Jumat, 11 Juli 2008

Al Fatihah ayat 4

Ayat 4: مَـلِكِ يَوْمِ الدِّينِ

I'rob

  • Malaka (مَلَكَ) = he possessed → Maalikun (مَلَٰٓكٌَ) = a king/seorang raja → maaliki sama2 [mu-dzakkar, mufrod, majrur, ma'rifah] dengan Allah di ayat 2, berarti maalikin adalah na'at ketiga dari Allah maaliki adalah ma'rifah karena mudlof ilaihnya juga ma'rifah, sehingga diterjemahkan dengan "The king", kita buktikan kemudian → sehingga terjemahannya harus diawali dengan kata "which/yang".
  • Yaumun (يَوْمٌَ) = a day/satu hari
  • Diinun (دِّينٌَ) = a resurrection/sebuah kebangkitan → ad-diinu (الدِّينُ) = THE resurrection → maaliki yaumid diini (مَـلِكِ يَوْمِ الدِّينِ) mengikuti 2 aturan dasar idlofah, maka maaliki adalah mudlof (dari yaumi), yaumi adalah mudlof ilaih (dari maaliki) sekaligus mudlof (dari ad-diini), dan ad-diini adalah mudlof ilaih (dari yaumi). Ad-diini adalah ma'rifah, sehingga yaumi dan maaliki juga ma'rifah.
Maaliki yaumid diini

Inggris: which is THE king of THE day of THE resurrection
Indonesia: yang merupakan Sang Raja dari hari kebangkitan

MAALIKI (PEMILIK, RAJA, YANG BERDAULAT)

Al Mukmin 16: Limanil mulku yaum? Lillaahil waahidil qohhaar. (Milik siapa kerajaan hari ini? Milik Allah, Al Waahid (Mahaesa), Al Qohhar (Maha Mengalahkan))

Al Hasyr 23: Huwalloohul ladzii laa ilaaha illa huwal malikul qudduusus salaam (Dia adalah Allah, yang tiada sesembahan yang benar selain Dia, Al Malik (yang berdaulat), Al Qudduus (Mahasuci), As Salaam (Pemberi Keselamatan)

Hadits shohih Bukhori & Muslim: dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh: Akhna’usmin ‘indalloohi rojulun tasammaa bi malikil amlaaki wa laa maalika illalloohu (Nama paling hina di sisi Allah adalah seseorang yang memanggil dirinya sendiri Malikul Amlak (rajanya raja), karena tidak ada raja selain Allah).

Hadits shohih Bukhori & Muslim: dari Abu Huroiroh: dari Rosululloh: Yaqbi-dlulloohul ardlo wa yathwis samaa-a bi yamiinihi ((Di hari kiamat) Allah akan menggenggam bumi dan melipat-lipat langit dengan tangan kanannya) tsumma yaquulu anal maliku, aina muluukul ardli? Ainal jabbaaruuna? Ainal mutakabbiruuna? (Lalu berkata, "Aku adalah Raja, mana raja2 bumi? Mana para tirani (yg merasa perkasa)? Mana orang2 takabur (arogan)?)

TAPI ALLAH PERNAH MENYEBUT MALIK UNTUK SELAIN ALLAH

Al Baqoroh 247: Innallooha qod ba'a-tsa lakum thooluuta malikan (Sesungguhnya Allah telah mengangkat Tholut sebagai seorang raja bagi kalian)

Al Kahfi 79: Wa kaana waroo-ahum malikun (Karena ada raja di belakang mereka)

Al Maa-idah 20: Yaa qoumidz kuruu ni'matalloohi 'alaikum idz ja’ala fiikum anbiyaa-a wa ja’alakum muluukan (Wahai kaumku, ingatlah nikmat Allah kepada kalian saat Dia menjadikan nabi-nabi dari (suku) kalian, dan menjadikan kalian raja-raja).

DI HARI KIAMAT, ALLAH MAHA BERDAULAT

Di hari itu tidak ada yg bisa mengaku-aku dan tidak ada yg bisa bicara tanpa seizin-Nya.

An Nabak 38: Yauma yaquumur ruuhu wal malaa-ikatu shoffan (Pada hari dimana Ar-Ruh (Jibril) dan para malaikat berdiri bersaf-saf) laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur rohmaanu wa qoola showaaban (mereka tidak berbicara kecuali yang Ar-Rohman izinkan, dan dia akan berbicara apa yg benar)

Thoohaa 108: Wa khosya’atil ashwaatu lir rohmaani fa laa tasma’u illaa hamsan (Dan semua suara akan merendah kepada Ar Rohman, dan tidak ada yang kamu dengar selain hamsan (suara halus & samar2))

Huud 105: Yauma yakti laa takallamu nafsun illaa bi idznihi fa minhum syaqiyyun wa sa’iidun (Di saat hari itu datang, tidak ada orang yang bicara kecuali atas izinNya. Maka beberapa dari mereka ada yang celaka dan (ada yang) beruntung)

Atsar Ad-Dhohhak: dari Ibnu 'Abbas: Di hari itu, tidak ada yg punya sesuatupun yg mereka pernah punyai di dunia

YAUMID DIINI

Kebangkitan = perhitungan, pahala dan hukuman.

Atsar Ibnu Abbas: Yaitu hari perhitungan untuk semua makhluk, yaitu hari kiamat. Di hari itu Allah akan menghitung amal makhluknya, jelek dianggap jelek, baik dianggap baik, kecuali mereka yg diampuniNya.

An Nuur 25: Yauma-idzin yuwaffii himulloohu diinahumul haqqo (Di hari itu Allah akan membayar Diina (imbalan perbuatan) mereka dengan sebenar-benarnya).

Ash Shooffaat 53: A idzaa mitnaa wa kunnaa turooban wa’idhooman a innaa lama diinuun? (Apakah saat kita mati dan menjadi tanah dan tulang2, apakah sesungguhnya kita benar2 menerima ganjaran?)

Hadis hasan Tirmidzi: dari Rosululloh: Al-kayyisu man daana nafsahu wa ‘amila lima ba’dal maut (Orang bijak adalah dia yg mau menghitung (mengkoreksi) dirinya sendiri dan bekerja untuk (kehidupan) setelah kematian)

Atsar Umar bin Khoththob: Haasibuu anfusakum qobla an tuhaasabuu, wa zinuu anfusakum qobla an tuuzanuu, wa ta-ahhabuu lil ‘ardlil akbari ‘alaa maa laa takhfaa ‘alaihi a’maalukum (Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab, dan timbanglah diri kalian sendiri sebelum kalian ditimbang, dan bersiaplah untuk perkumpulan terbesar menghadap Dia yg pengetahuanNya meliputi perbuatan2mu)

Al Haaqqoh 18: Yauma-idzin tu’rodluuna laa takhfaa minkum khoofiyah (Di hari itu kamu akan dibawa ke pengadilan, tidak ada rahasiamu yg akan tersembunyi).

Tidak ada komentar: