AYAT 40: Yaa banii isroo-iiladz kuruu ni'matiyal latii an'amtu 'alaikum wa aufuu bi 'ahdii uufi bi 'ahdikum. Wa iyyaaya farhabuun.
I'rob
- Yaa = wahai (kata nidak=panggilan) → di Arab kalau memanggil orang harus diawali Yaa
- Ibnun = a son/seorang putra lelaki → banii = children/keturunan
- Isroo-iila = Isroil → mudlof ilaih dari banii
- Dzakaro = he remembered/dia telah mengingat → udzkuruu = (you-all) remember!/kalian ingatlah
- Na'ama = he favoured/dia telah memberi nikmat → ni'matun = favour/nikmat (gender: perempuan)
- Ni'matun (=nikmat) + akhiran "y" (=my) = ni'matiya
- Allatii = she who/yang → berarti kalimat setelahnya (an'amtu 'alaikum) akan dijadikan kata benda, berarti an'amtu 'alaikum adalah na'at (sifat) dari ni'matiya
- Na'ama = he favoured → an'amtu (wazan 2: causative) = I bestowed/aku telah memberi nikmat
- 'Alaa (=on/atas) + kum (you-all/kalian) = 'alaikum
- Wa = and/dan
- Wafaa (akhiran -y untuk memanjangkan a)= he kept the promise/dia memenuhi janji → aufuu = (you-all) fulfil!/kalian penuhilah
- Bi = with/dengan
- 'Ahdun = a covenant/sebuah perjanjian → bi adalah preposisi, maka 'ahdun majrur jadi 'ahdin
- Akhiran -y = my/-ku → akhiran -y adalah mudlof ilaih dari 'ahdin, sehingga 'ahdin hilang tanwin jadi 'ahdi
- Wafaa = he kept the promise → uufi = I fulfil/aku penuhi (bentuk jussive fi'l mudloorik)
- Keterangan: jussive dipakai untuk permintaan, desakan, permohonan, self-encouragement, keinginan, harapan, niat, perintah, tujuan, atau akibat. Dan i'robnya ada bentuk khususnya.
- Kum = kalian → kum adalah mudlof ilaih dari 'ahdin, maka 'ahdin hilang tanwin jadi 'ahdi.
- Iyyaa = unto/kepada
- Iyyaa+ nii (=me) = iyyaaya = only unto me/hanya kepadaku
- Fa = then/maka
- Rohiba = he feared/dia telah takut → irhabuuni = frighten you-all!/takutlah kalian (fi'l 'amr = kata kerja perintah)
Inggris: O Children of Israil, (you-all) remember my favour which I bestowed upon you-all! And (you-all) fulfill My covenant, I will fulfill your covenant! And unto Me alone, then (you-all) fear!
Indonesia: Wahai keturunan Isroil, (kalian) ingatlah nikmatKu yang Aku telah memberikan kepada kalian, dan kalian penuhilah perjanjianKu, aku akan penuhi perjanjian kalian, dan hanya kepadaKu maka kalian takutlah!
Yaa banii isroi-iila
Hadits Abu Dawud: dari Ibn 'Abbas: Ha-dlorot 'i-shoobatun minal yahuudi nabiyalloohi shollalloohu 'alaihi wa sallam (sekelompok Yahudi telah mendatangi Rosululloh yang semoga sholawat dan keselamatan adalah atasnya) fa qoola lahum (dan dia telah berkata kepada mereka) Hal ta’lamuuna inna isroo-iila ya'quub? (Apakah kalian tahu sesungguhnya Isroil adalah Yaqub?) Qooluu alloohumma na'am (mereka telah berkata "Ya Allah, ya (kami tahu)) fa qoolan nabiyyu sholalloohu 'alaihi wa sallam allohummasy had (Lalu nabi yang semoga sholawat dan keselamatan adalah atasnya telah berkata "Ya Allah, saksikanlah!")
Atsar Ath-Thobari: dari Ibnu Abbas: Isroil artinya sama dengan Abdulloh (hamba Allah)
Udzkuruu ni'matiyal latii an'amtu 'alaikum
Tafsir Ibn Katsir: Allah mengingatkan Bani Isroil dg mencontohkan leluhur mereka, Isroil/Ya'qub, seolah berkata "Wahai keturunan orang saleh, hamba Allah yang saleh yang menaati Allah! Jadilah seperti leluhur kalian (Ya'quub), mengikuti kebenaran".
Atsar Mujahid: Nikmat Allah kepada Yahudi adalah Allah membuat air memancar dari batu, mengirim manna dan salwa (makanan berkualitas tinggi di zaman itu) untuk mereka, dan menyelamatkan mereka dari diperbudak Firaun.
Atsar Abul 'Aliyah: Nikmat Allah di sini adalah banyaknya nabi dan rosul dari kalangan mereka (seperti Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Isa, Nabi Samuel, Nabi Joshua) dan diturunkannya kitab-kitab untuk mereka.
Tafsir Ibn Katsir: ayat ini serupa dengan Al Maa-idah 20.
Al Maa-idah 20: Wa idz qoola muusaa li qoumihii (dan saat Musa berkata kepada kaumnya) yaa qoumidzkuruu ni'matalloohi 'alaikum (wahai kaumku, ingatlah nikmat Allah atas kalian) idz ja'ala fiikum anbiyaa-a wa ja'alakum muluukan (saat Dia telah jadikan diantara kalian para nabi dan Dia telah jadikan kalian para penguasa) wa aataakum maa lam yukti ahadan minal 'aalamiin (dan Dia telah memberi kalian apa yg Dia tidak berikan kepada seorangpun dari seluruh alam (di zaman itu)).
Atsar Muhammad bin Ishaq: dari Ibn 'Abbas: yaitu dukungan Allah terhadap Bani Isroil dan leluhur mereka (Ya'qub), yaitu terselamatkan dari Firaun dan para pengikutnya.
Aufuu bi 'ahdii, uufi bi 'ahdikum
Tafsir Ibn Katsir: Perjanjian yang diambil Allah dari Bani Isroil adalah tentang Muhammad saat dia nantinya dikirim kepada mereka, janji untuk percaya kepada Muhammad dan mengikutinya. Janji Allah kepada Bani Isroil adalah untuk menghilangkan rantai dan batasan-batasan yang "mengalungi leher mereka" karena dosa-dosa mereka. Allah akan memenuhinya kalau mereka memenuhinya juga.
Atsar Al Hasan Al Bashri: yaitu Al Maa-idah 12.
Al Maa-idah 12: Wa laqod akho-dzalloohu mii-tsaaqo banii isro-iil (dan sungguh Allah telah mengambil perjanjian Bani Isroil), wa ba'atsnaa min humutsnai 'a-syaro naqiiba (dan Kami telah mengangkat dari mereka 12 pemimpin). Wa qoolalloohu innii ma'akum (dan Allah telah berkata, "sungguh Aku bersama kalian"), la in aqomtumush sholaata wa aataitumuz zakaata (sungguh jika kalian telah mendirikan sholat dan kalian telah menunaikan zakat) wa aamantum bi rusulii wa 'azzartumuuhum wa aqrodltumullooha qordlon hasanan (dan kalian telah beriman dengan rosul-rosulKu dan kalian telah membantu mereka dan kalian telah meminjamkan Allah pinjaman yg baik) la ukaffironna 'ankum sayyi-aatikum (sungguh Aku akan menghapus kesalahan2 kalian) wa la udkhilannakum jannaatin tajrii min tahtihal anhaar (dan sungguh Aku akan memasukkan kalian ke surga yg mengalir dari bawahnya sungai2), faman kafaro ba'da dzaalika minkum (dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu dari kalian) fa qod dholla sawaa-as sabiil (maka sungguh dia telah sesat (dari) jalan yg lurus)
Atsar Abul 'Aliyah: yaitu, janji semua hambaNya kepada Allah, untuk memeluk Islam dan mengikutinya.
Atsar As Suddi, Adh Dhohhak, Abul 'Aliyah, Ar Robi' bin Anas: dari Ibnu Abbas: janji dari Allah kepada kalian adalah bahwa Allah akan ridlo/puas kepada kalian dan memasukkan kalian ke surga.
Wa iyyaaya farhabuun (Dan hanya kepada-Ku kalian harus takut)
Atsar Ibnu Abbas: takutlah kalian akan siksaan yg bisa diturunkan Allah kepada kalian, seperti yg Allah lakukan kepada para leluhur mereka, seperti mutasi menjadi kera dan babi, dll.
Targhib dan Tahrib
Tafsir Ibn Katsir: Ayat ini mengandung targhib (anjuran, yaitu meng-encourage Bani Isroil tentang nikmat Allah kepada leluhur mereka) dilanjut dengan tarhib (ancaman, agar mereka kembali kepada kebenaran, mengikuti Rosululloh, menaati perintah dan larangan Alqur-an, dan percaya kepada isinya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar