Minggu, 11 Januari 2009

Al Baqoroh ayat 28

Ayat 28 dan 29 bercerita tentang bukti bahwa Allah Mahakuasa.

AYAT 28: Kaifa takfuruuna billahi wa kuntum amwaatan fa ahyaakum. Tsumma yumiitukum tsumma yuhyiikum tsumma ilaihi turja’uun.

I'rob

  • Kaifa = how/bagaimana → ism istifhaam (kata tanya)
  • Kafaro = he disbelieved/dia telah ingkar → takfuruuna = you-all disbelieve/kalian ingkar (fi'l mudloorik = present tense)
  • Bi = with/dengan → bi adalah preposisi, maka allah majrur jadi allahi.
  • Wa = whereas/padahal → karena ada dua klausa bertentangan
  • Kuntum = you-all were → yaitu kaana dengan "kalian" adalah ism kaana dan amwaatun adalah khobar kaana
  • Maata = he passed away/dia telah mati → mautun/mayyitun = a dead person → amwaatun = mautaa = mayyituuna = mayyitatun = mayyitaatun = bentuk jamaknya/dead people
  • Fa = then/lalu
  • Hayiya = he was alive/dia telah hidup → ahyaa (wazan 4: causative) = he gave life to/dia telah menghidupkan → yuhyii = (were/was) given life by him/telah dihidupkan olehnya (fi'l majhul)
  • Kum = you-all/kalian
  • Tsumma = then/lalu
  • Maata = he passed away/dia telah mati → yamuutu = he passes away (fi'l mudloorik) → yumiitu = is/are/am passed away by him/dimatikan olehnya (fi'l majhul = kata kerja pasif)
  • Ilaa = kepada
  • Hu = he/dia → ilaa adalah preposisi, maka hu majrur jadi hi ilaa+hi = ilaihi → sebagai maf'ul (objek) dari turja'uuna
  • Roja'a = he returned/dia telah kembali → tarji'uuna = you-all return/kalian kembali (fi'l mudloorik) → turja'uuna = you-all are returned/kalian dikembalikan (fi'l majhul)
Kaifa takfuruuna billaahi, wa kuntum amwaatan fa ahyaakum, tsumma yumiitukum tsumma yuhyiikum tsumma ilaihi turja'uuna

Inggris: How do you-all disbelieve in Allah whereas you-all were dead people and then He gave you-all life, and then you-all are passed away by Him and then you-all are given life by Him and then to Him you-all are returned
Indonesia: Bagaimana kalian ingkar dengan Allah padahal kalian tadinya orang-orang mati lalu Dia telah menghidupkan kalian lalu kalian dimatikanNya lalu kalian dihidupkanNya lalu kalian dikembalikan kepadaNya.

Tujuan ayat

Tafsir Ibn Katsir: ayat ini adalah pernyataan Allah bahwa Dia Pencipta dan Maha Pemelihara hamba-hambaNya.

Kaifa takfuruuna billahi, wa kuntum amwaatan fa ahyaakum

Tafsir Ibn Katsir: yaitu, kenapa kalian mengingkari bahwa Allah itu ada, atau kenapa kalian mempartnerkan Allah (dalam beribadah), padahal Allah membawa mereka dari tidak ada menjadi ada (hidup).

Al Mukmin 11: Qooluu robbanats nataini wa ahyaitanaats nataini (Mereka berkata: Robb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan Engkau telah menghidupkan kami dua kali) fa'tarofnaa bi dzunuubinaa (lalu kami mengakui dosa-dosa kami) fa hal ilaa khuruujin min sabiil (maka adakah jalan untuk keluar?)

Ath Thuur 35-36: Am khuliquu min ghoiri syai-in am humul khooliquun (ataukah mereka diciptakan bukan dari sesuatu, ataukah mereka yang menciptakan?) Am kholaqus samaawaati wal ardl (ataukah mereka menciptakan langit dan bumi?) bal laa yuuqinuuna (bahkan mereka tidak yakin).

'Abasa 17-22: Qutilal insaanu maa akfarohu (matilah manusia-manusia yang ingkar!) Min ayyi syai-in kholaqohu (dari apa Dia menciptakannya?) Min nuthfatin kholaqohu fa qoddarohu (Allah menciptakannya dari satu sperma lalu Dia menentukannya (umur, jalan hidupnya, perbuatannya, hidupnya bahagia/sedih) Tsummas sabiila yassarohu (Lalu Dia memudahkan jalannya). Tsumma amaatahu fa aqbarohu (lalu Dia mematikannya lalu Dia menguburkannya). Tsumma idzaa syaa-a ansyarohu (lalu jika Dia menghendaki (lalu) Dia membangkitkannya)

Islam Esoteris → Anand Khrisna

Mereka menafsirkan ayat ini sebagai bukti Reinkarnasi.(http://www.anandkrishna.org/english/books.php?isi=books/reinkarnasi.lbi)

Saya punya bukunya, dan berikut ini pandangan saya terhadap isi bukunya:


Anand Khrisna di mata saya adalah orang yang berupaya mencampur-adukkan agama. Dia menulis buku yg mengulas tentang Bhagawat Gita, Kamasutra, Tao Te Ching, Zen, Sabda Pencerahan, Ulasan Khotbah Yesus di Atas Bukit, dan Wedhatama, terakhir dia baru berani menyentuh Islam dan membuat aliran baru bernama Islam Esoteris, bersama salah seorang tokoh JIL Achmad Chodjim (yang sekaligus eksekutif di perusahaan Jepang), dan seorang ulama reformis dari India bernama Wahiduddin Khan. Buku Reinkarnasi ini dipuji oleh Gus Dur (yang sangat berterima kasih dengan pandangan Anand), Letjen Purn. Hendro Priyono, Dewa Budjana (gitaris Gigi), Syaharani, Dewi Lestari (pengarang Supernova), Ayu Dyah Pasha.

Okey, sejenak kita lupakan biografi dan latar belakang mereka dan pendukung mereka untuk objektifitas hujjah (argumen) saya.

Di buku reinkarnasi tersebut, Achmad Chodjim menafsirkan Al Baqoroh ayat 28 dan Mukmin 11 tersebut sebagai pembenaran atas adanya reinkarnasi. Berikut ini cuplikannya: "Tentu saja ini sesuatu yang baru, karena beberapa kitab tafsir klasik dan modern terkemuka tak memberi penafsiran seperti itu. Begitu rasionalnya, sebagian ahli ilmu Al-Quran menilai tafsir ini terlampau jauh memberi tafsiran, hingga ada yang menilainya rusak dan bid'ah (mengada-ada). Namun tafsiran atas ayat di atas tetap sama dengan tafsir Al-Thabari."

Dijelaskan juga, bahwa yang dimaksud Achmad Chodjim adalah Tafsir Ibnu Jarir Ath Thobari, Tafsir Mahmud bin Umar Al Zamakhsyari, Tafsir Ibnu Katsir, dan Tafsir Munir. Jelas-jelas Achmad Chodjim memfitnah para ulama tafsir terdahulu yang biografinya jauh lebih terpercaya daripada biografi dia (siapa elo??!), dengan mengatakan tanpa alasan "terlampau jauh memberi tafsiran hingga dinilai rusak dan bid'ah".

Anand mengambil Al Baqoroh ayat 28 untuk pembelaan adanya reinkarnasi dengan menafsirkannya sebagai "mati-hidup-mati-hidup-mati".

  1. "Padahal kamu tadinya mati" → ditafsirkan Anand sebagai mati di kehidupan sebelumnya → padahal ini adalah masa sebelum manusia dibuat dari sebuah sperma

    Al Insaan 1: Hal ataa 'alal insaani hiinun minad dahri (Bukankah satu waktu dari masa telah datang atas manusia), lam yakun syai-an madzkuuroo (dia bukan sesuatu yang (bisa) disebut?)
  2. "Lalu Dia menghidupkan kalian" → ditafsirkan Anand sebagai reinkarnasi (hidup setelah mati) → padahal ini maksudnya saat Allah menciptakan manusia dari sebuah sperma

    Al Insaan 2: Innaa kholaqnal insaana min nuthfatin amsyaaj (sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur) Nabtaliihi faja'alnaahu samii'an ba-shiiro (Kami mengujinya, maka Kami menjadikannya (bisa) mendengar dan melihat)

    Al Hajj 5: Fa innaa kholaqnaakum min turoobin (Maka sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari tanah (kesimpulan silogisme dari :Adam diciptakan dari tanah), tsumma min nuthfah (lalu (keturunan Adam) dari setetes mani), tsumma min 'alaqotin (lalu dari segumpal darah), tsumma min mudlghotin mukhollaqotin wa ghoiri mukhollaqotin (lalu dari segumpal daging (yang sempurna) kejadiannya dan yg tidak sempurna) li nubayyina lakum (nantinya Kami menjelaskan kepada kalian) wa nuqirru fil arhaami maa nasyaa-u ilaa ajalin musamman (dan Kami menetapkan dalam rahim-rahim apa yang Kami menghendaki sampai "term" yang ditentukan) tsumma nuhrijukum thiflan (lalu Kami mengeluarkan kalian (berupa) anak kecil) tsumma li tablughuu asyuddakum (lalu nantinya kalian sampai kedewasaan kalian)
  3. "Lalu Dia mematikan kalian" → ditafsirkan Anand sebagai mati setelah reinkarnasi tersebut → padahal maksudnya kematian setelah tadinya dihidupkan.

    Al Hajj 5: Wa min kum man yutawaffaa (dan dari kalian ada yang diwafatkan) wa min kum man yuroddu ilaa ardzalil 'umuuri li kailaa ya'lama min ba'di 'ilmin syai-an (dan dari kalian ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun sampai dia tidak tahu sedikitpun yang tadinya dia punya ilmunya)

    'Abasa 21: Tsumma amaatahu fa aqbarohu (Lalu Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur).
  4. "Lalu Dia menghidupkan kalian" → ditafsirkan Anand sebagai reinkarnasi setelah reinkarnasi → padahal artinya adalah dibangkitkan di hari kiamat.

    'Abasa 22: Tsumma idzaa syaa-a ansyarohu (lalu jika Dia menghendaki, (lalu) Dia membangkitkannya)

    Al 'Aadiyat 9: A fa laa ya'lamu idzaa bu'tsiro maa fil qubuuri (Maka apakah dia tidak tahu kalau dibangkitkan apa yang didalam kubur?)
  5. "Lalu kepada-Nyalah kalian dikembalikan", artinya setelah kiamat, manusia pasti menghadap Allah, mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita.

    Al 'Aadiyat 10: Wa hushshila maa fish shuduur (dan apa yang didalam dada dinampakkan). Innaa robbahum bihim yauma-idzin la khobiirun (sesungguhnya Robb mereka Mahatahu atas (keadaan) mereka pada hari itu)

    Al Haaqqoh 18: Yauma-idzin tu'rodluuna laa takhfaa minkum khoofiyah (Pada hari itu kalian dihadapkan kepadaNya, tidak ada dari kalian yang tersembunyi).

Atsar Adh Dhohhak: dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud sudah cukup untuk menegasikan ide reinkarnasi dari Anand: Dulu sebelum Dia menghidupkan kamu, kamu adalah tanah, dan inilah kematian. Lalu Dia menghidupkan kamu sehingga terciptalah kamu, dan inilah kehidupan. Lalu Dia mematikan kamu kembali sehingga kamu ke alam kubur, dan itulah kematian yg kedua. Lalu Dia membangkitkan kamu di hari kiamat nanti, dan inilah kehidupan yg kedua.

Atsar ini juga digunakan di dua kitab tafsir terbesar: Ibn Jarir Ath-Thobari dan Ibnu Katsir.

2 komentar:

Arip Ihsan Harahap, IAI mengatakan...

Memang ada saja orang yang merasa logikanya di atas segalanya sehingga menafsirkan al-Qur'an semaunya sendiri.. merasa pintar, justru membuka kebodohannya sendiri.. namun mereka menjadi semakin angkuh dan congkak dengan nalar dan logika mereka dalam menafsirkan Al-Qur'an

Anonim mengatakan...

ahlul bidah itu mah ati2 uda ngelanggar bates