Laisa (لَيْسَ)
- Umumnya dipakai untuk jumlah ismiyyah (dan mubtadak khobar), tapi kadang dipakai untuk jumlah fi'liyyah.
- Laisa HANYA dipakai untuk kalimat imperfective yang bukan future tense, dan akan tetap bermakna imperfective, meskipun laisa itu sendiri adalah bentuk perfective.
- Laisa SELALU ditaruh sebelum fi'l ataupun khobar, tapi kadang di kalimat ismiyyah laisa ditaruh sebelum subjek dan itu akan memicu ambigu (atau sengaja agar ambigu) karena yang dinegasikan bisa fi'lnya atau subjeknya.
- Laisa adalah af'aalun naqishoh, HARUS punya kata keterangan yang nashob.
- Laisa dalam Akhruful Mu-syabbahatu Bil Fi'l SELALU terletak setelah Ism Harfil Mu-syabbahi Bil Fi'l. Kata "La" dalam bentuk "Inna+La" harus dihapus kalau ada Laysa.
- Penambahan preposisi "bi" menunjukkan bahwa objeknya adalah objek tak langsung.
- Laisa adalah kata kerja perfective yang tergolong mu'talul ajwaaf, sehingga harus bertransformasi sesuai subjeknya:
- Lastu (لَسْتُ) = I'm not
- Lasnaa (لَسْنَا) = We're not
- Lasta (لَسْتَ) = You're not
- Lasti (لَسْتِ) = You're not (female)
- Lastumaa (لَسْتُمَا) = Both of you're not
- Lastum (لَسْتُمْ) = All of you're not
- Lastunna (لَسْتُنَّ) = All of you're not (female)
- Laisa (لَيْسَ) = He's not
- Laisat (لَيْسَتْ) = She's not
- Laisaa (لَيْسَا) = Both of them are not
- Laisataa (لَيْسَتَا) = Both of her are not
- Laisuu (لَيْسُوْا) = They're not
- Lasna (لَسْنَ) = They're not (female)
- Al waladu yaqro-u kitaabahu (الْوَلَدُ يَقْرَأُ كِتَابَهُ) = THE BOY reads his book.
- Yaqro-ul waladu kitaabahu (يَقْرَأُ الْوَلَدُ كِتَابَهُ) = The boy reads his book.
- Laisal waladu yaqro-u kitaabahu (لَيْسَ الْوَلَدُ يَقْرَأُ كِتَابَهُ) = The boy doesn't read his book, atau It's not the boy who read his book.
- Al waladu laisa yaqro-u kitaabahu (الْوَلَدُ لَيْسَ يَقْرَأُ كِتَابَهُ) = The boy doesn't read his book. --> bentuk paling umum
- Laisa yaqro-ul waladu kitaabahu (لَيْسَ يَقْرَأُ الْوَلَدُ كِتَابَهُ) = The boy doesn't read his book.
- As-samaa-u shoofiyatun (السَّمَاءُ صَافِيَةٌ) = The sky is clear.
- As-samaa-u laisat shoofiyatun (الْسَمَاءُ لَيْسَتِ صَافِيَةً) = The sky is not clear.
- Laisatis samaa-u shoofiyatun (لَيْسَتِ الْسَمَاءُ صَافِيَةً) = The sky is not clear.
- As-samaa-u laisat shoofiyatan (الْسَمَاءُ لَيْسَتِ صَافِيَةً) = The sky is not clear.
- As-samaa-u laisat bi shoofiyatin (الْسَمَاءُ لَيْسَتِ بِصَافِيَةٍ) = The sky is not in a clear (state).
- As-samaa-u laisat bish shoofiyati (الْسَمَاءُ لَيْسَتِ بِالصَّافِيَةِ) = The sky is not in the clear (state).
- Inna haadzal qoulun 'ujaabun (إِنَّ هَذَا لَقَوْلٌ عُجَابٌ) = It's true that this is, certainly, an astonishing saying.
- Inna haadzaa laisa qoulan 'ujaaban (إِنَّ هَذَا لَيْسَ قَوْلاً عُجَابًا) = It's true that this is not an astonishing saying.
- Inna haadzaa laisa bi qoulin 'ujaabin (إِنَّ هَذَا لَيْسَ بِقَوْلٍ عُجَابٍ) = It's true that this is not in (the state of) an astonishing saying.
- Laata adalah partikel, BUKAN af'alun naaqishoh, tapi perlu khobar (nashob)
- Setelah laata HARUS diikuti dlorof zaman (hari, jam, waktu, dll)
- Subjek HARUS hilang dan HANYA khobar yang boleh ada
- Laata saa'ata mandamin (لاتَ سَاعَةَ مَنْدَمٍ) = (This time) isn't a time of a regret.
- Wa laata hiina manaa-shin (وَلاتَ حِيْنَ مَنَاصٍ) = (This time) isn't a time of an escape.
- Laa adalah standar kata untuk negasi, biasanya terletak sebelum kata kerja (imperfective ataupun perfective), bisa diterapkan di jumlah fi'liyyah maupun jumlah ismiyyah, dan SELALU bermakna imperfective (present/future tense).
- Laa akan berarti "jangan" kalau terletak sebelum kata kerja imperfective dengan imbuhan kata ganti orang kedua (baik mufrod, mu-tsanna, jama', mu-annats, atau mu-dzakkar), dan laa menjadi partikel jussive sehingga kata kerja tersebut harus punya mood jussive.
- Laa sebelum subjek, bisa berfungsi sebagai laisa (yaitu khobarnya harus manshub), lalu akan menimbulkan ambigu karena yang dinegatifkan bisa ismnya atau khobarnya, biasanya dipakai untuk pernyataan spesifik.
- Laa sebelum subjek juga bisa berfungsi seperti inna (yaitu ismnya manshub), dinamakan Laa Nafiyah Fil Jinsi (لا النَّاْفِيَةُ لِلْجِنْسِ), dan biasanya dipakai untuk pernyataan umum.
- Kalau laa sebelum subjek, maka ism dan khobar harfil musyabbahi bil fi'l keduanya HARUS naqiroh (kalau ismnya manshub, maka ismnya tidak berakhiran tanwin, TAPI tetap naqiroh).
- Laa... wa laa..., bermakna sama dengan neither... nor...
- Laa kalau diikuti kata kerja perfective, maka kata kerjanya akan menjadi subjunctive dan bermakna "I wish not that".
- Huwa laa ya'rifu syai-an (هُوَ لا يَعْرِفُ شَيْئًا) = He doesn't know anything.
- In dzahaba laa yajidu syai-an hunaaka (إِنْ ذَهَبَ لا يَجِدُ شَيْئًا هُنَاكَ) = If he went he won't find anything there.
- Laa tas-al (لا تَسْأَلْ) = You don't ask!
- Laa ma-thorun haa-thilan (لا مَطَرٌ هَاطِلاً) = It's not rain that falls (but other thing) ATAU bisa juga berarti: No rain is falling.
- Laa rojulun fil baiti (لا رَجُلٌ فِيْ الْبَيْتِ) = No man is in the house, ATAU It's not a man that is in the house.
- Laa ahada fil baiti (لا أَحَدَ فِيْ الْبَيْتِ) = No one is in the house.
- Laa ro-aitu wa laa sami'tu (لا رَأَيْتُ وَلا سَمِعْتُ) = Neither did I see nor did I hear.
- Laa saamahakalloohu (لا سَاْمَحَكَ الْلَّهُ) = May Allah not forgive you.
Ghoiru adalah ism (bukan lagi partikel) yang berarti "other than", membuat kata setelahnya HARUS majrur.
Maa (مَا) dan In (إِنْ)
- Maa dan In biasanya terletak sebelum kata kerja perfective tapi kadang juga bisa sebelum kata kerja imperfective dan kadang juga sebelum subjek, lalu maa juga bisa diterapkan di jumlah fi'liyyah maupun jumlah ismiyyah, dan tidak mengubah perfective/imperfective dari kalimat aslinya.
- Maa dan In bisa berfungsi sebagai inna ataupun laisa.
- Huwa maa ya'rifu syai-an (هُوَ مَاْ يَعْرِفُ شَيْئًا) = Huwa in ya'rifu syai-an (هُوَ إِنْ يَعْرِفُ شَيْئًا) = HE doesn't know anything.
- Maa ahadun hunaa (مَا أَحَدٌ هُنَا) = In ahadun hunaa (إِنْ أَحَدٌ هُنَا) = No one is here.
- Maa haa-dzaa ba-syaron (مَا هَذَا بَشَرًا) = In haa-dzaa ba-syaron (إِنْ هَذَا بَشَرًا) = This is not a human.
- Maa haa-dzaa bi ba-syarin (مَا هَذَا بِبَشَرٍ) = This is not in (state of) a human.
- Lam dan Lammaa HARUS terletak sebelum kata kerja imperfective yang jussive, dan PASTI bermakna perfective.
- Lam berarti "didn't", Lammaa berarti "haven't yet".
- Kalau lammaa diikuti kata kerja perfective, maka artinya "since that"
- Dalam Arab modern, lammaa berarti "when/saat".
- Al waladu lam yakkul (الْوَلَدُ لَمْ يَأْكُلْ) = Lam yakkulil waladu (لَمْ يَأْكُلِ الْوَلَدُ) = The boy didn't eat.
- Al waladu lammaa yakkul (الْوَلَدُ لَمَّا يَأْكُلْ) = Lammaa yakkulil waladu (لَمَّا يَأْكُلِ الْوَلَدُ) = The boy hasn't eaten yet.
- Lammaa darosa najaha (لَمَّا دَرَسَ نَجَحَ) = Since that he studied, he passed.
- Lan HARUS terletak sebelum kata kerja imperfective yang subjunctive, dan PASTI bermakna masadepan, yaitu "takkan".
- Semua sa- (سَ) ataupun saufa- (سَوْفَ) harus DIHILANGKAN kalau ada Lan, tapi kadang saufa masih boleh diletakkan sebelum kalimat negatif.
- Salmaa lan tusaafiro ghodan (سَلْمَىْ لَنْ تُسَافِرَ غَدًا) = Saufa lan tusaafiro salmaa ghodan (سَوْفَ لَنْ تُسَافِرَ سَلْمَىْ غَدًا) = Salma won't travel tomorrow.
Bermakna "tiada... selain...", berfungsi emphasis/penekanan.
Contoh:
- Anta malakun (أَنْتَ مَلَكٌ) = You're an angel; menjadi In anta illaa malakun (إِنْ أَنْتَ إِلاَّ مَلَكٌ) = You're no(thing) but an angel.
- Laqod abaa illaa an yad-haba (لَقَدْ أَبَىْ إِلاَّ أَنْ يَذْهَبَ) = Indeed he refused (everything) except that he goes = He insisted to go.
- Innahu laisa illaa ahmaqon (إِنَّهُ لَيْسَ إِلاَّ أَحْمَقًا) = Innahu ahmaqon laisa illaa (إِنَّهُ أَحْمَقٌ لَيْسَ إِلاَّ) = He's no(thing) but a fool.
- Laa ilaaha illallooh (لا إِلَهَ إِلاَّ الْلَّهُ) = No god but Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar