Kamis, 05 Maret 2009

Al Baqoroh ayat 44

AYAT 44: A takmuruunan naasa bil birri wa tansauna anfusakum wa antum tatluunal kitaab. Afalaa ta’qiluuna

I'rob
  • A = apakah (berfungsi mengubah jadi kalimat tanya)
  • Amaro = he ordered/dia telah menyuruh → takmuruuna = you-all order/kalian menyuruh (fi'l mudloorik = present tense)
  • Naasun = a human being → an-naasu = THE human being
  • Bi = with/dengan
  • Barro = he was being pious/dia telah saleh → birrun = a righteousness/sebuah kesalehan → al-birru = THE righteousness → bi adalah preposisi, maka al-birru majrur jadi al-birri
  • Wa = dan
  • Nasiya = he pretend to forget/dia pura-pura lupa → tansauna = you-all forget/kalian pura-pura lupa
  • Nafsun = self/diri sendiri → anfusun = selves (bentuk jamaknya)
  • Kum = you-all/kalian → anfusun hilang tanwin jadi anfusu, berarti kum mudlof ilaih dari anfuusun → anfusu manshub jadi anfusa, berarti anfusa adalah objek dari tansauna → anfusakum = yourselves
  • Antum = you-all/kalian
  • Talaa = he recited/dia telah membaca → tatluuna = you-all recite/kalian membaca (fi'l mudloorik)
  • Kataba = he wrote/he decreed/dia telah menulis/dia telah menetapkan → kitaabun = a book/sebuah kitab → al-kitaabu = THE book (bentuk definitnya) → al-kitaabu manshub jadi al-kitaaba, berarti posisinya sebagai objek dari tatluuna
  • Fa = then/lalu
  • Laa = tidak → laa nafiyah (negasi)
  • 'Aqila = he had brain/dia telah punya otak → ta'qiluuna = you have brain/kalian punya otak (fi'l mudloorik)
A takmuruunan naasa bil birri wa tansauna anfusakum wa antum tatluunal kitaaba, a fa laa ta'qiluuna

Inggris: Do you-all order THE human being to THE righteousness and you-all pretend to forget yourselves while you-all recite THE Book? Then, don't you have brain?
Indonesia: Apakah kalian menyuruh manusia kepada kesalehan dan kalian sendiri pura-pura lupa padahal kalian membaca Al-kitab? Lalu apakah kalian tidak punya otak?

A takmuruunan naasa bil birri wa tansauna anfusakum

Atsar Muhammad bin Ishaq: dari Ibnu Abbas: maksudnya, padahal kalian lupa mempraktekkannya.

Atsar As-Suddi dan Abdurrozzaq: dari Ma'mar: dari Qotadah: Bani Isroil biasa menyuruh orang: taat pada Allah, takut padaNya dan berbuat baik; tapi mereka sendiri tidak mempraktekkannya. Maka Allah mengingatkan mereka lewat ayat ini.

Atsar Ibnu Juroij: Ahli Kitab dan orang munafik biasanya menyuruh orang sholat dan puasa, tapi mereka tidak mempraktekkannya. Jadi, kalau dia menyuruh kesalehan, dia harus menjadi yang pertama melaksanakannya.

Tafsir Ibn Katsir: menyuruh kesalehan adalah kewajiban, tapi melaksanakannya juga kewajiban yang sama pentingnya.

Menurut tafsir Adh Dhohhak: dari Ibnu Abbas: apakah kalian menyuruh orang lain masuk agama Rasulullah, dan perintah2 lain spt sholat, tapi kalian sendiri tidak mempraktekkannya?

Hud 88: Wamaa uriidu (Dan aku (Nabi Syu’aib) tidak mau) an ukhoolifakum (untuk aku berkontradiksi kepada kalian) ilaa maa anhaakum ‘anhu (kepada apa yg aku larang kalian atasnya). In uriidu illal ishlaaha (aku tidak menginginkan selain perbaikan) mastatho’tu (selama aku sanggup), wamaa taufiiqii illaa billaah (dan tidak ada petunjuk bagiku selain dengan (pertolongan) Allah), ‘alaihi tawakkaltu (hanya kepada-Nya aku mewakilkan (urusanku)) wa ilaihi uniib (dan hanya kepada-Nya aku kembali)

Wa antum tatluunal kitaab (padahal kalian membaca kitab)

Atsar Muhammad bin Ishaq: dari Ibn 'Abbas: kalian melarang manusia mengingkari kerosulan dan perjanjian yang kalian sebutkan dalam Taurot, kalian tahu apa yg dijanjikan Taurot terhadap orang yang mengabaikan perintah Allah, tapi kalian tidak mempraktekkannya. Dengan kata lain, kalian sendiri ingkar terhadap isi Taurot.

Afalaa ta’qiluun (tidakkah kalian berakal)

Menurut tafsir Ibnu Katsir: artinya apakah kalian tidak memikirkan apa yang kalian lakukan terhadap diri kalian sendiri? Semoga kalian sadar dari mengantuk kalian dan pandangan kalian kembali dari kebutaan.

Larangan menyuruh berbuat baik kalau dia tidak mempraktekkannya

Hadits ghorib Imam Abul Qosim Ath Thobroni: dari Jundub: dari Rosululloh: Ma-tsalul ‘aalimil ladzii yu’allimun nasal khoiro (Perumpamaan orang berilmu yang mengajarkan kebaikan pada manusia) wa laa ya’malu bihii (tapi dia sendiri tidak melakukannya) kama-tsalis sirooji yu-dlii-u linnaasi (seperti perumpamaan pelita menerangi manusia) wa yahriqu nafsah (tapi dia sendiri terbakar)

Hadits shohih Imam Ahmad (dari Abu Wa-il) dan hadits shohih Bukhori dan Muslim (dari Al A'masy): dari Usamah: dari Rosululloh: Yujaa-u bir rojuli yaumal qiyaamati (pada hari kiamat akan didatangkan seseorang) fa yulqoo fin naari (lalu dia dicampakkan di dalam neraka) fa tandaliqu bihiqtaabuhu (lalu ususnya terburai), fa yaduuru bihaa fin naari (lalu dia berputar dalam neraka (mengitari ususnya itu)) kamaa yaduurul himaaru biruhaahu (seperti keledai mengitari penggilingannya), fa ya-thiifu bihi ahlun naari (lalu para penghuni neraka berputar mengelilinginya) fa yaquuluuna (lalu mereka berkata), yaa fulaan maa a-shoobaka ("Wahai fulan, apa yang menimpamu?) alam takun takmurunaa bil ma’ruufi wa tanhaanaa 'anil munkar? (bukankah dulu kamu menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat munkar?") fa yaquula (lalu dia berkata) kuntu aamirukum bil ma’ruufi ("Dulu aku menyuruh kalian berbuat baik) wa laa aatiihi (tapi aku tidak mengerjakannya), wa anhaakum ‘anil munkari wa aatiihi (dan melarang kalian berbuat kemunkaran tapi aku sendiri mengerjakan).

Hadits shohih Imam Ahmad: dari Sayyar bin Hatim: dari Ja'far bin Sulaiman: dari Tsabit: dari Anas: dari Rosululloh: Innallooha yu'aa fil ummiyyiina yaumal qiyaamati (sesungguhnya Allah memaafkan orang2 butahuruf di hari kiamat) maa laa yu’aa fil 'ulamaak (dengan pemaafan yg tak Dia lakukan terhadap orang berilmu)

Az Zumar 9: Qul hal yastawil ladziina ya’lamuuna wal ladziina laa ya’lamuun (katakan, apakah sama orang yg berilmu (tahu larangan dan perintah Allah) dan orang yg tak berilmu)? Innamaa yata-dzakkaru uulul albaab (sesungguhnya orang2 yg punya otaklah yang bisa menerima pelajaran)

Hadits dari Ibnu Jarir Ath Thobari: dari Al Walid bin Uqbah: dari Rosululloh: Inna unaasan min ahlil jannati (sesungguhnya ada seorang manusia dari penghuni surga) yathla’uuna ‘alaa unaasin min ahlin naari (dia melihat kepada manusia dari penghuni neraka) fa yaquuluuna bima da-kholtumun naar (lalu mereka berkata "karena apa kalian masuk neraka?) fa walloohi maa da-kholnal jannata illaa bimaa ta’allamnaa minkum (padahal demi Allah tiada yg memasukkan kami ke surga selain karena apa yang kami pelajari dari kalian") fa yaquuluuna innaa kunnaa naquulu wa laa naf’al (Lalu mereka berkata "Sesungguhnya kami dulu hanya berkata dan tidak melakukannya")

Atsar Adh Dhohhak: dari Ibnu Abbas: Aku pernah didatangi seorang lelaki dan dia berkata, "Wahai Ibnu Abbas, sesungguhnya aku ingin menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jahat." Aku berkata, "Apa kamu sudah melakukannya?" Dia berkata, "Aku baru ingin melakukannya", Lalu aku berkata, "Kalau kamu tidak takut akan terbongkar aib dirimu dengan 3 ayat dalam Alqur-an, maka lakukanlah". Dia berkata, "Apa saja 3 ayat itu?" Ibnu Abbas membacakan ayat Alqur-an:
1. "A takmuruunan naasa bil birri wa tansauna anfusakum" (Al Baqoroh 44)
Aku berkata "Apakah kamu sudah mengerjakan hal ini dengan sempurna?" Dia berkata "Belum"
2. "Limaa taquuluuna maa laa taf’aluun? Kaburo maqtan 'indalloohi an taquuluu maa laa taf’aluun" (Kenapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?Sangat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan - Ash Shoff 2-3)
Aku berkata "Apakah kamu telah mengerjakan hal ini dengan sempurna?" Dia berkata "Belum"
3. Ucapan seorang hamba yg sholih, Syu’aib: "Wamaa uriidu an ukhoolifakum ilaa maa anhaakum 'anhu. In uriidu illal ishlaaha" (Dan aku tidak menghendaki untuk aku menyalahkan kalian kepada apa yg aku larang kalian atasnya, tidaklah aku menghendaki selain perbaikan - Huud 88)
Aku berkata "Dan apakah kamu sudah mengerjakan hal ini dengan sempurna?" Dia berkata "Belum", Maka aku berkata "Mulailah dari dirimu sendiri"

Atsar Ibrohim An Nakho'i: aku benar-benar tidak suka menasehati karena 3 ayat: Al Baqoroh 44, Ash Shoff 2-3, dan Huud 88.

Tidak ada komentar: