I'rob
- Wa = dan
- Qoola = He said/dia telah berkata → qulnaa = we said/kami telah berkata (fi'l ma-dlii = past tense) → *kami* di sini adalah mutakallim muadhdhim lii nafsihi ("aku", sambil mengagungkan dirinya sendiri), yaitu Allah (dilihat dari konteksnya)
- Yaa = O/wahai
- Sakana = he was quiet/he inhabited/dia telah tenang/dia telah mendiami → iskun = (you) inhabit!/(kamu) berdiamlah (fi'l 'amr = kata kerja perintah) → iskun adalah kata kerja perintah yang ditujukan kepada "kamu" → maka, wa zaujukal bukan sebagai orang yang dituju oleh iskun, tapi wa disini berfungsi sebagai "additionally" atau "begitu pula".
- Anta = you/kamu
- Zaujun = a mate/seorang pasangan → Azwaajun = bentuk jamaknya/mates
- Ka = you/kamu
- Jannatun = a garden/sebuah kebun (tunggal, pakai tak marbuthoh) → jinaanun/jannaatun = gardens (jamak, pakai tak taknis) → al-jannatu = THE garden (definit tunggal) → al-jannatu manshub jadi al-jannata, berarti al-jannata adalah maf'ul (objek) kedua dari iskun, setelah anta
- Akala = he ate/dia telah makan → kulaa = (both of you) eat!/makanlah kalian berdua (fi'l 'amr = kata kerja perintah)
- Min = dari
- Haa = her/dia → yaitu surga (surga berjenis kelamin perempuan)
- Roghida = he abounded in good thing/dia telah puas → roghodan = in abundance/sepuasnya → maf'ul (objek) mutlak, sehingga harus berakhiran "an"
- Haitsu = dimanapun/kapanpun → bisa bermakna dlorof makan (keterangan tempat)/zaman (keterangan waktu)
- Syaa-a = he willed/dia telah menghendaki → syiktumaa = both of you willed/kalian berdua telah menghendaki (fi'l ma-dlii = past tense)
- Wa = but/tapi --> karena bertentangan dengan kalimat sebelumnya.
- Laa → Laa nahiyah (larangan)
- Qoruba = he approached/dia telah mendekati → Laa taqrobaa = both of you don't approach!/kalian berdua jangan mendekati (fi'l nahiyah)
- Haadzihi = this (female)/ini (perempuan) → yaitu syajaroh
- Syajarotun = a tree/sebuah pohon → Asy-syajarotu = bentuk definitnya/THE tree → haadzihisy syajarotu manshub jadi haadzihisy syajarota, berarti haadzihisy syajarota adalah maf'ul (objek) dari laa taqrobaa.
- Fa = lalu
- Takuuna = both of you are --> kaana present tense, dengan ism kaana "kalian berdua" dan khobar kaana minadh-dhoolimiina
- Min = from/tergolong → adh-dhoolimiina berawalan huruf vokal, sehingga min berubah menjadi mina.
- Dholamu = he did wrong/dia telah dholim → adh-dhoolimu = a wrongdoer/orang dholim → adh-dhoolimuuna = bentuk jamaknya/wrongdoers → min adalah preposisi, maka adh-dhoolimuuna majrur jadi adh-dhoolimiina.
Wa qulnaa yaa aadamus kun anta wa zaujukal jannata wa kulaa minhaa roghodan haitsu syiktumaa. Wa laa taqrobaa haadzihisy syajarota fa takuunaa minadh dhoolimiin
Inggris: And *We* said "O Adam, inhabit you, as well as your wife (in) THE garden! And both of you eat from her (the garden) comfortably/in abundance wherever/whenever both of you willed! But both of you don't approach this tree! Then both of you are from wrongdoersIndonesia: Dan *Kami* berkata "Wahai Adam, tinggallah kamu dan istrimu (di) kebun tersebut! Dan makanlah kalian berdua darinya (surga) sepuasnya dimanapun/kapanpun kalian berdua mau, tapi kalian berdua jangan mendekati pohon ini, lalu kalian berdua adalah tergolong mereka yang dholim."
Tujuan ayat
Tafsir Ibn Katsir: Allah memuliakan Adam dengan menyuruh para malaikat bersujud kepada Adam, lalu mereka menurut kecuali iblis, lalu iblis diusir. Lalu Allah mengizinkan Adam tinggal dimanapun dan makan apapun yang dia ingin di surga.
Wa qulnaa yaa aadamus kun anta wa zaujukal jannata
Hadits Ibn Marduwyah: dari Abu Dhorr: Aku bertanya, "Ya Rosululloh, apakah Adam seorang Nabi?", Rosululloh berkata: Na'am, nabiyyan rosuulan kallamahullahu qubulan (Ya, dia adalah seorang nabi dan seorang rosul yang Allah berbicara-langsung padanya).
Tafsir Muhammad bin Ishaq: dari Taurot dan Ibn Abbas: setelah mengutuk iblis, Allah mengajarkan Adam nama-nama semuanya kepada para malaikat. Lalu Adam tertidur dan Allah mengambil salah satu rusuk kiri Adam, lalu menjadikan daging tumbuh di tempat itu saat Adam masih tidur. Lalu Allah menciptakan Hawwak dari rusuknya dan membuatnya seorang wanita, agar Adam tenang bersamanya. Saat Adam bangun dan melihat Hawwak di sebelahnya, Adam berkata "darah dan dagingku, istriku", lalu Adam bersandar kepada Hawwak. Lalu Allah mengawinkan mereka dan berkata seperti ayat ini.
Wa laa taqrobaa haadzihisy syajarota
Tafsir Ibnu Jarir: Allah melarang Adam dan Hawwak makan dari pohon tertentu di surga, tapi mereka memakannya. Nama pohon tidak disebutkan di Qur-an maupun hadis shohih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar