Sabtu, 06 Desember 2008

Al Baqoroh ayat 8

Ayat 8: Waminan naasi man yaquulu aamannaa billaahi wabil yaumil aakhiri wamaa hum bimukminiin.

I'rob

  • Wa = dan
  • Min = a portion of/sebagian
  • Naasun = a human being/seorang manusia → an-naasu = THE human being → min adalah preposisi, maka an-naasu majrur jadi an-naasi → an-naasi diawali huruf vokal, maka min harus berubah menjadi mina.
  • Man = who/barangsiapa yang (ism maushul = relative pronoun)
  • Qoola = he said/dia telah berkata → yaquulu = he says/dia berkata (fi’l mudloorik = present tense).
  • Aamana = he believed/dia telah percaya → aamannaa = we believed/kami telah percaya (fi’l ma-dlii = past tense)
  • Bi = with/dengan
  • Allah → bi adalah preposisi, maka Allah majrur jadi Alloohi, dan karena ada huruf vokal "i" sebelum Allooh, maka kita bacanya Allaah.
  • Wa → berarti bil yaumil aakhiri adalah maf'ul (objek) kedua dari aamannaa, setelah billaahi
  • Yaumun = a day/suatu hari → al-yaumu = the day → bi adalah preposisi, maka al-yaumu majrur jadi al-yaumi.
  • Aakhirun = a last → al-aakhiru = the last/yang terakhir → al-aakhiru ternyata majrur juga jadi al-aakhiri, berarti al-aakhiri dan al-yaumi sama-sama majrur dan ma'rifah (definite noun), maka al-aakhiri adalah na'at (sifat) dari al-yaumi, maka di terjemahannya ditambahkan kata "yang" → al-yaumil aakhiri = the last day → man qoola aamana billaahi wa bil yaumil aakhiri adalah khobar dari mubtadak minan naasi → sehingga di terjemahannya, ditambahkan "adalah" antara khobar dan mubtadak
  • Wa = tetapi → karena bertentangan dengan klausa (subjek-predikat) sebelumnya.
  • Maa maa nafiyah (negasi)
  • Hum = they/mereka
  • Bi = from/tergolong
  • Aamana = he believed/dia telah percaya → mukminu = believer (ism fa'il = yang me-) → mukminuuna = believers (bentuk jamaknya) → bi adalah preposisi, maka mukminuuna majrur jadi mukminiina → bi mukminiina adalah khobar dari mubtadak hum → sehingga di terjemahannya ditambahkan "adalah" → tapi berhubung ada negator "maa", maka "adalah" berubah jadi "bukan" (yaitu are menjadi aren't)
Wa minan naasi man yaquulu aamannaa billaahi wa bil yaumil aakhiri wa maa hum bi mukminiina

Inggris: And a portion of THE human being is one who said "We believed in Allah and in THE last day" but they are not believers.
Indonesia: Dan sebagian manusia adalah yang telah berkata "Kami telah percaya kepada Allah dan kepada hari akhir" tapi mereka bukan orang-orang yang percaya.

Orang munafik (Tafsir Ibnu Katsir)

Nifaq artinya menampakkan kesepakatan (terhadap Islam) dan menyembunyikan kelicikan (cuma pura2 sepakat demi niat jahat). Ada 2 jenis nifaq, nifaq i'tiqodi (pura2 percaya Islam padahal hatinya ingkar, mereka akan masuk neraka) dan nifaq 'amali (pura2 tidak percaya Islam padahal hatinya percaya, mereka mendapat dosa besar). Munafiq adalah orang yg nifaq.

Ayat tentang orang munafik diturunkan di Madinah, karena di Mekah tidak ada orang munafik, malah orang2 terpaksa pura2 kafir. Lalu Rosululloh dan orang Islam (yaitu kaum Muhajirin/Emigran) hijrah ke Madinah, tempatnya suku Aus dan Khozroj (yaitu kaum Anshor/Penyelamat) yg menyembah berhala sebelum datangnya Islam. Di Madinah, ada 3 suku Yahudi: Bani Qoinuqo' (sekutunya Khozroj), Bani Nadlir, dan Bani Quroidhoh (sekutunya Aus). Banyak suku Aus dan Khozroj yg lalu memeluk Islam, tapi sedikit Yahudi yg memeluk Islam (seperti 'Abdulloh bin Salam).

Saat awal kedatangan Muhajirin, tidak ada orang munafik, karena Islam belum ditakuti. Malah Rosululloh membuat perjanjian damai dengan Yahudi dan suku Arab lainnya di sekitar Madinah. Lalu Islam menang perang Badar. 'Abdulloh bin Ubay bin Salul adalah pemimpin suku Khozroj, yg sekaligus dituakan oleh suku Aus. Penduduk Aus dan Khozroj hampir memilih dia jadi raja, tapi malah orang2 memeluk Islam dan lupa dengan dia, sehingga dia dendam dengan Islam. Maka, saat perang Badar, dia berkata "agama Allah semakin jelas", sehingga dia dan beberapa Ahli Kitab pura2 Muslim. Itulah awal mula lahirnya kemunafikan.

Muhajirin tidak ada yg munafik karena mereka hijrah lillaahi Ta'ala dan harus meninggalkan hartanya, anak2nya, dan tanahnya demi pahala Allah di hari akhir.

Wa maa hum bi mukminiina

Atsar Muhammad bin Ishaq, Abul 'Aliyah, Al Hasan, Qotadah, dan As Suddi: dari Ibnu 'Abbas: ayat ini tentang orang munafik dari Aus dan Khozroj dan yg berperilaku seperti mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah menceritakan ciri orang munafik dengan panjang lebar, sehingga orang beriman tidak tertipu oleh mereka.

Surat Al Munaafiquun 1: Idzaa jaa-akal munaafiquuna qooluu nasyhadu innaka la rosuulullooh (Jika datang kepadamu orang2 munafik berkata "Kami bersaksi sesungguhnya kamu benar2 rosul Allah) walloohu ya’lamu innaka la rosuuluhu (dan Allah Mahatahu bahwa sesungguhnya kamu benar2 rosul Allah") walloohu yasyhadu innal munaafiqiina la kaadzibuun (dan Allah menyaksikan sesungguhnya orang munafik itu benar-benar pendusta)

Tidak ada komentar: