakang Rosululloh dan Abu Bakr dan 'Umar dan 'Utsman. Mereka memulai dengan Alhamdulillahi robbil 'aalamiin (dibaca pelan) dan aku tidak pernah mendengar siapapun diantara mereka membacakan Bismillaahir rohmaanir rohiim dengan keras di awal pembacaan atau di akhirnya.
Sebelum wudlu, harus membaca Bismillaah.
- Hadis hasan Imam Ahmad: dari Abu Huroiroh, Sa'id bin Zaid, dan Abu Sa'id: dari Rosululloh: Laa wudluu-a li man lam yadzkurismalloohi ‘alaih (tidaklah sempurna wudlu bagi barangsiapa yg tidak menyebutkan Nama Allah di dalamnya)
- Hadits shohih Bukhori & Muslim: dari Ibnu Abbas: dari Rosululloh: Jika seseorang dari kalian saat hendak berhubungan sex dengan istrinya membaca "Bismillah, Allohumma jannabnasy syaithoon, wajannabisy syaithoonamaa rozaqtanaa (Dengan nama Alloh, Ya Alloh, lindungilah kami dari setan dan lindungilah apa yang Kaurizkikan kepada kami (anak kami nantinya) dari setan), maka jika mereka ditakdirkan untuk punya anak, setan tidak akan pernah bisa membahayakan anak itu).
- Hadits shohih Muslim: dari Umar bin Abi Salamah: dari Rosululloh: Qul bismillaahi wa kul bi yamiinika wa kul mimmaa yaliika (ucapkan Bismillaah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apapun yg dekat darimu)
Dari Abdullah bin Amr, bahwa Rosululloh biasa mengucapkan "Alloohummaa baariklana fimaa rozaqtana waqina 'adzabannar" jika didekatkan makanan kepadanya. Lalu beliau mengucapkan bismillah.
Penulis kitab Hadits-Hadist Dloo-if dan Maudhu menyatakan bahwa hadits ini adalah SANGAT DLOIF.
- Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Sunni di kitabnya Amalula Yaum Wa Lailah dan Imam Ibnu Adiydi di kitabnya Al Kaamil, dari sanad Muhammad bin Abi Az Zu'aizi'ah, dari bapaknya, dari kakeknya (yaitu Abdullah bin Amr): Saya (Abdul Hakim) berkata: Sanad hadits ini sangat dloo-if karena Muhammad bin Az Zu'aizi'ah.
- Imam Bukhori dan Imam Abu Hatim telah berkata tentangnya,"Mungkarul Hadits jiddan (Hadits yg Sangat Munkar)."
- Hadits shohih Abu Dawud, At Tirmidzi: dari Rosululloh: Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca bismillah. Apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca bismillahi fii awwalihi wa akhirihi.
Bismillaah artinya "Dengan nama ALLAH". Lalu siapakah Allah itu? Apa definisi Allah?
Al Hasyr 22-24:
- Huwalloohul ladzii laa ilaaha illa huwa 'aalimul ghoibi wasy syahadati, huwar rohmanur rohiim (Dia adalah Allah, yang tiada yg berhak disembah selain Dia saja, yang Mahatahu tentang Al-Ghoib (yang tidak nampak) dan yg nampak, Dia adalah Ar-Rohmaan Ar-Rohiim)
- Huwalloohul ladzii laa ilaaha illaa huwal malikul qudduusus salamul mukminul muhaiminul ‘aziizul jabbaarul mutakabbiru (Dia adalah Allah, yang tiada yang berhak disembah selain Dia saja)
- Al Malik (Sang Maharaja), Al Qudduus (Sang Mahasuci), As Salam (Yang tidak punya kekurangan), Al Mukmin (Sang Pemberi keamanan), Al Muhaimin (Sang Pengawas makhlukNya), Al 'Aziiz (Sang Mahaperkasa), Al Jabbaar (Maha Pemaksa) Al Mutakabbiru (Maha Takabur/Sombong))
- Subhanalloohi ‘ammaa yusyrikuun (Mahasuci Allah dari apa yg mereka persekutukan (dari apa yg mereka jadikan partnernya Allah))
- Huwalloohul khooliqul baari-ul mushowwiru lahul asmaa-ul husnaa (Dia adalah Allah, Al Khooliq (Sang Pencipta), Al Baarik (Sang Inventor dari segalanya), Al Mushowwir (Sang Pemberi Rupa), bagiNya adalah Asmaa-ul Husnaa (Nama2 Terbaik))
- Yusabbihu lahu maa fis samaawaati wal ardli wa huwal ‘aziizul hakiim (semua yang di langit dan bumi bertasbih kepadaNya (mensucikan Dia) dan Dia adalah Al Aziiz (Mahaperkasa) Al Hakiim (Mahabijaksana)).
- Al A’roof 180: Wa lillaahil asmaa-ul husnaa fad’uuhu bihaa (Dan Nama2 Terbaik adalah milik Alloh, maka berdoalah padaNya dengannya (memakai nama2Nya))
- Hadits Bukhori & Muslim: dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh: Inna lillaahi tis’atan wa tis’iina isman, mii-atan illaa waahidan, man ahshoohaa dakholal jannah (Sesungguhnya 99 Nama adalah milik Allah, 100 minus 1, barangsiapa menghitungnya (dan memeliharanya) akan masuk surga)
Bismillaahir Rohmaanir Rohiimi. Apa persamaan dan perbedaan Ar Rohmaan & Ar-Rohiim?
- Atsar Al Qurthubi: Ar-Rohmaan & Ar-Rohiim sama2 berasal dari kata Ar-Rohmah (Maha Pemberi Rahmat), tapi Rohmaan lebih pemberi rahmat daripada Ar-Rohiim.
- Hadis shohih Tirmidzi: dari Abdurrohman bin 'Auf: dari Rosululloh: Qoolalloohu ta’aalaa (Allah Ta'ala berkata) Anar rohmaanu kholaqtur rohiima (Aku adalah Ar-rohmaan, Aku telah menciptakan rohiim (rohim = rahim/kerabat)) wa syaqoqtu lahaa isman min ismii (dan aku telah menjadikan untuknya nama dari namaKu) fa man washolahaa washoltuhu wa man qotho’ahaa qotho’tuhu (maka barangsiapa memutusnya, maka Akupun akan memutusnya)
- Atsar Abu 'Ali Alfarisi: Ar-rohmaan, yg eksklusif hanya namanya Allah, adalah nama yg menunjukkan segala macam rahmat yg dimiliki Allah, sementara Ar-rohiim hanya rahmat kepada orang beriman saja, seperti di Al Ahzaab 43
- Atsar Ibnu 'Abbas: "Dua-duanya adalah dua nama yg lembut, salah satunya lebih lembut (yaitu lebih membawa implikasi rahmat) dari yg lainnya"
- Atsar Ibnu Jarir: dari Al 'Azromi: Dia adalah Ar-Rohmaan kepada semua ciptaan dan Ar-Rohiim dengan orang2 mukmin
- Al Ahzab 43: Wa kaana bil mukminiina rohiiman (Dan Dia adalah Rohiim (pemberi rahmat) kepada orang2 mukmin (orang2 yg percaya))
- Atsar Ibnu Al Mubarok: Ar-Rohman artinya "kalau kamu minta Dia, Dia akan memberimu", Ar-Rohiim artinya "kalau kamu tidak minta Dia, Dia akan marah"
- Hadits At Tirmidzi & Ibnu Majah: dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh: Man lam yas-a lillaaha yaghdlob ‘alaihi (Barangsiapa tidak meminta kepada Alloh, maka Dia akan marah kepada orang itu)
- Al Furqoon 59: Tsummastawaa ‘alal ‘arsyir rohmanu (Lalu Ar-Rohmaan Istawa (bersinggasana) di atas Tahta)
- Thoohaa 5: Arrohmaanu ‘alal ‘arsyistawaa (Ar-Rohmaan Istawa (bersinggasana) di atas Tahta)
- Al Isrook 110: Qulid’ullooha awid’ur rohmana ayyan maa tad’uu fa lahul asmaa-ul husnaa (Katakanlah "Sebutlah Allah atau sebutlah Ar Rohmaan, dengan nama yg mana saja kalian sebut, karena Dia memiliki Asmaa-ul Husnaa (Nama2 Terbaik)).
- Az Zukhruf 45: Was-al man arsalnaa min qoblika min rusulinaa a ja’alnaa min duunir rohmani aalihatan yu’baduuna (Dan tanyakanlah barangsiapa dari (rosul2) yg kami kirimkan (ke dunia) sebelum kamu: "Apakah Kami pernah menunjuk alihah (tuhan) untuk disembah selain Ar-Rohmaan?)
- Saat Musailamah menyebut dirinya dengan Ar Rohmaan dari Yamamah, Alloh membuatnya terkenal dengan nama Si Pendusta dan membongkarnya ke orang2. Sehingga dia dipanggil Musailamah Al Kadzdzab (Musailamah si pendusta).
- Al Ahzaab 43: Wakaana bil mukminiina rohiima (Dan Dialah Ar Rohiim kepada orang2 mukmin)
- At Taubah 128: Laqod jaa-akum rosuulun min anfusikum ‘aziizun ‘alaihi maa ‘anittum harii-shun ‘alaikum bil mukminiina ro-uufun rohiimun (Sungguh seorang rosul telah datang kepadamu dari kaummu sendiri (yg telah kalian ketahui dengan baik), berat terasa olehnya penderitaanmu, dia sangat menginginkan (untuk mendapat petunjuk yg benar dan untuk diselamatkan) atas kalian, baik dan Rohiim kepada orang2 mukmin)
- Al Insan 2: Innaa kholaqnaal insaana min nuthfatin amsyaajin nabtaliihi fa ja’alnahu samii’an bashiiron (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari campuran Nuthfah (setetes sperma) untuk Kami mengujinya, maka Kami membuatnya Samii'un (mendengar) dan Ba-shiirun (bisa melihat))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar