Rabu, 07 Januari 2009

Al Baqoroh ayat 24

AYAT 24: Fa in lam taf’aluu walan taf’aluu fattaqun naarol latii wa quuduhan naasu wal hijaaroh. U’iddat lil kaafiriin.

I'rob

  • Fa = then/lalu
  • In = if/jika
  • Lam → lam nafiyyah (negasi)
  • Fa'ala = he made/dia telah membuat → lam taf’aluu = you-all don't make/kalian tidak membuat
  • Wa = dan
  • Lan = will never/takkan → lan taf'aluu = you will never make/kalian takkan (bisa) membuat
  • Taqoo = he feared/dia telah takut → ittaquu = fear you-all/takutlah kalian (fi'l amr = kata kerja perintah)
  • Naarun = a fire/sebuah api → an-naaru = THE fire → gender naarun adalah muannats (feminin) → an-naaru manshub jadi an-naaro, berarti posisinya maf'ul (objek) dari ittaquu.
  • Allatii = one who/yang (ism maushul untuk feminin tunggal) → karena naaron feminin → berarti waquuduhan naasu wal hijaaroh adalah kalimat yang ingin di-gerund-kan, yaitu sebagai na'at (sifat) dari an-naaro.
  • Waqoda = he kindled/dia menyalakan → waquudun/waqiidun/wiqoodun = kayu api untuk menyalakan perapian
  • Haa = her/dia → yaitu an-naaro
  • Naasun = A human being/seorang manusia → an-naasu = THE human being
  • Hajarun = a stone/sebuah batu → hijaarotun = a stone (gender perempuan) → al hijaarotu = THE stone → waquuduha adalah mubtadak, an-naasu wal hijaaroh adalah khobar, maka di terjemahannya ditambahkan "adalah"
  • 'Adda = he calculated/dia telah menghitung → a'addu (wazan 4: causative) = he prepared/dia telah menyiapkan → a'addut = she prepared → u'iddat = she was prepared/dia disediakan (fi'l majhul = kata kerja pasif)
  • Li = for/bagi
  • Kafaro = he disbelieved/dia telah ingkar → kaafirun = disbeliever/orang yang ingkar → al-kaafirun = THE disbeliever → al-kaafiruuna = bentuk jamaknya/THE disbelievers → li adalah preposisi, maka al-kaafiruuna majrur jadi al-kaafiriina
Fa in lam taf'aluu wa lan taf'aluu, fattaqun naarol latii waquuduhan naasu wal hijaaroh, u'iddat lil kaafiriina

Inggris: And then if you-all don't make and you'll never (be able to) make, then fear (you-all) THE fire whose fuel is THE human being and THE stone, she (the fire) was prepared for THE disbelievers.
Indonesia: lalu jika kalian tidak (bisa) membuat dan kalian takkan (bisa) membuat, maka kalian takutlah sang api (neraka) yang kayu apinya adalah manusia dan batu, dia (neraka) telah disiapkan untuk sang orang-orang kafir.

Fa in lam taf'aluu wa lan taf'aluu

Al Isroo’ 88: Qul la-inijtama'atil insu wal jinnu 'alaa an yaktuu bi mistlihi haadzal qur-aani (Katakan: Sungguh jika manusia dan jin berkumpul untuk mereka mendatangkan (membuat) yang serupa dengan Alqur-an ini) laa yaktuuna bi mitslihi walau kaana ba'dluhum li ba'dlin dhohiiroo (mereka takkan mendatangkan (membuat) dengan serupa walaupun sebagian mereka adalah penolong dari sebagian yg lain)

Karena Alqur-an adalah Mukjizat

1. Tidak ada yang bisa menandinginya
Tafsir Ibn Katsir: Alqur-an adalah mukjizat, Allah memberitahukan dengan yakin bahwa tidak ada yang bisa menandingi Alqur-an selamanya (kenyataannya begitu). Karena Alqur-an adalah Perkataan Allah, tidak mungkin sama dengan perkataan makhluk ciptaan-Nya. Orang yang mencermati Alqur-an pasti menyadari Alqur-an adalah bahasa tingkat tinggi, melalui kata-kata yang tersurat maupun tersirat.

2. Kalimat dalam Alqur-an semua sempurna dan dijelaskan (di ayat lain)
Huud 1: Alif Lam Roo. Kitaabun uhkimat aayaatuhu ((ini adalah) sebuah buku yang ayatnya sempurna) tsumma fushshilat min ladun hakiimin khobiir (lalu dijabarkan dari sisi Al Hakim (Yang Maha Bijaksana) Al Khobiir (Yang Mahatahu).

3. Quran itu benar dan adil, tidak berlebihan: tidak seperti puisi yang berisi kebohongan dan berpanjang-panjang (dalam Qur-an, semua kata adalah penting), tidak basi/membosankan dibaca berkali-kali
Al An'aam 115: Wa tammat kalimatu robbika shidqon wa 'adlan (dan perkataan Robbmu adalah benar (kisah-kisahnya) dan adil (syariahnya)).

4. Quran menyebutkan taghrib, tarhib, teguran, dan nasihat
Contoh janji dan kabar gembira:

As Sajdah 17: Fa laa ta'lamu nafsun maa ukhfiya lahum min qurroti a'yunin jazaa-a bi maa kaanuu ya'maluun (Maka tidak seorangpun tahu apa yang disembunyikan bagi mereka dari yg menyejukkan pandangan mata (yaitu nikmatnya surga, sebagai) pembalasan atas apa yg mereka telah kerjakan.

Az Zukhruf 71: Wa fiiha maa tasytahiihil anfusu wa taladzdzul a'yuun (Dan di dalamnya (surga) adalah apa yg diinginkan diri (manusia) dan yg sedap (dipandang) mata) wa antum fiiha khooliduun (dan kamu kekal di dalamnya)

Contoh peringatan:

Al Isroo’ 68: A fa amintum an yakhsifa bi kum jaanibal barri (maka apakah kalian merasa aman bahwa Dia takkan membenamkan sebagian daratan bersama kamu) au yursila 'alaikum haashiban tsumma laa tajiduu lakum wa kiilaa (atau Dia mengirimkan atas kalian angin kencang berpasir lalu kalian tidak mendapat pelindung bagi kalian?)

Al Mulk 16-17: A amintum man fis samaa-i an yakhsifa bi kumul ardlo fa idzaa hiya tamuur (Atau kalian merasa amankah, bahwa Dia yg di langit akan membuatmu ditelan bumi ketika tiba2 ia berguncang?) Am amintum man fis samaa-i an yursila 'alaikum haashiban fasata'lamuuna kaifa nadziir (Atau kalian merasa amankah, bahwa Dia yg di langit akan mengirimkan atas kalian angin berbatu, maka kelak kalian akan tahu bagaimana peringatan-Ku)
Contoh ancaman:
Al Ankabut 40: Fa kullan akhodznaa bi dzanbih (Maka masing2 Kami siksa karena dosa2nya).

Contoh nasihat:
Asy Syuuro 205-207: A faro-aita in matta'naahum siniin (Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun) tsumma jaa-ahum maa kaanuu yuu'aduun (lalu datang kepada mereka adzab yg telah diancamkan kepada mereka) Maa aghnaa 'anhum maa kaanuu yumatta'uun (pasti tidak berguna bagi mereka apa yg selalu mereka nikmati).

Saat berbicara hukum, perintah, dan larangan, Alqur-an mengajak kebenaran, kebaikan, menyenangkan, dan menguntungkan, serta melarang yg tidak disukai, jahat, dan amoral.

Atsar Ibnu Mas’ud: Kalau kamu mendengar Allah berfirman dalam Alqur-an Yaa ayyuhal ladziina aamanuu (wahai orang-orang yg beriman), maka siapkan pendengaranmu dengan baik karena klausa setelah itu mengandung perintah dan larangan.

5. Qur-an adalah mukjizat kepada Nabi Muhammad

Hadits Bukhori: dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh: Setiap nabi diberi mukjizat yang karenanya orang percaya (beriman), tapi sesungguhnya apa yang diberikan kepadaku adalah wahyu yg Allah turunkan kepadaku. Maka aku berharap pengikutku akan mengungguli pengikut nabi-nabi lain di hari kiamat.

Waquuduhaa

Manusia (sebagai kayu api) = Qoosithuun
Al Jinn 15: Wa ammal qoosithuuna fa kaanuu li jahannama hathooban (Dan adapun orang kafir yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka adalah kayu bakar untuk jahanam).

Batu (sebagai kayu api) = berhala
Al Anbiyaak 98-99: Innakum wa maa ta'buduuna min duunillaahi hashobu jahannam (sesungguhnya apa yang kalian ibadahi dari selain Allah adalah kayu bakar jahanam). Antum lahaa waariduun (kalian masuk ke dalamnya). Lau kaana haa-ulaa-i aalihatan maa waroduuhaa (Kalau mereka (yang diibadahi selain Allah) itu tuhan, mereka tidak memasukinya (jahanam)) Wa kullun fiihaa khooliduun (dan semuanya kekal di dalamnya).

Tafsir Ibnu Katsir: yaitu batu belerang yang hitam besar, busuk, yaitu yg paling panas kalau dibakar.

U’iddat = she was prepared → who is she?

Tafsir Ibnu Mas’ud: yang dipersiapkan adalah neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu.

Lil Kaafiriina

Tafsir Ibnu Katsir: untuk orang-orang yg ingkar kepada Allah dan rosulNya
Tafsir Ibnu Ishak: dari Muhammad: dari ‘Ikrimah / Said bin Jubair: dari Ibnu Abbas: yaitu untuk orang yg berada dalam kekufuran seperti yg kalian lakukan

Dipersiapkan = Berarti neraka sudah ada?

Hadits Imam Ahmad, Abu Dawud, Nasa-i, Tirmidzi, Ibnu Majah:
Istakdzanatin naaru robbahaa (neraka telah minta izin kepada Robbnya) fa qoolat: Robbi akala ba’dli ba’dlon (Wahai Robbku, sebagian kami telah memakan sebagian lainnya) fa adzina lahaa binafsaini nafsun fisy syitaa-i wa nafsun fish shoif (maka diizinkan kepadanya dengan 2 diri, diri musim dingin dan diri musim panas)

Hadits Muslim: dari Ibnu Mas’ud: Kami pernah mendengar suara sesuatu jatuh, lalu kami berkata “Apa itu?” Lalu Rosulullah berkata: Haadzaa hajarun ulqiya bihi min syafiiri jahannama mundzu sab’iina sanatan laana wa shola ilaa qourihaa (Itu batu yang dilempar dari tepi neraka jahanam sejak 70 tahun lalu dan sekarang baru sampai ke dasarnya)

Tidak ada komentar: