Sabtu, 06 Desember 2008

Al Baqoroh ayat 9

AYAT 9: Yukhoodi’uunalloha walladziina aamanuu. Wamaa yakhda’uuna illaa anfusahum wamaa yasy-’uruun.

I'rob
  • Khoda'a = he deceived/dia telah menipu → Khooda'a (wazan 3: berupaya/berjuang) = he tried to deceive/dia telah berupaya menipu → yukhoodi'uuna = mereka berupaya menipu (fi'l mudloorik = present tense)
  • Allah manshub jadi Allooha, berarti Allah adalah maf'ul (objek) dari yukhoodi'uuna.
  • Wa = dan → berarti alladziina aamanuu adalah maf'ul kedua dari yukhoodi'uuna
  • Alladziina → karena objek harus berupa kata benda, padahal aamanuu adalah kata kerja, maka perlu ism maushul (relative pronoun) → karena aamanuu bersubjek mereka, maka digunakan ism maushul jamak alladziina
  • Aamana = he believed/dia telah percaya → aamanuu = they believed/mereka telah percaya (fi’l ma-dlii = past tense).
  • Wa = tapi → karena klausa berikutnya bertentangan dengan sebelumnya.
  • Maa maa nafiyah (negator)
  • Khoda'a = he deceived/dia telah menipu → yakhda'uuna = they deceive/mereka menipu (fi’l mudloorik)
  • Illaa = kecuali/selain
  • Nafsun = self → anfusun/nufuusun = selves → karena illaa, maka harus manshub jadi anfusan.
  • Hum = they/mereka → hum adalah mudlof ilaih dari anfusan, maka anfusan harus hilang tanwin jadi anfusa → anfusahum = diri mereka sendiri
  • Wa = dan → karena klausa berikutnya tidak bertentangan dengan sebelumnya.
  • Sya'aro = he perceived/dia telah merasa → yasy’uruuna = they perceive/mereka merasa (fi'l mudloorik)
Yukhoodi'uunallooha wal ladziina aamanuu wa maa yakhda'uuna illa anfusahum wa maa yasy'uruuna

Inggris: they tried to deceive Allah and those who believe but they don't deceive but themselves, and they don't perceive.
Indonesia: mereka berupaya menipu Allah dan (menipu) orang-orang yang percaya (beriman) tapi mereka tidak menipu selain diri mereka sendiri dan mereka tidak merasa.

Yukhoodi'uunallooha wal ladziina aamanuu

Tafsir Ibn Katsir: Dengan menampakkan bahwa mereka beriman, padahal hatinya ingkar/tidak percaya, mereka mengira sudah berhasil menipu Allah dan mengira tindakan mereka itu (alim di depan umum saja, padahal hatinya tidak) berguna baginya di sisi Allah. Mungkin mereka berhasil menipu orang beriman, tapi mereka tidak bisa menipu Allah.

Surat Mujaadilah 18: Yauma yab’a-tsu humulloohi jamii’an (Di hari Allah membangkitkan mereka bersama2) fa yahlifuuna lahu kamaa yahlifuuna lakum (maka mereka bersumpah kepadaNya seperti mereka bersumpah kepadamu) wa yahsabuuna annahum ‘alaa syai-in (dan mereka mengira bahwa mereka memiliki sesuatu (sebagai pijakan)) alaa innahum humul kaadzibuun (Ketahuilah, sesungguhnya mereka adalah pembohong!)

Wa maa illaa anfusahum wa maa yasy'uruuna

Tafsir Ibnu Katsir: Dengan berkelakuan yg meyakinkan orang-orang beriman itu, tanpa disadari mereka hanya menipu diri mereka sendiri.

Surat An Nisaak 142: Innal maunaafiqiina yu-khodi’uunallooha wa huwa khoodi’uhum(Sesungguhnya, orang2 munafik selalu menipu Allah, tapi (sebenarnya) Dialah yg menipu mereka)
Atsar Ibnu Abi Hatim: dari Ibnu Juroij: orang munafik bersaksi tidak ada sesembahan 'yg benar' selain Allah, hanya demi darah dan uang, padahal mereka dalam hatinya merahasiakan keingkarannya terhadap syahadat itu.

1 komentar:

Insan Biasa mengatakan...

Alhamdulillah saya masih mengikuti blog ini. Sama-sama belajar nih.

Lanjut...

I always keep monitor any update to this blog.