I'rob
- Wa = dan
- Taqoo = he feared/dia telah takut → ittaquu = (you-all) fear!/kalian takutlah
- Yaumun = a day → yaumun manshub jadi yauman, berarti yauman adalah maf'ul (objek) dari ittaquu
- Laa = tidak → laa nafiyah (negasi)
- Jazaa (akhiran "y" yang memanjangkan "a") = he availed/dia telah berguna→ tajziy = she avails/dia berguna
- Nafsun = self/diri → tetap marfu' (berakhiran "u"), berarti nafsun adalah fa'il (subjek) dari tajziy, menempati posisi "she" dari tajziy, karena nafsun bergender perempuan
- 'An = from/dari
- Nafsun = self/dari → 'an adalah preposisi, maka nafsun majrur jadi nafsin
- Syai-un = a thing/sesuatu → syai-un manshub jadi syai-an, berarti syai-an adalah maf'ul dari tajziy
- Laa = tidak → laa nafiyah
- Qobila = he accepted/dia telah menerima → yuqbalu = he is accepted/dia diterima (fi'l mudloorik majhul = present tense pasif)
- Min = from/dari
- Haa = her/dia (nafsun)
- Syafa'a = he interceded/dia memberi syafa'at → syafaa'atun = intercession/syafa'at → tetap marfu', berarti syafaa'atun adalah naa-ibun faa'il (subjek dari kata kerja pasif) dari yuqbalu
- Laa = tidak → laa nafiyah
- Akhodza = he received/dia telah menerima → yukkhodzu = he is received/dia diterima (fi'l mudloorik majhul=present tense pasif)
- 'Adala = he acted justly/dia telah adil → 'adlun = a ransom/suatu tebusan
- Laa = tidak → laa nafiyah
- Hum = they/mereka
- Nashoro = he assisted/dia telah menolong → yunshoruuna = they are helped/mereka ditolong
Inggris: And (you-all) fear a day (that) a self doesn't avails anything to (another) self, and an intercession from the self isn't accepted, and a ransom from the self isn't received, and they aren't helped.
Indonesia: Dan kalian takutlah (pada) suatu hari (saat) suatu diri tidak berguna sesuatupun pada diri yang lain, dan suatu syafa'at darinya (orang lain) tidak diterima, dan suatu tebusan darinya (orang lain) tidak diterima dan mereka tidak ditolong.
Tujuan ayat
Setelah Bani Isroil diingatkan atas nikmatnya, mereka diingatkan tentang lamanya siksaan di hari kiamat.
Wat taquu yauman
Tafsir Ibn Katsir: yaitu hari kiamat
Laa tajzii nafsun 'an nafsin syai-an
Tafsir Ibn Katsir: di hari kiamat, tidak ada yang bisa saling membantu.
Al An’aam 164: Wa laa taksibu kullu nafsin illaa ’alaihaa (dan setiap seseorang tidak mengerjakan kecuali atas (diri) nya (sendiri)), wa laa taziru waazirotun wizro ukhroo (dan dia tidak memikul beban dosa orang lain)
Fathiir 18: Wa laa taziru waazirotun wizro ukhroo (dan dia tidak memikul beban dosa orang lain), wa in tad’u mutsqolatun (dan jika orang yg berat (dosanya) memanggil (orang lain)) ilaa himlihaa (untuk memikulnya) laa yuhmal minhu syai-un (takkan (mau) dipikul sedikitpun darinya) wa lau kaana dzaa qurbaa (meskipun dia punya hubungan kerabat)
'Abasa 37: Likullim ri-in minhum yaumaidzin syaknun yughniihi (Bagi setiap seseorang dari mereka pada hari itu adalah urusan (masing-masing) yang menyibukkannya)
Luqman 33: Yaa ayyuhan naasut taquu robbakum (wahai manusia takutlah (pada) Robb kalian) wakhsyau yauman (dan takutlah (pada) suatu hari (dimana)) laa yajzii waalidun ’an waladihii (seorang bapak tidak berguna (untuk menolong) kepada anaknya), wa laa mauluudun huwa jaazin ’an waalidihii syai-an (dan anaknya bukan penolong dari bapaknya sedikitpun)
Al Baqoroh 254: Min qobli an yaktiya yaumun (sebelum datangnya hari dimana) laa bai'un fiihi (tidak ada jual beli di dalamnya) wa laa khullatun (dan tidak ada persahabatan) wa laa syafaa'ah (dan tidak ada syafa'at).
Ibrohim 31: Min qobli an yaktiya yaumun laa bai'un fiihi wa laa khilaalun (sebelum datangnya hari dimana tidak ada jual beli di dalamnya dan tidak ada persahabatan)
Wa laa yuqbalu minhaa syafaa'atun
Tafsir Ibn Katsir: syafa'at orang yang ingkar tidak akan diterima. Kalau mereka tidak percaya kepada Rosululloh dan tidak mengikuti ajarannya, maka di hari kiamat syafa'at dari kerabat dan tuannya tidak akan menolongnya.
Al Mudatstsir 48: Famaa tanfa’uhum syafaa’atusy syaafi’iin (Maka syafaatnya pemberi syafa'at tidak bermanfaat bagi mereka)
Asy Syu’aroo 100-101: Famaa lanaa min syaafi’iina (Maka kami (penyembah berhala dan orang sesat yang dimasukkan neraka) tidak punya pemberi syafa’at). Wa laa shodiiqin hamiim (Dan tidak ada teman yang akrab (yang akan membantu))
Wa laa yukkhodzu minhaa 'adlun
Tafsir Ibn Katsir: Allah tidak menerima tebusan dari orang yang tidak percaya/beriman, meskipun mereka membayar emas sepenuh bumi sebagai tebusan.
Hadits shohih Ibn Jarir: dari Amr bin Qois Al Mala-i: dari seorang lelaki Bani Umayyah di Syam: pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW: Yaa rosuulallooh, Mal 'Adl? Qoola Al 'Adlul fidyah (Ya Rasulullah, apa itu Al 'Adl? Al 'Adl adalah tebusan)
Ali 'Imron 91: Innalladziina kafaruu (sesungguhnya orang-orang yang tidak percaya) wa maatuu wa hum kaffaarun (dan mati dalam keingkaran) fa lan yuqbala (maka takkan diterima) min ahadihim (dari seorang diantara mereka) mil-ul ardli dzahaban (emas sepenuh bumi) wa lawif tadaa bihii (walaupun dia menebus (diri) dengannya). Ulaa-ika lahum 'adzaabun aliimun (bagi mereka adalah siksa yg pedih) wa maa lahum min naashiriin (dan bagi mereka tidak ada penolong)
Al Maa-idah 36: Innal ladziina kafaru (sesungguhnya orang-orang yang tidak percaya) lau anna (kalau sekiranya) lahum maa fil ardli jamii'an (bagi mereka apa yg di bumi seluruhnya) wa mitslahuu (dan semisalnya) ma'ahuu (ada bersamanya) liyaftaduu bihii (untuk menebus diri dengannya) min 'adzaabi yaumil qiyaamati (dari siksaan hari kiamat) maa taqubbila minhum ((pasti) tidak diterima dari mereka). Wa lahum ‘adzaabun aliim (Dan bagi mereka adalah siksa yg pedih).
Al An’aam 70: Laisa lahaa (baginya tiada) min duunillaahi (selain dari Allah) waliyyun walaa syafii'un (pelindung dan tiada pemberi syafa'at). Wa in ta’dil (dan jika dia menebus) kulla 'adlin (segala tebusan) laa yukkhodz minhaa (pasti tidak diambil darinya).
Al Hadiid 15: Fal yauma (maka (pada) hari tersebut) laa yuk-khodzu minkum fidyatun (takkan diambil tebusan dari kalian) wa laa minal ladziina kafaruu (dan tidak (pula) dari orang2 yg kafir), mak wa waakumun naar (tempat tinggal kalian adalah neraka). Hiyaa maulaakum (itu adalah kawan kalian)
Wa laa hum yunshoruun
Tafsir Ibn Katsir: tidak ada seorangpun yang akan marah atau cemas membelanya, atas namanya, atau menawarkan bantuan atau menyelamatkannya dari hukuman Allah.
Al Mukminuun 88: Wa huwa yujiiru (dan Dia melindungi) wa laa yujaaru ‘alaihi (dan tidak ada yang melindungi atasnya)
Al Fajr 25-26: Fa yaumaidzin laa yu’adzdzibu 'adzaabahuu ahadun (Maka pada hari itu tidak ada seseorang yang menyiksa (seperti) siksaNya). Wa laa yuu-tsiqu watsaaqohuu ahadun (Dan tiada seseorang yg mengikat (seperti) ikatanNya)
Ash Shooffaat 25-26: Maa lakum laa tanaashoruun ((Mengapa) bagi kalian tidak ada tolong menolong?) Bal humul yauma mustaslimuun (Bahkan mereka pada hari itu berserah diri)
Tafsir Adh Dhohhak: dari Ibnu Abbas: Maa lakum laa tanaashoruun, artinya di hari kiamat kalian takkan tolong menolong. Tidak di hari kiamat.
Tafsir Ibnu Jarir: di hari kiamat mereka tidak ditolong atau diberi syafa'at, tidak ada tebusan yang akan diterima, semua haknya akan hilang bersama dengan pertolongan-pertolongan, tidak ada bantuan atau kerja sama bagi mereka di hari itu. Pengadilan akan terserah pada Allah Mahabesar Mahaadil, tidak ada penolong yang bisa membantu. Dia akan membalas perbuatan buruk dan melipatgandakan perbuatan baik.
Al Ahqoof 28: Fa lau laa nashoro humul ladziinat takhodzuu min duunillaahi qurbaanan aalihah (lalu mengapa mereka yang mereka jadikan sesembahan selain dari Allah untuk mendekatkan diri tidak menolong?) Bal dlulluu ‘anhum (bahkan mereka telah lenyap dari mereka), wa dzaalika ifkuhum (dan itulah kebohongan mereka) wa maa kaanuu yaftaruun (dan itu adalah apa yang mereka ada-adakan)
Ath Thooriq 9-10: Yauma tublas saroo-ir (Pada hari dibuka semua rahasia), famaa lahuu min quwwatin wa laa naashir (Maka tiada baginya kekuatan dan tiada (seorangpun) penolong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar