AYAT 50: Wa idz faroqnaa bikumul bahro fa anjainaakum wa aghroqnaa aala fir’auuna wa antum tandhuruuna
- Wa = dan
- Idz = when/saat (past tense)
- Faroqo = he splitted/dia telah membelah --> faroqnaa = we splitted/kami telah membelah (fi'l ma-dlii = past tense)
- Bi = with/dengan
- Kum = you-all/kalian --> al-bahro berawalan huruf vokal, maka kum jadi kumu
- Bahrun = a sea/laut --> al-bahro = THE sea (bentuk definitnya)
- Fa = then/lalu
- Najaa = he was save/dia telah selamat --> anjaa (wazan 4: causative) = he rescued/dia telah menyelamatkan (fi'l ma-dlii) --> anjainaa = us/kami --> anjaa + naa = anjainaa (karena anjaa berakhiran "y" yang memanjangkan "a")
- Kum adalah objek dari anjainaa
- Ghoroqo = he drowned/dia telah tenggelam --> aghroqnaa (wazan 4: causative) = we sank/kami telah menenggelamkan
- Aali = the people --> aali manshub jadi aala, berarti aala adalah maf'ul (objek) dari aghroqnaa --> fir'auuna adalah mudlof ilaih dari aala
- Antum = you-all/kalian
- Nadhoro = he observe/dia telah melihat --> tandhuruuna = you-all observe/kalian menyaksikan
Inggris: And (remember) when *We* split THE sea with you, then *We* saved you-all and *We* sank the people of Firaun, and you-all observe.
Indonesia: Dan (ingatlah) saat *Kami* membelah laut tersebut bersama kalian, lalu *Kami* menyelamatkan kalian dan *Kami* menenggelamkan para pengikut Firaun dan kalian menyaksikan.
Tafsir ayat
Tafsir Ibn Katsir: anjainaakum artinya Allah menyelamatkan Bani Isroil dari para pengikut Firaun, menenggelamkan mereka sementara Bani Isroil menyaksikan, membuat hati Bani Isroil lega dan mempermalukan musuh.
Atsar Abdur Rozzaq: dari Amr bin Maimun Al Audi: Saat Musa dan Bani Isroil berangkat, kabar keberangkatan mereka terdengar Firaun. Firaun berkata "Jangan kalian mengejar mereka sebelum ayam berkokok". Tapi malam itu tidak ada seekor ayam pun berkokok sampai pagi. Lalu Firaun menyuruh didatangkan kambing, lalu kambing-kambing itu disembelih. Firaun berkata "Aku tidak akan mengambil hatinya sebelum 600,000 orang Koptik berkumpul di depanku". Ternyata sebelum dia mengambil hati kambing-kambing yang telah disembelih, 600,000 orang Koptik telah berkumpul di depannya. Saat Musa sampai di tepi laut, salah satu Bani Isroil, Yusya' bin Nun (Joshua) bertanya "Mana perintah Tuhanmu?" Musa berkata "Di depanmu" sambil mengisyaratkan ke laut. Lalu Joshua memacu kudanya ke laut sampai ke tempat yang besar ombaknya, lalu ombak menepikannya dan dia kembali ke tepi, lalu bertanya lagi "Mana perintah Tuhanmu, wahai Musa? Demi Allah engkau tak berdusta, tidak pula didustakan" (Joshua melakukannya 3x). Lalu Allah menurunkan wahyuNya ke Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya. Ternyata laut terbelah, dan konon setiap belahan itu pemandangannya sama dengan bukit yg besar. Lalu Musa berjalan bersama Bani Isroil lalu Firaun dan pengikutnya masuk laut juga, maka Allah menenggelamkan mereka dengan menangkupkan kembali laut atas mereka.
Hari Asyuro
Hadits shohih dari Bukhori, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa-i, Al Humaidi, Al Baihaqi, Abdurrozaq, Ad Darimi, Ath Thohawi, dan Ibnu Hibban: orang Quroisy biasa berpuasa pada hari Asyuro di zaman jahiliyyah, Rosululloh juga melakukannya. Saat beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.
Hadits shohih dari Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Nasa-i, Imam Ahmad, Abdurrozaq, Ibnu Majah, Baihaqi, Al Humaidi, dan Ath Thoyalisi: dari Ibnu Abbas: Qodima rosuululloohi shollalloohu 'alaihi wa sallamal madiinata (Rosululloh, yang semoga sholawat dan salam adalah atasnya, telah tiba di Madinah) fa ro-al yahuuda ya-shuumuuna yauma 'aa-syuuroo-a (lalu dia melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyuro) fa qoola maa haadzal yaumul ladzii ta-shuumuun (dia berkata "Puasa hari apa ini?")? Qooluu haadzaa yaumun shoolihuun (mereka berkata "Ini adalah hari yang baik) haadzaa yaumun najalloohu 'azza wa jalla fiihi banii isro-iila min 'aduwwihim (Ini adalah hari Allah 'Azza Wa Jalla menyelamatkan Bani Isroil dari musuh mereka), fa shoomahu muusaa ’alaihis salaam (maka berpuasalah Musa). Fa qoola rosuululloohi shollalloohu ’alaihi wa sallam anaa ahaqqu bimuusaa minkum (lalu Rosululloh berkata "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian") Fa shoomahu rosuululloohi shollalloohu 'alaihi wa sallam wa amaro bi shoumihi (lalu Rosululloh berpuasa dan dia menyuruh berpuasa)
Hadits shohih Bukhori, Muslim, An Nasa-i, dan Al Baihaqi: dari Abu Musa: Asyuro adalah hari yang diagungkan orang Yahudi dan mereka menjadikannya hari raya, lalu Rosululloh berkata "Puasalah kalian pada hari itu".
Hadits dhoif (lemah) Abu Ya'la Al Maushuli: dari Abur Robi': dari Ibnu Sulaim: dari Zaid al Ama: dari Yazid Ar Roqqosyi: dari Anas: dari Rasulullah: Fa laqolloohul bahro li banii isro-iila yauma ’aasyuurook (maka Allah membelah laut bagi Bani Isroil di hari Asyuro).
Hadits di atas dhoif karena Zaid Al Ama orangnya dhoif dan Yazid Ar Roqqosyi lebih dhoif lagi.
Manfaat Puasa Asyuro
Hadits shohih Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, dan Abdurrozaq: Rasulullah ditanya tentang puasa hari Asyura, maka beliau menjawab puasa itu bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil) tahun kemarin.
Cara puasa Asyuro
Ada 3 pendapat:
Pendapat 1: Tanggal 9, 10, dan 11 Muharrom
Hadits Imam Ahmad: dari Ibnu Abbas: Selisihilah orang Yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya.
Hadits Ath Thohawi: Puasalah pada hari Asyura dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya dan janganlah kalian menyerupai orang Yahudi.
Sayangnya kedua hadits ini ada narator yang dipertanyakan, sehingga belum kuat untuk dijadikan dasar.
Pendapat 2: Tanggal 9 dan 10 Muharrom
Hadits shohih Muslim: Dari 'Atho': dari Ibnu Abbas: Selisihilah Yahudi, berpuasalah pada tanggal 9 dan 10.
Hadits shohih Muslim: Rosululloh berpuasa pada hari Asyuro (tanggal 10) dan memerintahkan berpuasa. Para sahabat berkata "Ya Rosululloh, sesungguhnya hari itu diagungkan Yahudi". Dia berkata "Tahun depan insya Allah kita berpuasa pada tanggal 9", tapi sebelum datang tahun depan Rosululloh telah wafat.
Hadits shohih Muslim, Ibnu Majah, Imam Ahmad, Ibnu Jarir: Jika aku masih hidup pada tahun depan, sungguh aku akan melaksanakan puasa pada hari ke-9.
Pendapat 3: Tanggal 9 dan 10 Muharrom ATAU 10 dan 11 Muharrom
Hadits dhoif Imam Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Thohawi: Berpuasalah pada hari Asyuro dan selisihilah orang Yahudi, puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.
Cacat penyebab dhoifnya hadits ini adalah karena:
Ibnu Abi Laila hafalannya buruk.
Dawud bin Ali bin Abdulloh bin Abbas, tidak bisa dijadikan hujjah (argumen)
Bid'ah (inovasi ibadah) yang pernah terjadi dan harus dihindari di Hari Asyuro:
1. Sholat Asyuro dan dzikir/doa khusus
2. Mandi, bercelak, memakai minyak rambut, mewarnai kuku, menyemir rambut, khusus untuk menyambut hari Asyuro
3. Membuat makanan yg khusus tidak seperti biasanya
4. Bersusah-susah dalam kehausan dan menampakkan kesusahannya itu
5. Doa awal dan akhir tahun (Majmu' Syarif)
6. Berinfaq dan memberi makan orang miskin dalam rangka menyambut hari Asyuro
7. Memberi uang belanja lebih pada keluarga sebagai ibadah khusus hari Asyuro
8. Memotong kuku, ziarah, membaca al Fatihah 1000x, silaturahmi, semuanya khusus menyambut hari Asyuro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar