I'rob
- Alladziina → Yukminuuna bil ghoibi adalah khobar dari mubtadak al muttaqiina (those who fear), dan khobar yang bukan kata benda memerlukan ism maushul (relative pronoun) → disini dipakai yaitu alladziina, karena al-muttaqiina adalah jamak.
- Aamana = he believed/dia telah percaya → yukminuuna = they believe/mereka percaya (fi’l mudloorik = present tense dari aamana).
- Bi = with/dengan
- Ghoibun = An unseen/sesuatu yang tak nampak → Al ghoibu = THE unseen (bentuk definitnya) → bi adalah preposisi, sehingga al-ghoibu majrur jadi al-ghoibi.
- Wa = dan → berarti point kedua dari alladziina
- Qooma = he stood/dia telah berdiri → yuqiimuuna = they stand/mereka mendirikan (fi’l mudloorik)
- Shollaa (berakhiran 'y' tapi dibaca 'a' panjang)= he prayed/dia telah sholat → sholaatun = a prayer/sebuah sholat → ash-sholaatu = THE prayer (bentuk definitnya) → ash-sholaatu manshub jadi ash-sholaata, berarti dia adalah maf’ul (objek) dari yuqiimuuna.
- Wa → berarti point ketiga dari alladziina
- Min = a portion of/sebagian
- Maa = what/apa yang (ism maushul = relative pronoun) → min+maa = mimmaa.
- Rozaqo = he bestowed/dia telah merizqikan → rozaqnaa = we bestowed/kami telah merizqikan (fi'l ma-dlii = kata kerja lampau) → mimmaa rozaqnaahum adalah maf’ul muqoddam (objek sebelum predikat) dari yunfiquuna.
- Hum = they/mereka → tidak mungkin hum menggantikan "kami" dari rozaqnaa, sehingga posisi hum adalah maf'ul/objek dari rozaqnaa
- Nafaqo = he spent out/dia telah menafkahkan/dia telah menginfakkan → yunfiquuna = mereka menafkahkan (fi'l mudloorik) → mimmaa rozaqnaahum adalah maf'ul muqoddam (objek yang ditaruh sebelum kata kerja) dari yunfiquuna.
Alladziina yukminuuna bil ghoibi wa yuqiimuunash sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquuna
Inggris: i.e. those who believe in THE unseen, and (those who) stand the prayer, and (those who) spend out a portion of what We provided them"Indonesia: yaitu orang-orang yang percaya kepada Al Ghoib (yang tak nampak), dan (orang-orang yang) mendirikan sholat, dan (orang-orang yang) menafkahkan/menginfakkan sebagian dari apa yang Kami rizqikan (kepada) mereka
Alladziina yukminuuna
Definisi: iman = percaya
Atsar Abu Ja’far Ar Rozi: dari ‘Abdullah: iman artinya mempercayai
Atsar Abu Ja’far Ar Rozi: dari Ar Robi' bin Anas: iman artinya taqwa/takut (kepada Allah)
Atsar Ibnu Jarir: percaya kepada Al Ghoib dengan hati, perkataan, dan perbuatan.
At Taubah 61: Yukminu billaahi wa yukminu lil mukminiina (dia percaya kepada Allah dan dia percaya kepada orang percaya (mukmin))
Kata-kata Nabi Yusuf kepada ayahnya (Nabi Ya'qub):
Yusuf 17: Wa maa anta bi mukminin lanaa (Tapi kamu tidak percaya kepada kami) wa lau kunnaa shoodiqiin (walaupun kami jujur)
Iman meliputi perbuatan
At Tiin 6: Illalladziina aamanuu wa ‘amilush shoolihaati (Kecuali mereka yg percaya (beriman) dan beramal sholih)
Iman adalah Khoshyah (takut kepada Allah)
Al Mulk 12: Innal ladziina yakhsyauna robbahum bil ghoib (Sesungguhnya mereka yg takut kepada Robb mereka yg tak nampak (beserta hukumannya di hari akhir)) lahum maghfirotun wa ajrun kabiirun (niscaya mereka (mendapat) ampunan dan pahala yg besar)
Qof 33: Man khosyiyar rohmana bil ghoibi wa jaa-a bi qolbin muniib ((yaitu)barangsiapa yg takut kepada Ar Rohmaan yg tak nampak dan (barangsiapa yg) menjadikan hatinya bertobat)
Takut adalah inti iman dan pengetahuan
Faathir 28: Innamaa yakhsyallooha min ‘ibaadihil ‘ulamaak (Sesungguhnya barangsiapa yg takut kepada Allah diantara hambaNya adalah orang2 yg tahu/berilmu)
Bil Ghoibi
Abu Ja’far Ar Rozi (dari Abul ‘Aliyah) dan Qotadah: yaitu percaya kepada Allah, malaikat2Nya, kitab2Nya, rosul2Nya, hari akhir, surgaNya, nerakaNya, pertemuan denganNya (kelak), hidup setelah mati, dan hari pembalasan.
Hadits Imam Ahmad: dari Abu Jumu'ah: Taghoddainaa ma’a rosuulillaah wa ma’anaa abuu ‘ubaidatabnal jarrooh, fa qoola yaa rosuulullooh hal ahadun khoirun minnaa? Aslamnaa ma’aka wa jaahadnaa ma’aka? (Saat kami makan siang bersama Rosululloh, Abu 'Ubaidah, yg sedang bersama kami, berkata, "Ya Rosululloh, adakah orang yg lebih baik dari kami ? Kami memeluk Islam bersamamu dan berjihad bersamamu) Qoola na’am. Qoumun min ba’dikum yukminuuna bii wa lam yarounii (Dia berkata "Ya, (yaitu) orang2 yg datang (di zaman) setelah kalian, yg percaya denganku meskipun mereka tidak melihatku)
Wa yuqiimuunash sholaata
Atsar Ibnu Abbas: yaitu melakukan sholat dengan semua kewajibannya.
Atsar Adh Dhohhak: dari Ibnu Abbas: yaitu mengerjakan dengan sempurna rukuk, sujud, bacaan, kerendahan hati, dan hadir dalam sholat.
Atsar Qotadah: yaitu memelihara tepat waktu, berwudlu, rukuk, dan sujud.
Atsar Muqotil bin Hayyan: yaitu menjaga agar tepat waktu, menyempurnakan wudlu, rukuk, sujud, bacaan Alqur-an, tasyahhud, dan sholawat kepada Rosululloh.
Wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquuna
Atsar Ali bin Abi Tholhah: dari Ibnu Abbas: yaitu zakat dari kekayaannya.
Atsar As Suddi: dari Ibnu Abbas: yaitu kewajiban lelaki untuk menafkahi keluarganya, karena ayat ini turun sebelum ada kewajiban zakat.
Atsar Juwaibir: dari Adh Dhohhak: Shodaqoh adalah sarana lebih dekat kepada Allah, berdasarkan kebijakan dan kemampuannya, sampai kewajiban zakat diturunkan di surat At-Taubah yg merevisi ayat ini.
Allah sering menyebut sholat dan zakat bersamaan
Tafsir Ibnu Katsir: sholat adalah bentuk menyembah Allah (hablum minalloh), zakat adalah bentuk kebaikan terhadap makhluk dengan memberikan manfaat kepada mereka (hablum minannaas)
Bukhori & Muslim: dari Ibnu Umar: dari Rosulullah: Buniyal islaamu ‘ala khomsin (Islam didirikan atas lima): Syahaadati an laa ilaaha illallahu wa anna muhammadan rosuulullahi, wa iqoomish sholaati, wa iitaa-iz-zakaati, wa shoumi romadloona, wa hajjil baiti (bersaksi bahwa tiada sesembahan yg benar selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rosul Allah, dan mendirikan sholat, dan memberikan zakat, dan berpuasa Romadloon, dan berhaji ke Al Baitu (The House=Baitullah))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar