I'ROB
- Wa = dan → berarti setelah ini adalah khobar kedua dari mubtadak al-muttaqiina di ayat 2
- Alladziina → khobar kedua berupa klausa (subjek-predikat) sehingga perlu ism maushul (relative pronoun) yang jamak (karena al-muttaqiina jamak)
- Aamana = he believed/dia telah percaya → yukminuuna = they believed/mereka percaya (fi’l mudlorik = present tense)
- Bi = with/dengan
- Maa = what/apa yang (ism maushul = relative pronoun)
- Anzala = he revealed/dia telah menurunkan → Unzila = it was revealed by him (fi’l majhuul = kata kerja pasif)
- Ilaa = kepada
- Ka = you/kamu (objek) → ilaa+ka = ilaika → bimaa unzila ilaika adalah maf’ul/objek dari yukminuuna
- Wa = dan → yaitu point kedua dari "bi" dari "bimaa unzila ilaika"
- Min = from/dari
- Qoblun = before/sebelum → min adalah preposisi, maka qoblun majrur jadi qoblin.
- Ka = you/kamu → ka adalah mudlof ilaih dari qoblin, maka qoblin menghilangkan tanwin jadi qobli.
- Wa = dan → yaitu point kedua dari alladziina di ayat ini
- Al-aakhirotu = THE hereafter/akhirat → bi adalah preposisi, maka al-aakhirotu majrur menjadi al-aakhiroti → bil aakhirotihum adalah maf’ul muqoddam (objek sebelum kata kerja) dari yuuqinuuna.
- Hum = they/mereka → berfungsi sebagai dlomir fasl (kata ganti pemisah)
- Yaqina = he was certain/dia telah yakin → yuuqinuuna = they are certain/mereka yakin (fi'l mudloorik)
Inggris: And those who believe in what was revealed by Him to you and (in) what was revealed before you and (those who) are certain with THE hereafter
Indonesia: Dan orang-orang yang percaya dengan apa yg diturunkanNya kepadamu dan (dengan) apa yg diturunkanNya sebelum kamu dan (orang-orang yang) yakin dengan akhirat.
Walladziina yukminuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qoblika
Atsar Ibnu Abbas: membenarkan yg dibawa Muhammad (yaitu Alqur-an) dan yg dibawa Rosul2 sebelumnya (Injil, Taurat, Zabur, dan shuhuf-shuhuf). Tidak membedakan antar rosul & tidak ingkar terhadap apa yg mereka bawa dari Allah.
An Nisaak 136: Yaa ayyuhal ladziina aamanuu aaminuu billaahi wa rosuulihi wal kitaabil ladzii nazzala ‘alaa rosuulihi wal kitaabil ladzii anzala min qoblu (Wahai orang2 yg percaya (beriman)! Percayalah kepada Allah, dan rosulNya, dan kitabNya (Alqur-an) yg diturunkanNya kepada rosulNya, dan kitab yg diturunkanNya sebelum(nya))
An Nisaak 47: Yaa ayyuhal ladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa mu-shoddiqon lima ma’akum (Wahai orang2 yg diberikan kitab! Percayalah dengan apa yg Kami telah turunkan yg membenarkan apa yg telah bersama kalian (kitab kalian))
Al Maa-idah 68: Qul yaa ahlal kitaabi lastum ‘alaa syai-in hattaa tuqiimut tauroota wal injiila wa maa unzila ilaikum min robbikum (Katakan: Wahai Ahli Kitab! Tidaklah kalian memiliki sesuatu sampai kalian menegakkan Taurot, Injil, dan apa yg telah diturunkan kepada kalian dari Robb kalian)
Al Baqoroh 285: Aamanar rosuulu bimaa unzila ilaihi min robbihi wal mukminuuna kullun aamana billaahi wa malaa-ikatihi wa kutuubihi wa rusuulihi laa nufarriqu baina ahadin min rusuulihi (Rosul (Muhammad) percaya dengan apa yg telah diturunkan kepadanya dari Robbnya, dan (begitu pula) orang2 beriman. Masing-masing percaya kepada Allah, malaikatNya, Kitab2Nya, dan Rosul2Nya. "Kami tidak membedakan antara rosul satu dg rosul lain")
An Nisaak 152: Walladziina aamanuu billaahi wa rusuulihi wa lam yufarriquu baina ahadin minhum (Dan mereka yg percaya kepada Allah dan Rosul2Nya dan tidak membedakan antara rosul satu dg rosul lain)
Sikap kita terhadap ayat2 di Kitab2 sebelum turunnya Alqur-an
Hadits Abu Dawud: dari Abu Namlah Al Anshori: dari Rosululloh: Apa yg dikatakan Ahli Kitab kepadamu (ayat dari kitab suci mereka), jangan membenarkan dan jangan menyalahkannya, tapi katakan "Kami percaya dengan Allah dan rosulNya". Kalau salah, jangan membenarkannya, kalau benar, jangan menyalahkannya.
Al ‘Ankabuut 46: Wa laa tujaadiluu ahlal kitaabi (Dan jangan kamu berdebat dengan Ahli Kitab) illaa bil latii hiya ahsanu (kecuali dengan cara yg baik) illal ladziina dholamuu minhum (kecuali dengan orang2 yg dholim (aniaya) di antara mereka) wa quuluu aamannaa bil ladzii unzila ilainaa wa unzila ilaikum (dan katakanlah "Kami percaya dengan apa yg diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada kalian) wa ilaahunnaa wa ilaahukum waahidun wa nahnu lahu muslimuun (dan tuhan kami dan tuhan kalian adalah satu dan kepadaNya kita muslim (berserah))
Wa bil aakhiroti hum yuuqinuuna
Atsar Ibnu Abbas: akhirat adalah hari kebangkitan, kiamat, surga, neraka, perhitungan, dan timbangan amal (mizan). Disebut akhirat karena datangnya setelah kehidupan dunia.
Atsar Mujahid: ayat 1-4 menjelaskan orang beriman, 6-7 orang kafir, 8-20 orang munafik.
Ayat 5: Ulaa-ika ‘ala hudan min robbihim, wa ulaa-ika humul muflihuun
I'ROB
- Ulaa-ika = those → ism isyaroh (kata tunjuk)
- 'Alaa = upon (di atas)
- Hudan = a guidance/sebuah petunjuk (kata hudan sudah majrur)
- Min = from/dari
- Robbun = Lord → min adalah preposisi, maka robbun harus majrur menjadi robbin.
- Hum = they/mereka → hum adalah mudlof ilaih (pemilik) dari robbin, maka robbin harus menghilangkan tanwin menjadi robbi, dan hum harus majrur menjadi him → Ulaa-ika adalah mubtadak dan 'alaa hudan min robbihim adalah khobar, sehingga di terjemahan, disisipkan kata "adalah/merupakan" → juga min robbihim adalah na'at (sifat) dari hudan, sehingga di terjemahan disisipkan kata "yang".
- Wa = dan
- Perhatikan, ulaa-ika diulang lagi, ini menunjukkan penekanan.
- Hum di sini berfungsi sebagai dlorof fashl (penegas).
- Falaha = he won/dia telah memenangkan → al-muflihuuna = THE winners/para pemenang → ulaa-ika adalah mubtadak dan al-muflihuuna adalah khobarnya, sehingga di terjemahannya disisipkan kata "adalah".
Inggris: Those ARE on a from-their-Lord guidance, and they are the winners.
Indonesia: itu semua adalah atas petunjuk yang dari Robb mereka, dan mereka adalah para pemenang".
Uulaa-ika
Tafsir Ibnu Katsir: Uulaa-ika meliputi yg beriman pada yg ghoib, mendirikan sholat, menafkahkan dari rizqi Allah kepadanya, beriman kepada Alquran & kitab2 sebelumnya, serta percaya kepada hari akhir.
'Alaa hudan min robbihim
Tafsir Ibnu Katsir: yaitu mengikuti petunjuk dari Allah.
Para pemenang
Tafsir Ibnu Katsir: yaitu sukses di dunia dan akhirat, mendapat apa yg mereka cari, dan berhasil menjauhi maksiat, sehingga mereka masuk surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar