Selasa, 23 Desember 2008

Al Baqoroh ayat 19

AYAT 19: Au ka shoyyibim minas samaa-i fiihi dhulumaatuw waro’duw wabarq. Yaj’aluuna ashoobi’ahum fii aadzaanihim minash showaa’iqi hadzarol mauut. Wallahu muhiithum bil kaafiriin.

I'rob


  • Au = or/atau
  • Ka = like/seperti
  • Shooba = he rained/dia telah hujan → shoyyibun/shoubun = a dark cloud/sebuah awan gelap → ka adalah preposisi, maka shoyyibun majrur jadi shoyyibin
  • Min = from/dari
  • Samaa-un = a sky/sebuah langit → samaawaatu/samawaatu = bentuk jamaknya/skies → as-samaa-u = THE sky → as-samaa-u diawali huruf vokal, maka min jadi mina → mina adalah preposisi, maka as-samaa-u majrur jadi as-samaa-i.
  • Fii = in/di dalam
  • Hu = him/dia → fii adalah preposisi, maka hu majrur jadi hi
  • Dhulmatu/dhulumatu = a darkness/kegelapan → dhulumaatun = bentuk jamaknya/darknesses
  • Wa = dan
  • Ro’ada = he thundered/dia telah menggelegar → ro'dun = a thunder/sebuah petir (ism masdar = gerund)
  • Baroqo = he shined/dia telah bercahaya → barqun = a lightning/sebuah kilat (ism masdar) → fiihi adalah mubtadak dan dhulumaatun wa ro'dun wa barqun adalah khobar, maka di terjemahannya ditambahkan kata "adalah".
  • Ja'ala = he made/dia telah menjadikan → yaj'aluuna = they make/mereka menjadikan (fi'l mudloorik = present tense)
  • Shoba'a = he pointed/dia telah menunjuk → ashba'un/ushbu'un/ishba'u = a finger/sebuah jari → ashoobi'u = bentuk jamaknya/fingers → a-shoobi’u adalah maf'ul (objek) dari yaj'aluuna, maka a-shoobi’u manshub jadi a-shoobi'a.
  • Hum = they/mereka
  • Fii = in/didalam
  • Adzina = he listened/dia telah mendengar → udzunun = an ear/sebuah telinga → aadzaanun = bentuk jamaknya/ears → fii adalah preposisi, maka aadzaanun majrur jadi aadzaanin → hum yang kedua adalah mudlof ilaih dari aadzaanin, maka aadzaanin harus menghilangkan tanwin jadi aadzaani, dan hum majrur jadi him.
  • Min = because of/karena → karena kata/klausa setelahnya adalah penyebab dari klausa sebelumnya, dan kata/klausa setelahnya berupa kata benda
  • Sho'iqo = he was loud /dia telah keras → ash-shoo'iqoh = THE thunderclap/sang halilintar → ash-showaa’iqu = bentuk jamaknya (thunderclaps)
  • Hadziro = he bewared/dia telah waspada → hadzaro = a wariness/kewaspadaan (ism masdar)
  • Mautun = A death/sebuah kematian → al-mautu = THE death → al-mautu adalah mudlof ilaih (pemilik) dari hadzaron, maka hadzaron buang tanwin jadi hadzaro dan al-mautu majrur jadi al-mauti.
  • Wa = dan
  • Allah marfu' (berakhiran "u") dan setelahnya adalah kata benda juga yang marfu', berarti Allah adalah mubtadak dan muhii-thun adalah khobar, maka dalam terjemahannya ditambahkan kata "adalah"
  • Haa-tho = he guarded/dia telah menjaga → ihtaa-tho (wazan 4: causative) = he encompassed/dia telah mengawasi → muhii-thun = Most Encompasser/Maha Mengawasi(ism fa’il)
  • Bi = with/dengan
  • Kafaro = he disbelieved/dia telah tidak percaya → kaafirun = a disbeliever/seorang yang tidak percaya (ism fa'il) → kaafiruuna = bentuk jamaknya/disbelievers → al-kaafiruuna = THE disbelievers → bi adalah preposisi, maka al-kaafiruuna majrur jadi al-kaafiriina
Au ka shoyyibin minas samaa-i, fiihi dhulumaatun wa ro'dun wa barqun, yaj'aluuna a-shoobi'ahum fii aadzaanihim minash showaa'iqi hadzarol mauti, walloohu muhii-thun bil kaafiriina

Inggris: Or like a dark cloud from THE sky, in it are darknesses and thunder and lightning, they make their fingers in their ears because of THE thunderclaps, a wariness of THE death, and Allah is Most Encompasser with THE disbelievers.

Indonesia: Atau seperti sebuah awan hitam dari sang langit, di dalamnya adalah kegelapan-kegelapan dan petir dan kilat, mereka menjadikan jari-jari mereka di dalam telinga-telinga mereka karena sang halilintar, suatu kewaspadaan terhadap sang kematian, dan Allah adalah Maha Mengawasi semua orang yang tidak percaya.

Au ka shoyyibin minas samaa-i

Tafsir Ibn Katsir: tentang perumpamaan orang munafik, yang kadang2 percaya dengan Islam, kadang2 meragukannya. Saat hati mereka ragu2, bingung, dan ingkar, hati mereka seperti shoyyib.

Atsar Ibn Mas'ud, Ibn 'Abbas, Abul 'Aliyah, Mujahid, Sa'id bin Jubair, 'Atho', Al Hasan Al Bashri, Qotadah, 'Athiyah Al Afwi, 'Atho' Al Khurosani, As Suddi, dan Ar Robi' bin Anas: shoyyib artinya hujan.

Atsar Ad Dhohhak: shoyyib artinya awan.

Fiihi dhulumaatun

Tafsir Ibnu Katsir: Dhulumaatu (kegelapan) artinya keraguan, ketidakpercayaan, dan kemunafikan terhadap Islam.

Wa ro'dun

Tafsir Ibnu Katsir: Ro'dun (petir) mengejutkan hati mereka dengan rasa takut, karena orang munafik itu hatinya selalu takut dan khawatir.

Al Munaafiqun 4: Yahsabuuna kulla shoihatin 'alaihim (mereka mengira setiap teriakan yg keras ditujukan kepada mereka).

At Taubah 56-57: Wa yahlifuuna billaahi (dan mereka (orang2 munafik) bersumpah dengan (nama) Allah) innahum la minkum (sesungguhnya mereka adalah golongan kalian) wa maa hum minkum (padahal mereka bukan golongan kalian) wa laakinna hum qoumun yafroquun (melainkan mereka orang2 yg sangat takut (kepada kalian)). Lau yajiduuna malja-an au maghoorootin au muddakholan (kalau mereka mendapat tempat perlindungan atau gua2 atau lubang2) lawallau ilaihi wa hum yajmahuun (niscaya mereka berpaling kepadanya dan mereka lari secepat-cepatnya (kesana)).

Wa barqun

Tafsir Ibnu Katsir: Barqun (kilat) artinya cahaya keimanan yg kadang2 ada di hati orang munafik.

Yaj'aluuna a-shoobi'ahum fii aadzaanihim minash showaa'iqi hadzarol maut, wallohu muhii-thun bil kaafiriina

Tafsir Ibnu Katsir: mereka menyumbat telinga mereka dengan jari2 mereka, maksudnya kehati-hatian mereka tidak membawa manfaat bagi mereka karena Allah Maha Meliputi/Mengawasi mereka melalui kekuasaan dan keputusanNya.

Al Buruuj 17-20: Hal ataaka hadiitsul junuud (sudahkah datang padamu berita tentang bala tentara (penentang)?) Fir'auna wa tsamuud ((yaitu) Fir’aun & Tsamud). Balil ladziina kafaruu fii takdziib (memang orang2 yg ingkar selalu berdusta). Walloohu min waroo-ihim muhiith (padahal Allah mengawasi dari belakang mereka).

Tidak ada komentar: