AYAT 55: Wa idz qultum yaa muusaa lan nukmina laka hattaa narollooha jahrotan fa akhodzatkumush shoo'iqotu wa antum tandhuruuna
- Wa = dan
- Idz = when/saat (untuk past tense)
- Qoola = he said/dia telah berkata → qultum = you-all said/kalian telah berkata
- Yaa = O/wahai → kata nidak, untuk memanggil dalam bahasa Arab
- Lan = will never/takkan
- Amina = he felt secure/dia merasa aman → aamana (wazan 4: causative) = he believed/dia telah percaya → nukminu = we believe/kami percaya (fi'l mudloorik = present tense) → karena ada lan, maka berubah jadi nukmina (bentuk subjunctive)
- La = unto/kepada
- Ka = you
- Hattaa = until/sampai
- Ro-aa (akhiran 'y' untuk memanjangkan 'a') = he saw/dia telah melihat → naroo = we see/kami melihat (fi'l mudloorik) → bentuk subjunctive-nya (karena lan) tetap naroo → Allah manshub jadi Allooha, berarti Allah sebagai maf'ul (objek) dari naroo
- Jaharo = he publicized/dia menyatakan → jahrotan = publicly/dengan jelas (manshub, karena posisinya sebagai Haal/kata keterangan)
- Fa = then/lalu
- Akhodza = he seized/dia telah mengambil → Akhodzat = she seized/dia telah mengambil
- Kum = you-all/kalian
- Shoo'iqotun = a thunderbolt/sebuah halilintar → ash-shoo'iqotu = THE thunderbolt bentuk definitnya) → marfu' (berakhiran 'u') dan jenis kelamin perempuan (akhiran tak marbuthoh), berarti berposisi sebagai "she" dalam akhodzat
- Antum = you-all/kalian
- Nadhoro = he looked/dia telah mengamati → Tandhuruuna = you-all look/kalian mengamati
Inggris: And (remember) when you-all said "O Musa, We will never believe unto you until we see Allah publicly, then THE thunderbolt seized you-all and you-all look.
Indonesia: Dan (ingatlah) saat kalian berkata "Wahai Musa, kami takkan percaya kepadamu sampai kami melihat Allah dengan nyata", lalu halilintar telah mengambil (nyawa) kalian dan kalian mengamati.
Wa idz qultum yaa muusaa lan nukmina laka hattaa narollooha jahrotan
Atsar Ibn Juroij: Ingatlah nikmatKu kepada kalian saat membangkitkan kalian setelah kalian disambar halilintar saat kalian meminta melihatku langsung, dan kalian atau siapapun tidak akan menyaksikan atau melakukannya.
Atsar Ibn Abbas: yaitu sampai kami bisa menatap Allah.
An Nisaak 153: Fa qooluu arinallaaha jahrotan (Lalu mereka telah berkata "Perlihatkan kami Allah secara nyata!") fa akho-dzathumush shoo’iqotu bi dhulmihim (lalu mereka tertimpa petir karena kedholiman mereka).
Al A'roof 155: Wakhtaaro muusaa qoumahuu (dan Musa memilih (dari) kaumnya) sab'iina rojulan li miiqootinaa (70 lelaki untuk perjanjian Kami)
Tafsir Ibn Katsir: Allah memberitahu Musa, 70 orang itu adalah orang-orang yang menyembah anak sapi.
Atsar As Suddi: Allah menyuruh Musa datang dengan 70 lelaki Bani Isroil, meminta maaf karena menyembah anak sapi, dan Allah menjanjikan (appointment) mereka waktu dan tempat. Lalu mereka berkata ingin melihat Allah dengan nyata, lalu mereka disambar halilintar dan mati, Musa berdiri menangis, berdoa kepada Allah, "Wahai Robb, apa yang sebaiknya aku katakan kepada Bani Isroil saat aku kembali kepada mereka setelah Engkau menghancurkan orang-orang terbaik mereka?"
Atsar Abdurrohman bin Zaid bin Aslam: Musa kembali dari pertemuan dengan Robbnya, membawa lauh-lauh dimana dia menulis Taurot. Dia melihat mereka menyembah anak sapi saat dia tidak ada. Maka dia menyuruh mereka membunuh di antara mereka sendiri, lalu mereka menurut, dan Allah memaafkan mereka. Dia berkata kepada mereka, "Lauh-lauh ini berisi Kitab/Ketetapan Allah, berisi apa yang Dia perintah kepada kalian, dan apa yang Dia larang kepada kalian" Mereka berkata "Apakah kami sebaiknya percaya kalimat ini karena kamu mengatakan Demi Allah? Kami tidak akan percaya sampai kami melihat Allah secara nyata, sampai Dia menunjukkan diriNya sendiri dan berkata 'Ini adalah kitab/ketetapanKu, maka, taatilah dia'. Kenapa Dia tidak berkata kepada kami seperti Dia berkata kepadamu, wahai Musa?" Lalu Allah menurunkan murkanya kepada mereka, sebuah halilintar menyambar mereka, dan mereka semua mati. Lalu Allah menghidupkan mereka setelah Dia membunuh mereka. Lalu Musa berkata kepada mereka "Ambillah buku/ketetapan Allah!" Mereka berkata "Tidak!" Dia berkata "Ada apa dengan kamu?" Mereka berkata "Masalahnya, kami telah mati dan telah kembali hidup." Dia berkata "Tidak", lalu Allah mengirim beberapa malaikat yang membuat gunung berada di atas mereka.
Fa akhodzatkumush shoo'iqotu
Al A'roof 155: Fa lammaa akhodzathumur rojfatu (lalu saat mereka mengalami gempa bumi)qoola robbi lau syikta ahlakta hum min qoblu wa iyyaya (dia berkata "Robbku, seandainya Engkau mau, Engkau telah menghancurkan mereka dari sebelumnya dan aku) a tuhlikunaa bi maa fa'alas sufahaa-u minnaa (apakah Engkau menghancurkan kami karena apa yang orang-orang bodoh di antara kami itu telah lakukan?) In hiyaa illaa fitnatuka (itu bukanlah melainkan cobaanMu) tudlillu bihaa min tasyaa-u wa tahdi man tasyaa-u (Engkau menyesatkan dengannya barangsiapa yang Engkau mau, dan Engkau menunjukkan (ke jalan benar) dengannya barangsiapa yang Engkau mau) anta waliyyunaa (Engkau adalah kawan panutan yang didengarkan) faghfir lanaa warhamnaa wa anta khoirul ghoofiriina (lalu ampunilah kami dan rahmati kami dan Engkau adalah maha pemaaf yang terbaik)
Atsar Muhammad bin Ishaq: Musa memilih 70 lelaki terbaik Bani Isroil. Dia berkata kepada mereka "Pergilah kepada pertemuan dengan Allah, dan bertobatlah terhadap apa yang telah kalian lakukan. Mohonlah ampunanNya untuk mereka yang kalian tinggalkan. Puasalah, sucikan diri kalian, dan cucilah pakaian kalian." Lalu dia pergi dengan mereka ke Gunung Thur di Sinai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan Robbnya. Dia pergi ke sana hanya atas izin dan pengetahuan Allah. Saat 70 ini melakukan apa yang diperintahkan Musa, dan pergi dengannya untuk perjumpaan Musa dengan Robbnya, mereka berkata "Mintalah agar kami juga bisa mendengar kata-kata Robb kami!" Lalu dia menjawab "Oke". Saat Musa mencapai gunung, awan-awan semakin menutupi. Musa mendekatinya dan memasukinya. Dia berkata kepada orang-orang "Mendekatlah", tapi saat Allah berkata kepada Musa, jubahnya dikelilingi cahaya terang yang tidak ada manusia yang kuat melihatnya, maka dibawahnya diletakkan penghalang dan orang-orang mendekat. Saat mereka masuk awan, mereka jatuh tersujud dan mereka mendengarNya saat Dia berbicara kepada Musa, menyuruhnya, melarangnya, mengatakan apa yang harus dilakukan, apa yang jangan. Saat Dia selesai menyuruhnya, dan menghilangkan awan dari Musa, dia menghadap orang-orang dan mereka berkata "Wahai Musa, kami tidak akan percaya sama kamu kecuali kalau kami melihat Allah langsung." Lalu petir menyambar mereka, arwah mereka diambil dan mereka mati semua. Musa berdiri berdoa, memohon kepada Robbnya seperti Al A'roof 155 yang artinya "Mereka itu bodoh. Apakah Engkau akan menghancurkan barangsiapa yang datang setelahku dari Bani Isroil?"
Atsar Ibn Abbas, Qotadah, Mujahid, Ibn Jarir: Mereka disambar kilat karena mereka tidak menghindar maupun melarang kaum mereka yang menyembah anak sapi.
Atsar 'Ali bin Abi Tholhah: dari Ibn 'Abbas: Allah menyuruh Musa memilih 70 lelaki, lalu dia memilih mereka dan berjalan bersama mereka agar mereka berdoa kepada Robb mereka. Doa mereka salah satunya adalah "Ya Allah, berikan kami apa yang Engkau belum pernah beri kepada siapapun sebelum kami dan tidak akan beri kepada siapapun setelah kami!", lalu Allah tidak suka dengan doa ini dan mereka disambar gempa bumi yang dahsyat, lalu Musa mengatakan Al A'roof 155 ini.
Wa antum tandhuruun
Atsar 'Urwah bin Ruwaim: sebagian disambar kilat, sisanya menyaksikan. Allah membangkitkan mereka, dan menyambar yang lainnya dengan kilat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar