Minggu, 04 Juli 2010

Al Baqoroh ayat 60

Nikmat Allah kepada Bani Isroil: 7. Memancarnya 12 mata air dari batu

AYAT 60: Wa idzis tasqoo muusaa li qoumihii faqulnadlrib bi 'ashookal hajaro, fanfajarot minhuts nataa'asyrota 'ainan. Qod 'alima kullu unaasin masyrobahum. Kuluu wasyrobuu min rizqillaahi walaa ta'tsau fil ardli mufsidiina

  • Wa = dan
  • Idz = when/saat (untuk past tense)
  • Saqoo = he watered/dia telah memberi minum → istasqoo (wazan 10: meminta agar saqoo terlaksana) = he asked for water/dia telah minta minum
  • Muusaa → sebagai fa'il (subjek) dari istasqoo
  • Li = for/untuk
  • Qoumun = a people/suatu kaum → li adalah preposisi, maka qoumun majrur jadi qoumin
  • Hu = he/dia → hu majrur jadi hi dan qoumin hilang tanwin jadi qoumi, berarti hu adalah mudlof ilaih (pemilik) dari qoumi
  • Fa = then/lalu
  • Qoola = he said/dia telah berkata → qulnaa = we said/kami telah berkata
  • Dluriba = he set forth/dia telah mengemukakan → idlrib = you strike!/kamu pukullah (fi'l 'amr = kata kerja perintah)
  • Bi = with/dengan
  • 'Ashoo (akhiran "y" memanjangkan "sho") = he disobey/dia telah durhaka → 'Ashoo (dalam penulisan yang sama) = sebuah staff/tongkat → bi adalah preposisi, maka 'ashoo (akhiran "y") majrur jadi 'ashoo (akhiran "a", meskipun bacanya sama-sama 'ashoo, beda di penulisan)
  • Ka = you/kamu → ka adalah mudlof ilaih dari 'ashoo (dengan akhiran "a") meskipun 'ashoo tidak bisa hilang tanwin
  • Hajarun = a stone/sebuah batu → al-hajaru = THE stone (bentuk definitnya) → manshub jadi al-hajaro, berarti posisinya adalah sebagai maf'ul (objek) dari idlrib
  • Fajaro = he gushed forth/dia telah muncrat → Infajarot (wazan 7: pasif) = SHE was gushed forth/dia telah terpancar
  • Min = from/dari
  • Hu = he/dia
  • Itsnaa 'asyaro = 12 (jenis kelamin: lelaki) → itsnataa 'asyarota = 12 (jenis kelamin: wanita) → menjadi fa'il, yaitu "she", dari infajarot
  • 'Ainun = a spring/sebuah mata air → jenis kelamin: wanita, sehingga cocok dengan itsnataa 'asyarota (wanita) → 'ainun manshub jadi 'ainan, berarti posisinya adalah sebagai Haal (kata keterangan)
  • Qod = indeed/sungguh
  • 'Alima = he knew/dia telah tahu (fi'l ma-dlii = kata kerja past tense)
  • Kullun = every/setiap → tetap marfu' (berakhiran "u") berarti posisinya adalah fa'il dari 'alima
  • Insanun = a mankind/seorang manusia → unaasun = mankinds (bentuk jamaknya) → unaasun majrur jadi unaasin, kullun hilang tanwin jadi kullu, berarti unaasin adalah mudlof ilaih dari kullu
  • Syariba = he drank/dia telah minum → masyrobun = drinking place (ism makan, kata benda tempat) → manshub jadi masyroban, berarti posisinya adalah maf'ul dari 'alima
  • Hum = they/mereka → masyroban hilang tanwin jadi masyroba, berarti hum adalah mudlof ilaih dari masyroba
  • Akala = he ate/dia telah makan → kuluu = you-all eat!/kalian makanlah
  • Syariba = he drank/dia telah minum → isyrobuu = you-all drink!/kalian minumlah
  • Rizqun = a provision/suatu rizqi → min adalah preposisi, maka rizqun majrur jadi rizqin
  • Allah majrur jadi alloohi dan rizqin hilang tanwin jadi rizqi, berarti alloohi adalah mudlof ilaih dari rizqi
  • Laa → laa nahiyah (larangan)
  • 'Atsaa (akhiran "w" yang memanjangkan "tsa") = he acted wickedly/dia telah berbuat jahat → ta'tsau = you-all act wickedly/kalian berbuat jahat (fi'l mudloorik = kata kerja present tense) → karena ada laa, maka berubah jadi jussive, sehingga ta'tsau ditambahkan alif di akhir (yang tetap dibaca ta'tsau)
  • Fii = in/di dalam
  • Al-ardlu = THE earth (bentuk definit) → fii adalah preposisi, maka al-ardlu majrur jadi al-ardli
  • Fasada = he made mischief/dia telah berbuat kerusakan → mufsiduuna = mischief-makers/pembuat kerusakan (ism fa'il = yang me-) → manshub jadi mufsidiina, berarti posisinya adalah haal (kata keterangan), artinya mischief-makersly/secara pembuat kerusakan
Wa idzis tasqoo muusaa li qoumihii faqulnadlrib bi 'ashookal hajaro, fanfajarot minhuts nataa 'asyrota 'ainan, qod 'alima kullu unaasin masyrobahum. Kuluu wasyrobuu min rizqillaahi walaa ta'tsau fil ardli mufsidiina

Inggris: And (remember) when Musa asked for water for his people, then *We* said "You strike THE stone with your staff", then 12 springs gushed forth from him (the stone), indeed every mankinds knew their drinking place. You all eat and you-all drink from Allah's provision! And don't you-all act wickedly in THE earth mischief-makersly
Indonesia: Dan (ingatlah) saat Musa telah minta minum untuk kaumnya, lalu *Kami* berkata "Kamu pukullah batu tersebut dengan tongkatmu," lalu 12 mata air memancar darinya (batu itu), sungguh setiap orang telah tahu tempat minum mereka. Kalian makanlah dan kalian minumlah dari rizqi Allah, dan kalian jangan berbuat jahat di bumi dengan berbuat kerusakan.

Makna ayat

Tafsir Ibn Katsir: Ingatlah nikmatKu kepada kalian saat Aku menjawab doa rosul kalian, Musa, saat dia memintaKu air untuk kalian. Aku menjadikan air tersedia untuk kalian membuatnya memancar lewat sebuah batu. 12 mata air memancar dari batu itu, masing-masing untuk setiap suku kalian. Kalian makan Al-Manna dan burung puyuh dan minum dari air yang Aku sediakan untuk kalian, tanpa kalian perlu berupaya atau kesulitan. Maka, beribadahlah kepada Yang Mahaesa yang melakukannya untuk kalian.

Faqulnadlrib bi 'ashookal hajaro, fanfajarot minhuts nataa 'asyrota 'ainan, qod 'alima kullu unaasin masyrobahum

Atsar An Nasa-i, Ibn Jarir, dan Ibn Abi Hatim: dari Ibn 'Abbas: Musa diperintah memukul sebuah batu kotak dengan tongkatnya, dan hasilnya 12 mata air memancar dari batu itu, 3 di setiap sisinya. Setiap suku menunjuk mata air tertentu, dan mereka biasanya minum dari mata air mereka.

Al A'roof 160: Wa qoththo’naa humuts natai 'asyrota (dan Kami membagi mereka 12) asbaathon umaman (suku yg (masing2) berjumlah besar), wa auhainaa ilaa muusaa (dan Kami mewahyukan kepada Musa) idzis tasqoohu qoumuhuu (saat kaumnya minta air kepadanya) anidlrib bi ashookal hajaro (agar memukul batu dengan tongkatmu), fanbajasat minhuts nataa 'asyrota 'ainan (maka 12 mata air memancar darinya), qod 'alima kullu unaasin masyrobahum (sungguh setiap orang telah tahu tempat minum mereka)

Al A'roof 160 diturunkan di Makkah, sehingga Allah menyebut Bani Isroil sebagai mereka (orang ketiga). Sedangkan Al Baqoroh diturunkan di Madinah dan ditujukan untuk Yahudi Madinah sehingga menyebut Bani Isroil sebagai kalian (orang kedua).

Wa laa ta'tsau fil ardli mufsidiina

Tafsir Ibn Katsir: yaitu, jangan membalas kebaikan ini dengan berbuat maksiat yang membuat kebaikan itu dicabut.

Tidak ada komentar: