Ayat 23: Wa in kuntum fii roibin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa, faktuu bi suurotin min mitslihi wad'uu syuhadaa-a kum min duunillaahi in kuntum shoodiqiina
I'rob
- Wa = dan
- In = if/jika
- Kuntum = you-all were → kaana yang mengandung ism kaana "kalian" dan khobar kaana fii roibin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa
- Fii = in/di dalam
- Roibun = a doubt/sebuah keraguan → fii adalah preposisi, maka roibun majrur jadi roibin.
- Min = from/dari
- Maa = what/apa yang (ism maushul) → min+maa=mimmaa
- Nazala = he descended/dia telah turun → nazzala (wazan 2: intensive/causative/denominative) = he sent down/dia telah menurunkan → nazzalnaa = we sent down/kami telah menurunkan (fi'l ma-dlii = past tense)
- 'Alaa = on/atas
- 'Abada = he worshipped/dia telah beribadah → 'abdun = worshipper/hamba (ism fa'il=pelaku) → 'alaa adalah preposisi, maka ‘abdun majrur jadi 'abdin
- Naa = us/kami → naa adalah mudlof ilaih (pemilik) dari 'abdin, maka 'abdin membuang tanwin jadi 'abdi
- Fa = then/maka → karena ada in (jika)
- Ataa = he produced/dia telah membuat → atuu = produce you-all!/kalian buatlah (fi'l amr = kata kerja perintah)
- Bi = with/dengan
- Suurotun = a chapter/sebuah surat → suurotun majrur jadi suurotin karena bi adalah preposisi.
- Min = dari
- Mitslun = a parable/sebuah perumpamaan → min adalah preposisi, maka mitslun majrur jadi mitslin
- Hu = him/dia → hu adalah mudlof ilaih (pemilik) dari mitslin, maka mitslin buang tanwin jadi mitsli, dan hu majrur jadi hi.
- Wa = dan
- Da'aa = he invoked/dia telah berdoa/dia telah menyeru → id'uu = you-all invoke/kalian serulah/kalian ajaklah (fi'l amr = kata kerja perintah)
- Syahida = he bore witness/dia bersaksi → syahaadun = THE witness → syuhadaa-un = bentuk jamaknya/THE witnesses → syuhadaa-un manshub jadi syuhadaa-an, berarti sebagai maf'ul (objek) dari id'uu.
- Kum = you-all/kalian → kum adalah mudlof ilaih (pemilik) dari syuhadaa-an, maka syuhadaa-an hilang tanwin jadi syuhadaa-a.
- Min = from/dari
- Duunun = other than/selain → min adalah preposisi, maka duunun majrur jadi duunin → Allah adalah mudlof ilaih (pemilik) dari duunin, maka duunin hilang tanwin jadi duuni.
- Kuntum → kaana (fi'l ma-dlii) dengan ism kaana "kalian" dan shoodiqiina sebagai khobar kaana
- Shodaqo = he was true/dia telah benar → shoodiqu = truthful person/orang yang benar → shoodiquuna = bentuk jamak/truthful people → shoodiquuna adalah khobar kaana, maka harus manshub jadi shoodiqiina.
Wa in kuntum fii roibin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa, faktuu bi suurotin min mitslihi wad'uu syuhadaa-a kum min duunillaahi in kuntum shoodiqiina
Inggris: and if you-all were in a doubt from what *We* sent down on Our worshipper, then you-all produce a chapter of its likeness! And invoke your witnesses from other than Allah if you-all were truthful people"Indonesia: Dan jika kalian telah dalam suatu keraguan dari apa yang *Kami* telah turunkan atas hamba Kami, maka buatlah sebuah surat dari semisalnya, dan serulah saksi-saksi kalian (orang yang kalian percaya dalam saksinya) dari selain Allah jika kalian adalah orang-orang yang benar.
Tujuan ayat
Tafsir Ibnu Katsir: setelah Allah menyampaikan bahwa tidak ada sesembahan yang dibenarkan selain Allah (ayat 21, 22), Allah membuktikan kebenaran atas kerosulan Muhammad dengan mukjizat turunnya Alqur-an.
Wa in kuntum fii roibin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa
Tafsir Ibnu Katsir: yaitu orang Arab, Yahudi, dan Nasrani, mereka meragukan bahwa Allah menurunkan Alqur-an kepada Muhammad.
Tafsir Ibnu Katsir: 'abdinaa adalah Muhammad.
Faktuu bi suurotin min mitslihi
Tafsir Ibnu Katsir: yaitu buatlah yg serupa dengan surat-surat yg Muhammad bawa, jika kalian berpendapat Alqur-an tidak datang dari Allah. Maka kalian tidak akan berhasil meskipun dibantu siapapun selain Allah.
Al Qoshosh 49: Qul faktuu bi kitaabin min 'indillaahi huwa ahdaa min humaa attabi'hu in kuntum shoodiqiin (Katakan (Muhammad): maka kalian buatlah satu kitab dari sisi Allah yg dia (kitab itu) lebih memberi petunjuk dari keduanya (Alqur-an dan Taurot), aku akan mengikutinya jika kamu orang yg benar).
Al Isrook 88: Qul la-inijtama'atil insu wal jinnu 'alaa an yaktuu bi mitsli haadzal qur-aani laa yaktuuna bi mitslihi wa lau kaana ba'dluhum li ba'dlin dhohiiron (Katakan: sungguh jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yg serupa Alqur-an ini, niscaya mereka tidak bisa membuat yg semisal dengannya walaupun sebagian mereka membantu sebagian yg lain).
Huud 13: Am yaquuluunaf taroohu (atau mereka berkata: dia (Muhammad) telah membuat-buatnya (Alqur-an)) qul faktuu bi 'asyri suwarin mitslihi muftaroyaatin (katakan: maka buatlah 10 surat yang semisal dengannya (Alqur-an) yg dibuat-buat itu) wad'uu manis tatho'tum min duunillaahi in kuntum shoodiqiin (dan ajaklah siapapun selain Allah, yang sanggup, jika kalian adalah orang-orang yang benar).
Yunus 37-38: Wa maa kaana haadzal qur-aanu an yuftaroo min duunillaahi (dan tidak mungkin Alqur-an ini dibuat-buat dari selain Allah) wa laakin tasydiiqol ladzii baina yadaihi wa tafshiilal kitaabi (tapi dia (Alqur-an) membenarkan kitab2 sebelumnya dan menjelaskan hukum2 yg telah ditetapkannya) laa roiba fiihi min robbil 'aalamiin (tiada keraguan di dalamnya, dari Robb seluruh alam). Am yaquuluunaf taroohu (atau mereka berkata: dia (Muhammad) membuat-buatnya) Qul faktuu bi suurotin mitslihi wad'uu manistatho'tum min duunillaahi in kuntum shoodiqiin (katakan: maka buatlah sebuah surat yg semisalnya (Alqur-an) dan ajaklah siapapun di antara kalian selain Allah, yang sanggup, jika kamu adalah orang2 yg benar).
Tafsir Ibnu Katsir: Allah menantang orang yg tidak percaya Islam, baik individual maupun kelompok, bisa baca-tulis maupun buta-huruf (sehingga benar2 merupakan tantangan, karena Muhammad buta-huruf) untuk membuat satu surat yg serupa dengan surat dari Alqur-an yg dibawa Muhammad.
Sebelum jadi muslim, Amr bin Al-‘As ketemu Musailamah Al Kadzdzab (Sang Pembohong) yg dikenal sebagai nabi palsu, yg ditanyai “Apa yg baru-baru saja diwahyukan kepada temanmu itu (Muhammad) di Makkah? Amr berkata “Sebuah surat pendek yg indah”. Musailamah bertanya “Apakah itu?” Amr menjawab: Wal ‘ashr. Innal insaana lafii khusr (Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian). Musailamah berpikir sebentar dan berkata “Surat serupa juga diwahyukan kepadaku.” Amr bertanya “Apa itu?” Musailamah menjawab "Ya Wabr, Ya Wabr (Wahai kucing liar, wahai kucing liar), kamu tiada lain dua telinga dan satu dada, dan sisanya tidak penting dan rapuh". Amr berkata "Demi Allah! Kamu tahu bahwa saya tahu bahwa kamu berdusta."
Wad'uu syuhadaa-a kum min duunillaahi in kuntum shoodiqiina
Atsar Ibnu Abbas: syuhadaa-akum artinya para penolong.
Atsar As Suddi: dari Abu Malik: syuhadaa-akum artinya partner kalian, yaitu orang lain yg membantu kalian atau sesembahan kalian.
Atsar Mujahid: syuhadaa-akum artinya orang2 yg bijaksana dan pandai bicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar