I'rob
- Fa = then/lalu
- Laqiya = he met/dia telah bertemu → talaqqoo (wazan V: causative yang dilakukan untuk seseorang, oleh orang lain/dirinya sendiri) = he is received/dia disambut (fi'l mudloorik = present tense)
- Aadamu → berakhiran "u", berarti subjek dari talaqqoo
- Robb = Lord → majrur jadi robbi karena preposisi "min"
- Hi = him/dia
- Kalama = he conversed/dia telah bercakap-cakap, → Kalimatun = a word → kalmun/kalimaatun = bentuk jamaknya/words -->
- Taaba = he repented/dia telah bertobat
- 'Alaa = on
- Hu = him/dia → preposisi 'alaa membuat hu majrur jadi hi → 'alaa+hi = 'alaihi
- Inna = verily/sesungguhnya → berarti hu adalah ism inna dan at-tawwaabu ar-rohiimu adalah khobar inna (harus marfu')
- Huwa = dia --> dlorof fashl (penguat)
- At-Tawwaabu = Oft-Forgiving/maha penerima tobat
- Ar-Rohiimu = Oft-Merciful Unto THE Universes/maha pemberi rahmat untuk semesta.
Inggris: Then Adam receives words from Allah then He repented on it. Verily, He is Oft-Forgiving Oft-Merciful Unto THE Universes.
Indonesia: Lalu Adam disambut Robbnya dengan kata-kata, lalu dia bertobat atasnya. Sesungguhnya Dia adalah maha pemberi tobat maha pemberi rahmat untuk semesta.
Fa talaqqoo aadamu min robbihii kalimaatin fataaba ‘alaihi
Atsar Mujahid, Sa'id bin Jubair, Abul 'Aliyah, Robi' bin Anas, Al Hasan Al Bashri, Qotadah, Muhammad bin Ka'ab Alqurodzi, Kholid bin Ma'dan, 'Atho' Al Khurosani, dan Abdurrohman bin Zaid bin Aslam: yaitu Al A'roof 23.
Al A'roof 23: Qoolaa robbunaa dhollamnaa anfusanaa (Mereka berdua berkata, "Robb kami, kami telah mendholimi diri kami sendiri) wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriina (dan kalau Engkau tidak memaafkan atas kami dan Engkau tidak merahmati kami, niscaya kami adalah tergolong mereka yang rugi).
Atsar shohih Al Hakim: dari As Suddi, Al Aufi, Sa'id bin Jubair, dan Sa'id bin Ma'bad: dari Ibnu Abbas: Adam berkata "Wahai Robb, apakah Engkau yang menciptakanku dengan TanganMu sendiri?" Dia berkata, "Ya", Adam berkata "Dan Engkau meniupkan kehidupan kedalamku?" Dia berkata "Ya", Adam berkata, "Dan saat aku bersin, Engkau berkata 'Semoga Allah merahmatimu'. Bukankah rahmatmu mendahului kemarahanmu?", Dia berkata, "Ya", Adam berkata, "Dan Engkau menakdirkanku melakukan perbuatan jahat ini?" Dia berkata "Ya". Dia berkata "Jika aku bertobat, apakah Engkau mengirimku kembali ke surga?" Allah berkata, "Ya".
Innahu huwat tawwaabur rohiimu
Tafsir Ibn Katsir: Allah mengampuni mereka yang menyesali kesalahannya dan kembali kepadaNya dalam keadaan bertobat. Dia mengampuni dosa-dosa mereka yang bertobat. Ini menunjukkan Dia maha baik dan maha merahmati ciptaanNya dan hambaNya.
At Taubah 104: A lam ya'lamuu annallooha huwa yaqbalut taubata 'an 'ibaadihi (Apakah mereka tidak tahu bahwa Dia, Allah, menerima tobat dari hamba-hambaNya)
An Nisaak 110: Wa man ya'mal suu-an au yadhlim nafsahu (Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan atau mendholimi dirinya sendiri) tsumma yastaghfirillaaha yajidillaaha ghofuuron rohiiman (lalu dia meminta maaf (pada) Allah, dia mendapati Allah maha pengampun maha pemberi rahmat kepada semesta).
Al Furqoon 71: Wa man taaba wa 'amila shoolihan fa innahu yatuubu ilalloohi mataaban (Dan barangsiapa yang bertobat dan berbuat baik maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan sebenar-benarnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar