Kamis, 10 Juli 2008

Kata Kerja (Fi'lun) dan Kata Kerja Perfective (Fi'l Ma-dlii)

Daftar Isi
1. Kata Dasar dan Kata Turunan
2. Jumlah Hurufnya Kata Dasar
3. Penulisan Rumus Kata Dasar dan Kata Turunan

4. Kata Kerja /Fi'l dan Jenisnya
5. Akhiran Kata Ganti
6. Kata Kerja Berganda/Mudlo'-'af
7. Kata Kerja Lemah/Mu'tallul Mi-tsaal
8. Kata Kerja Bergema/Mu'tallul Ajwaaf
9. Kata Kerja Defektif/Mu'tallul Naaqish
10. Kata Kerja Terbungkus/Mu'tallul Lafiif


Kata Dasar dan Kata Turunan
Dalam Bahasa Inggris: kata dasar (root) adalah berupa to-infinitive. Contoh: kata dasar "to eat" adalah sumber dari berbagai kata turunan seperti eating, ate, eaten, eater, dan eat.

Dalam Bahasa Indonesia
: kata dasar adalah berupa kata yang tidak diberi imbuhan. Contoh: kata dasar "makan" bisa menghasilkan kata turunan seperti memakan, dimakan, termakan, pemakan.

Dalam Bahasa Arab
: kata dasar (jadru' fi'l) selalu berupa kalimat sederhana dan selalu mengandung subjek orang ketiga lelaki tunggal (Inggris: he), dan berpredikat kata kerja lampau (Inggris: past tense). Semua kata bahasa Arab punya kata dasar atau merupakan kata dasar, kecuali preposisi. Contoh:
  • كَتَبَ (kataba) = he wrote/dia telah menulis → kata dasarnya
  • كُتِبَ (kutiba) = he was written/dia telah ditulis
  • كَتْب (katbun) = a writing/sebuah tulisan
  • كِتاب (kitaabun) = a book/sebuah buku
  • مَكْتَب (maktabun) = desk (writing place)/sebuah meja
Jumlah Hurufnya Kata Dasar

Hampir semua kata dasar bahasa Arab berupa 3 konsonan Arab, dan sisanya adalah 4 dan 5 konsonan. 3, atau 4, atau 5 konsonan Arab itu dinamakan huruf ashliyyah, sedangkan huruf tambahannya dinamakan huruf zaa-idah. Huruf zaa-idah ada 10: أ ا ت س ل م ن هـ و ي
Ada beberapa perkecualian kata Arab yang hanya terdiri dari 2 konsonan Arab:
  1. أَب (abun) = ayah
  2. أَخ (a-khun) = brother/saudara lelaki
  3. اِبْن (ibnun) = son/anak lelaki
  4. اِسْم (ismun) = nama
  5. فَم (famun) = mulut
  6. يَد (yadun) = tangan
  7. دَم (damun) = darah
Kata dasar yang terdiri dari 4 huruf Arab, biasanya adalah:
  • Suara/gerakan terus menerus: tamtama/hamhama/waswasa (he muttered), takta-a/fakfa-a (he stammered), sholshola (he jangled), walwala (he howled), jaljala (he quaked/he thundered), zalzala (he made quake), sarbala (he dressed (somebody)), zakhrofa (he embroidered), qolnasa (he put a cap on), dahroja (he rolled (something)), ba'tsaro (he scattered (something)), hasyroja (he choked), thom-ana (he reassured)
  • Serapan asing: amroka (he americanized, dari kata amiirikaa), sa'wada (he Saudized, dari kata as-su'uudiyyatun), talfana (he telephoned, dari kata taliifuunun)
  • Penambahan huruf atas kata dasar yang terdiri dari 3 huruf Arab: jalbaba (he put jilbab on (someone)), hawqola (he became impotent), rahwala (he hurried up), bai-thoro (he treated (an animal)), syaryafa (he cut), sanbala ((a plant) eared), qolnasa (he put cap on (someone)), salqoo (he laid down)
Penulisan Rumus Kata Dasar dan Kata Turunan

Dalam bahasa Arab, untuk menuliskan rumus kata turunan dari kata dasar, biasanya menggunakan kata fa'ala (فعل) sebagai contoh kata dasarnya, artinya he did/dia telah melakukan. Untuk kata dasar yang terdiri dari 4 huruf, biasanya memakai kata fa'lala (فَعْلَلَ).

Kata Kerja/Fi'l (فعل) dan Jenisnya


Dalam bahasa Indonesia, kata kerja tidak mengenal tenses. Dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab, kata kerja selalu memiliki tenses. Ada 2 jenis:
  1. فعل ماضي (fi'l maa-dlii) = perfective/kata kerja lampau
  2. فعل مضارع (fi'l mu-dloori') = imperfective/kata kerja masa kini atau masa depan
Fi'l dalam bahasa Arab selalu BERUPA KALIMAT, yaitu punya subjek dan kata kerja.
Ada 3 macam dasar (perfective tentunya):
  1. Fa'ala (فَعَلَ) = tindakan. Misal: kataba (he wrote), qoro-a (he read), akala (he ate), sa-ala (he asked), dzahaba (he went)
  2. Fa'ila (فَعِلَ) = status subjeknya (yaitu "became"); untuk keadaan, bukan sifat. Misal: 'alima (he knew), fahima (he understood), fariha (he became happy), ghodliba (he became angry), salima (he became safe)
  3. Fa'ula (فَعُلَ) = status subjeknya (yaitu "was"); untuk sifat, dan selalu intransitif. Misal: shoghuro (he was small), kaburo (he was big), sahula (he was easy), sho'uba (he was difficult)
Beberapa perkecualian, pemakaian fa'ala terbalik dengan fa'ila: 'arofa (he knew), malaka (he owned), 'amila(he worked), syariba (he drank), dlohika (he laughed)

Akhiran kata ganti

Dalam kata kerja, akhiran kata ganti menunjukkan pelaku (dalam kata kerja aktif) atau korban (dalam kata kerja pasif).
  1. Fa'altu (فعلتُ) = I did = saya telah melakukan
  2. Fa'alnaa (فعلنا) = we did = kami telah melakukan
  3. Fa'alta (فعلتَ) = you did = kamu telah melakukan
  4. Fa'alti (فعلتِ) = you (female) did = kamu (perempuan) telah melakukan
  5. Fa'altumaa (فعلتما) = both of you did = kalian berdua telah melakukan
  6. Fa'altum (فعلتم) = you all did = kalian telah melakukan
  7. Fa'altunna (فعلتنَّ) = you (female) all did = kalian (perempuan) telah melakukan
  8. Fa'ala (فعل) = he did = dia telah melakukan
  9. Fa'alat (فعلتْ) = she did = dia (perempuan) telah melakukan
  10. Fa'alaa (فعلا) = both of them did = keduanya telah melakukan
  11. Fa'alataa (فعلتا) = both of her did = keduanya (perempuan) telah melakukan
  12. Fa'aluu (فعلوا) = they did = mereka telah melakukan
  13. Fa'alna (فعلنَ) = they (female) did = mereka (perempuan) telah melakukan
PENTING:
  • Dalam jumlah fi'liyah (kalimat verbal), semua 13 akhiran kata ganti di atas TIDAK AKAN DIPAKAI selain no. 8 (untuk subjek pria) dan no. 9 (untuk subjek wanita), kecuali subjeknya berupa kata ganti yang berdiri sendiri (misal: huwa, anta, anaa)
  • Grup berisi lelaki dan perempuan, dianggap lelaki, dan grup yang jenis kelaminnya tidak disebutkan atau tidak diketahui, dianggap lelaki.
Kata Kerja Berganda/Mudlo'-'af (المُضَعَّفُ)

Yaitu fi'l yang kata dasarnya berakhiran 2 konsonan yang sama, tanpa huruf vokal di antaranya karena memakai tasydid. Contoh: madda (مَدَّ) = he extended, 'adda (عَدَّ) = he counted, marro (مَرَّ) = he passed.
Kalau mengandung akhiran kata ganti, mudlo'-'af vokal yang hilang diganti huruf "a". Contoh: marro = he passed menjadi marortu (مَرَرْتُ) = I passed, marornaa (مَرَرْنَا) = we passed, marorta (مَرَرْتَ) = you passed, marorti (مَرَرْتِ) = you (female) passed, marortumaa (مَرَرْتُمَا) = both of you passed, marortum (مَرَرْتُمْ) = you-all passed, marortunna (مَرَرْتُنَّ) = you-all (female) passed; tapi marrot (مَرَّتْ) = she passed, marroo (مَرَّا) = both of them passed, marrotaa (مَرَّتَا) = both of them (female) passed, marroo (مَرُّوْا) = they passed, dan marorna (مَرَرْنَ) = they (female) passed
Kata Kerja Lemah/Mu'tallul Mi-tsaal (المُعْتَلُّ الْمِثَاْلُ)

Yaitu fi'l yang huruf pertama dari kata dasarnya adalah w (و) atau y (ي), tapi bukan a (أ), bedakan alif lemah dan alif hamzah. Catatan: dalam bahasa Arab, tidak pernah ada alif lemah, semua alif lemah pasti transformasi dari w atau y. Contoh: yabisa (يَبِسَ) = he hardened, wajada (وَجَدَ) = he found, wa'ada (وَعَدَ) = he promised, waqqo'a (وَقَّعَ) = he signed, waashola (وَاصَلَ) = he continued, yana'a (َينَعَ) = he ripened, walwala (وَلْوَلَ) = he howled.

Kata Kerja Bergema/Mu'tallul Ajwaf
(المُعْتَلُّ الأَجْوَفُ)

Yaitu fi'l yang huruf kedua dari kata dasarnya adalah w (و) atau y (ي) atau alif lemah (berfungsi memanjangkan huruf pertama), tapi bukan a (أ). Contoh: maata (مَاتَ) = he died, qoola (قَالَ) = he said, qooda (قَادَ) = he drove/he led, saaro (سَارَ) = he moved on/he walked, baa'a (بَاعَ) = he sold, naama (نَامَ) = he slept, khoofa (خَافَ) = he feared.
Kalau mengandung akhiran kata ganti, mu'tallul ajwaf kadang menghilangkan huruf kedua, dan mengganti vokal huruf pertama dengan vokal huruf lemah aslinya (berganti "u" dan "i" kalau huruf lemah aslinya "w" dan "y", respectively). Jadi alif yang kita lihat (ا) adalah alif tipuan, dan tidak pernah menjadi bagian dari kata dasar. Contoh: qoola (قَالَ) = he said, menjadi qultu (قُلْتُ) = I said, qulnaa (قُلْنَا) = we said, qulta (قُلْتَ) = you said, qulti (قُلْتِ) = you (female) said, qultumaa (قُلْتُمَا) = both of you said, qultum (قُلْتُمْ) = you all said, qultunna (قُلْتُنَّ) = you all (female) said, tetapi yang ini tetap: qoolat (قَالَتْ) = she said, qoolaa (قَالا) = both of them said, qoolataa (قَالَتَا) = both of her said, qooluu (قَالُوْا) = they said, dan qulna (قُلْنَ) = they (female) said.
Perkecualian:
1. maata (مَاتَ) = he died, huruf aslinya adalah mawita (مَوِتَ) tapi kalau ada kata ganti tertentu, memakai substitusi "y": mittu (مِتُّ) = I died.
2. selain Form I, alif lemah selalu diganti dengan "a". Contoh: arooda (أَرَادَ) = he wanted, menjadi arodtu (أَرَدْتُ) = I wanted.

Kata Kerja Defektif/Mu'tallun Naaqish
(المُعْتَلُّ النَّاْقِصُ)

Yaitu fi'l yang huruf terakhir dari kata dasarnya adalah w (و) atau y (ي), tapi bukan a (أ). Contoh: masyaa (مَشَى) = he walked (m-sy-y), baqiya (بَقِيَ) = he remained (b-q-y), ro-dlii (رَضِي) = he approved (r-dl-w), nahuu (نَهُي) = he reached mental maturity (n-h-w), 'amii (عَمِيَ) = he became blind ('a-m-y), nasiya (نَسِيَ) = he forgot (n-s-y). Kalau berakhiran w, akan jadi alif berdiri (ا), kalau berakhiran y, akan jadi alif lembut (ى). Untuk huruf yang lebih dari suku kata, alif lemah SELALU berupa alif lembut (ى).

Khusus "they" (>2 orang) yang kata dasarnya berakhiran -iya (ـِي) atau -uwa (ـُو), bentuk perfective-nya adalah menghilangkan huruf terakhir dan mengganti harokat sebelum huruf terakhir. Kata ganti sisanya: tetap. Contoh: nasiya menjadi nasuu (نَسُوْا) = they forgot.

Khusus Form I yang kata dasarnya berakhiran -aa (ـَا atau ـَى): maka alif lemah (ا) harus kembali ke bentuk semula (yaitu w (و) atau y (ي)) kalau Form I itu mengandung akhiran kata ganti: 1) orang pertama, 2) orang kedua, 3) orang ketiga feminin plural (all of those women), 4) orang ketiga maskulin dual (both of them). Contoh: namaa (نَمَا) = he grew (n-m-w) menjadi namautu (نَمَوْتُ) = I grew; bakaa (بَكَى) = he cried (b-k-y) menjadi bakaitu (بَكَيْتُ) = I cried. Tapi kalau untuk akhiran kata ganti yg sisanya (yaitu orang ketiga feminin singular/dual, orang ketiga maskulin plural), maka alif lemah (ا) harus dihilangkan, dan harus diingat bahwa orang ketiga maskulin plural tidak mengubah harokat huruf sebelum alif lemah. Contoh: namaa menjadi namat (نَمَتْ), namataa (نَمَتَا), dan namau (نَمَوْا); bakaa menjadi bakat (بَكَتْ), bakataa (بَكَتَا), dan bakau (بَكَوْا).

Selain Form I yang kata dasarnya berakhiran -aa (ـَا atau ـَى): maka alif lemah (ا) diganti dengan alif lembut (ى), meskipun bacanya sama. Contoh: Intahaa (اِنْتَهَى) = he finished menjadi Intahaitu (اِنْتَهَيْتُ) = I finished, Intahat (اِنْتَهَتْ) = she finished, Intahataa (اِنْتَهَتَا) = both of her finished, dan Intahauu (اِنْتَهَوْا) = all of them finished.

Kata Kerja Terbungkus/Mu'tallul Lafiif
(الْمُعْتَلُّ اللَّفِيْفُ)

Yaitu fi'l yang kata dasarnya punya 2 huruf lemah, yang satu pasti di akhir, dan yang satu di awal/tengah. Kalau diberikan akhiran kata ganti, selalu diperlakukan sebagai defektif. Contoh: hawaa (هَوَى) = he fell menjadi hawaitu (هَوَيْتُ) = I fell, hawat (هَوَتْ) = she fell, hawataa (هَوَتَا) = both of her fell, hawauu (هَوَوْا) = all of them fell; wafaa ( وَفَى) = he fulfilled menjadi wafaitu (وَفَيْتُ) = I fulfilled, wafat (وَفَتْ) = she fulfilled, wafataa (وَفَتَا) = both of her fulfilled, dan wafauu (وَفَوْا) = all of them fulfilled.

1 komentar: