Senin, 12 Januari 2009

Al Baqoroh ayat 29

AYAT 29: Huwalladzii kholaqo lakum maa fil ardli jamii’an tsummas tawaa ilas samaa-i fa sawwaahunna sab’a samaawaat. Wa huwa bi kulli syai-in ‘aliim.

I'rob

  • Huwa = he/dia
  • Alladzii = one who/yang → ada ism maushul, berarti kalimat setelahnya dirubah jadi menduduki posisi kata benda, yaitu kalimat kholaqo lakum maa fil ardli → sehingga huwa adalah mubtadak dan alladzii kholaqo lakum maa fil ardli adalah khobar
  • Kholaqo = he created/dia telah menciptakan (fi'l ma-dlii = past tense)
  • La = for/bagi
  • Kum = you-all/kalian
  • Maa = what/apa yang (relative pronoun)
  • Fii = in/di dalam
  • Al-ardlu = THE earth → fii adalah preposisi, maka al-ardlu majrur jadi al-ardli
  • Jama'a = he gathered/dia telah menghimpun → jamii'un = sekalian/semuanya → manshub jadi jamii'an, berarti sebagai Haal (kata keterangan)
  • Tsumma = lalu
  • Sawiya = he balanced/dia telah seimbang → istawaa (wazan 8: refleksif/pasif) = he rose/dia telah naik → sawwaa (wazan 2: causative) = he made balanced/dia telah menyeimbangkan
  • Ilaa = towards/menuju
  • Samaa-un = A sky/sebuah langit → as-samaa-u = bentuk definitnya/THE sky → ilaa adalah preposisi, maka as-samaa-u majrur jadi as-samaa-i
  • Fa = then/lalu
  • Hunna = both of those women/mereka (>2 perempuan) → sudah digantikan oleh sab'a samaawatin, sehingga hunna tidak perlu diartikan
  • Sab'a = tujuh
  • Wa = dan
  • Huwa = he/dia
  • Bi = with/dengan
  • Kullun = every/setiap → bi adalah preposisi, maka kullun majrur jadi kullin
  • Syai-un = something/sesuatu → kullin hilang tanwin jadi kulli, syai-un majrur jadi syai-in, berarti syai-in adalah mudlof ilaih (pemilik) dari kulli
  • 'Alima = he knew/dia telah tahu → 'Aliimun = Most Knowledgeable/Mahatahu → huwa adalah mubtadak, 'aliimun adalah khobarnya, dan bi kulli syai-in adalah Haal Muqoddam (kata keterangan yang diawalkan) dari 'aliimun
Huwalladzii kholaqo lakum maa fil ardli jamii’an tsummas tawaa ilas samaa-i fa sawwaahunna sab’a samaawaat. Wa huwa bi kulli syai-in ‘aliim

Inggris: He is the one who created what are in THE earth for you entirely, and then He rose towards THE sky, then He made 7 skies balanced, and He is Most Knowledgeable over everything.
Indonesia: Dia adalah yang telah menciptakan untuk kalian apa yang di bumi semuanya, lalu Dia naik menuju sang langit lalu Dia menyamaratakan 7 langit. Dan Dia adalah Mahatahu pada setiap sesuatu.

Tujuan ayat

Tafsir Ibn Katsir: Pertama, Allah menyebutkan dalil tentang bagaimana manusia diciptakanNya, lalu dalil tentang apa yg mereka bisa saksikan sebagai buktinya, lalu dalil tentang apa yg mereka bisa saksikan: penciptaan langit dan bumi.

Atsar 'Ali bin Abi Tholhah: dari Ibn 'Abbas: Tsumma di ayat ini adalah urutan penceritaan, bukan urutan kejadian.

Kholaqo lakum maa fil ardli jamii'an

Tafsir Ibn Katsir: Dia menciptakan bumi dulu sebagai fondasinya, baru lalu menciptakan langit sebagai atapnya.

Allah menciptakan bumi dalam 2 hari.
Fushshilat 9: Qul a inna kum la takfuruuna bil ladzii kholaqol ardlo fii yaumaini wa taj'aluuna lahu andaadan? (Katakan, apakah sesungguhnya kalian benar-benar ingkar dengan yang telah menciptakan bumi dalam 2 hari dan kalian menjadikan tandingan-tandingan bagiNya (selain Allah yang juga diibadahi)?) Dzaalika robbul 'aalamiina (That is Lord of the universes).

Tafsir Ibn Katsir: 2 hari itu adalah Minggu dan Senin.

Fushshilat 10: Wa ja'ala fiiha rowaasiya min fauqihaa (Dan Dia jadikan di dalamnya (di dalam bumi) gunung2 dari atasnya) wa baaroka fiiha (dan Dia memberkati di dalamnya), wa qoddaro fiihaa aqwaatahaa fii arba'ati ayyaami sawaa-an lis saa-iliina (dan Dia menetapkan/ menakdirkan di dalamnya pangannya dalam 4 hari; sama rata untuk orang-orang yang menanyakannya.

Tafsir Ibn Katsir: gunung diberkati, diberikan potensi untuk bisa ditanami dengan benih dan bisa dipanen darinya. Allah menetapkan pangan manusia (rizqi dan tempat menanam tanaman yang bisa dipanen), di hari Selasa dan Rabu. Total sudah 4 hari, bagi yang menanyakannya.

Tsummas tawaa ilas samaa-i

Fushshilat 11: Tsummas tawaa ilas samaa-i wa hiya dukhoonun (lalu Dia naik ke arah langit dan ia (langit masih berupa) asap) fa qoola lahaa wa lil ardlis tiyaa thou'an au karhan (lalu Dia berkata kepadanya (langit) dan kepada bumi: Datanglah kalian berdua dengan sukahati atau terpaksa), qoolataa atainaa thoo-i'iina (mereka berdua berkata: kami datang dengan sukahati).
Tafsir Ibn Katsir: langit masih berupa asap adalah asap yang muncul dari langit saat bumi diciptakan.

Kesepakatan jamaah tentang makna Istawaa (naik): terima saja, tidak perlu menafsirkan esensinya, tidak perlu menyamakan dengan istawaa nya makhluk, menggantinya, apalagi menolaknya.

Fa sawwaahunna sab’a samaawaat

Fushshilat 12: Fa qodloohunna sab'a samaawaati fii yaumaini (Lalu Dia menciptakan 7 langit dalam 2 hari) wa auhaa fii kulli samaa-in amrohaa (dan Dia mewahyukan urusannya di setiap langit) wa zayyannas samaa-ad dun-yaa bi mashoobiiha wa hifdhon (dan Kami menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang dan (Kami ciptakan itu untuk) memelihara (dari setan yang mencuri berita ghoib dari malaikat) dzaalika taqdiirul 'aziizil 'aliim (demikianlah takdir dari Mahaperkasa Mahatahu).

Tafsir Ibn Katsir: yaitu Kamis dan Jumat.

Berapa hari total penciptaan bumi dan langit?

6 hari, Minggu sampai Jumat. Tapi ada perbedaan pendapat apakah hari-hari itu sama dengan hari kita.

Al A'roof 54: Inna robbakumulloohul ladzii kholaqos samaawati wal ardlo fii sittati ayyaamin (sesungguhnya Robb kalian adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari) tsummas tawaa 'alal 'arsyi (lalu Dia naik ke Tahta (The Throne)) yughsyil lailan nahaaro yathlubuhu (Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat) wasy syamsa wal qomaro wan nujuuma musakhkhorooti bi amrihi (dan matahari, bulan dan bintang tunduk dengan perintahNya) Alaa lahul kholqu wal amr (Sesungguhnya, milikNya (hak prerogatif) adalah penciptaan dan perintah) tabaarokalloohu robbu 'aalamiin (Terberkatilah Lord of THE universes)

Hadits shohih Imam Ahmad, Muslim: dari Abu Huroiroh: Rosululloh memegang kedua tanganku dan berkata Kholaqolloohu 'azza wa jallat turbata yaumas sabti (Allah 'Azza Wa Jalla menciptakan debu pada hari Sabtu) wa kholaqo fiihal jibaala yaumal ahaad (dan Dia menciptakan gunung di dalamnya pada hari Minggu) wa kholaqosy syajaro yaumal itsnain (dan Dia menciptakan pohon pada hari Senin), wa kholaqol makruuha yaumats tsalaatsaak (dan Dia menciptakan Al Makruh (hal-hal tidak menyenangkan) pada hari Selasa) wa kholaqon nuuro yaumal arbi'aak (dan Dia menciptakan cahaya pada hari Rabu), wa batstsa fiihad dawabba yaumal khomiis (dan Dia menyebarkan (propagate) hewan pada hari Kamis) wa kholaqo aadama 'alaihis salaam (dan Dia menciptakan Adam, semoga keselamatan adalah atasnya) ba'dal 'ashri min yaumil jumu'ah (setelah 'Ashr pada hari Jumat). Fii aakhiril kholqi, fii aakhiri saa'atin min saa'aatil jumu'ati, fii maa bainal 'ashri ilal lail (dia adalah ciptaan terakhir, di jam terakhir dari jam-jam Jumat, di antara 'Ashr dan malam itu).

Atsar Mujahid, Imam Ahmad: dari Adh Dhohhak: dari Ibn 'Abbas: sehari = 1000 tahun.

Tafsir Ibn Katsir: Sabtu tidak ada penciptaan karena hari ketujuh → As Sabt = istirahat/berhenti.

An Naazi’at 27-33: A antum a-syaddu kholqon amis samaak (Apakah kalian lebih sulit penciptaannya ataukah langit (yang lebih sulit?)) banaahaa (Dia membangun) rofa'a samkahaa fa sawwaaha ((yaitu) Dia telah meninggikan bangunannya lalu Dia menyamaratakannya (menyempurnakannya)) wa aghthosya lailahaa wa akhroja dluhaaha (dan Dia tutupkan malamnya (sehingga gelap) dan Dia keluarkan waktu Dhuhanya (sehingga terang)) wal ardlo ba'da dzaalika dahaaha (dan bumi lalu dihamparkan) akhroja minhaa maa-ahaa wa mar'aaha ((yaitu) dia mengeluarkan air dan tumbuhan darinya) wal jabaala arsaahaa (dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan kokoh). Mataa'an lakum wa li an'aamikum (kesenangan adalah bagi kalian dan bagi hewan ternak kalian).

Urutan penciptaan: Bumi - Langit - Isi Bumi?

Hadits shohih Bukhori: dari Sa'id bin Jubair: Seorang lelaki berkata kepada Ibn 'Abbas "Aku menemukan beberapa hal dalam Alqur-an yang membingungkanku: di surat An Naazi'at 27-30 Allah menceritakan penciptaan langit sebelum bumi, lalu di surat Fushshilat 9-12 Allah menceritakan penciptaan bumi sebelum langit." Ibn Abbas berkata "Allah mencipta bumi dalam 2 hari, lalu Dia menciptakan langit, lalu Dia naik ke arah langit dan memberinya bentuk dalam 2 hari tambahan. Lalu Dia menghamparkan bumi, yaitu mengeluarkan air dan tumbuhannya. Dan Dia menciptakan gunung, pasir, benda mati, batu, bukit, dan apapun di antaranya, dalam 2 hari tambahan. Ini adalah apa yang Allah katakan "wal ardlo ba'da dzaalika dahaaha". Jadi Dia menciptakan bumi dan apapun di dalamnya dalam 4 hari, dan Dia menciptakan langit dalam 2 hari.

Tafsir Mujahid: Allah menciptakan bumi dulu baru langit. Saat menciptakan bumi lalu asap membumbung dari bumi.

An Naazi'at 30 → Dia menghamparkan (Dahaa) bumi = semua kekayaan bumi dibawa ke permukaan setelah menciptakan bumi dan langit. Yaitu mata air, tanaman, bintang dan planet berotasi.

Wahuwa bikulli syai-in ‘aliim

Tafsir Ibn Katsir: yaitu bahwa ilmu Allah meliputi semua ciptaanNya.

Al Mulk 14: A laa ya'lamu man kholaqo (apakah Dia belum tahu apa yang Dia ciptakan?)

Tidak ada komentar: