- Fa = then/lalu
- Ja'ala = he made/dia telah menjadikan → ja'alnaa = we made/kami telah menjadikan
- Haa = her/dia → jenis kelaminnya perempuan, dan ada banyak tafsir tentang siapa "her" yang dimaksud
- Nakaalun = a deterrent punishment/suatu peringatan → manshub jadi nakaalan, berarti posisinya adalah maf'ul (objek) kedua dari ja'alnaa
- Li = for/bagi
- Maa = those who/yang → those, karena yadaihaa adalah jamak
- Bayana = he separated/dia telah memisahkan → Bainun = between (dlorof makaan = keterangan tempat) → bainun manshub jadi bainan karena muta'alliq (related) dengan ja'alnaa → bainan hilang tanwin jadi baina, berarti yadaihaa adalah mudlof ilaih dari baina
- Aidun/yadun = a hand/sebuah tangan → yadai/yadaa = both hands
- Haa = her/dia
- Wa = dan
- Kholafa = he succeeded/dia telah meneruskan → kholfun = behind/after/di belakang (dlorof makaan) → kholfun manshub jadi kholfan, berarti posisinya masih muta'alliq dengan ja'alnaa → kholfan hilang tanwin jadi kholfa, berarti haa adalah mudlof ilaih (pemilik) dari kholfa
- Ya'idho/wa'idho = he admonished/dia telah menegur → mau'idhotun (jenis kelamin wanita) = an admonition/suatu teguran → manshub jadi mau'idhotan, berarti posisinya adalah sebagai maf'ul kedua dari ja'alnaa
- Waqoo = he protected/dia telah melindungi → ittaqoo (wazan 8: pasif/refleksi): he feared/dia telah takut → muttaquuna = those who fear/orang-orang yang takut (ism fa'il = yang me-) → lii adalah preposisi, maka muttaquuna majrur jadi muttaqiina
Inggris: Then *We* made her a deterrent punishment for those who are between both of her hands and those who are after her and an admonition for those who feared.
Indonesia: Lalu *Kami* telah menjadikannya suatu peringatan bagi orang-orang yang diantara kedua tangannya dan orang-orang yang setelahnya dan suatu teguran bagi orang-orang yang takut (pada Allah).
Fa ja'alnaahaa nakalan
Tafsir Ibn Jarir: Sebagian ahli tafsir mengartikan "haa" (her) dengan al qirodah (kera), sebagian lain mengartikan al hiitaan (ikan), sebagian lain lagi 'adzaabuhu (adzabnya), dan sisanya al qoryatun (the village). Tapi yang shohih adalah tafsir yang terakhir, yaitu penduduk kampung Eilah yang melanggar hari Sabbath/Sabtu.
Tafsir Ibn Katsir: Allah menjadikan penduduk desa ini, yang melanggar kesucian hari Sabbath, sebagai peringatan, melalui cara mereka dihukumnya.
Limaa baina yadaihaa wa maa kholfahaa
Tafsir Ibn Katsir: yaitu bagi desa-desa lain. Allah membuat suatu peringatan untuk orang-orang yang hidup di zaman itu (between both of her hands) dan untuk orang-orang di masa setelahnya, dengan memelihara kisah ini.
Atsar Ibn 'Abbas: yaitu bagi desa-desa di sekitarnya, melalui cara Allah menghukum penduduknya.
Al Ahqoof 27: Wa laqod ahlaknaa maa kaulakum minal quroo (dan sesungguhnya pastilah *Kami* telah membinasakan apa yang disekitar kalian dari negeri-negeri tersebut (Eilah, dll)) wa shorrofnal aayaati la'allahum yarji'uuna (dan *Kami* telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (mukjizat) tersebut, dengan harapan mereka kembali (ke jalan yang benar)).
Tafsir Ibn Katsir: Al Ahqoof 27 ini ditujukan kepada penduduk Mekah, bahwa Allah telah menghancurkan bangsa-bangsa yang ingkar kepada rosul-rosul yang tinggal di sekitar Mekah, seperti bangsa 'Ad di Al Ahqoof di Hadromaut dekat Yaman, bangsa Tsamud yang tinggal di sekitar Mekah dan Asy-Syam (Syria), bangsa Sabak di Yaman, bangsa Madyan di jalanan menuju Ghozzah (Gaza, Palestina barat), dan bangsa Luth yang tinggal di danau (Laut Mati) yang dulunya mereka mampiri saat perjalanan menuju Yordania.
Menurut tafsir Ibnu Abbas: Pelajaran untuk penduduk negeri2 lain di sekitarnya.
Wa mau'idhotan lil muttaqiina
Tafsir Ibn Katsir: yaitu peringatan. Adzab dan hukuman yang dialami desa ini adalah akibat dari melanggar larangan Allah dan karena tipudaya mereka. Maka, orang-orang yang takut harus menyadari bahwa perilaku mereka itu jahat, sehingga apa yang terjadi kepada desa itu tidak menimpa orang-orang yang takut.
An Naazi'aat 25-26: Fa akho-dzahullaahu nakaalal aakhiroti wal uulaa (lalu Allah mengambil siksa akhirat dan yang terdahulu (siksa dunia, sebagai hukuman kepada Fir'aun)), inna fii dzaalika la'ibrotan liman yahsyaa (sesungguhnya di dalam itu adalah benar-benar pelajaran bagi orang yang takut (Allah)).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar